Hello Sobat TeknoBgt, saat ini investasi saham menjadi salah satu alternatif investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun, sebagai investor saham, tentunya kamu harus pintar dalam menganalisis pergerakan harga saham tersebut. Salah satu hal yang penting untuk diamati dalam menganalisis harga saham adalah volatilitas.
Apa itu Volatilitas Harga Saham?
Volatilitas harga saham merupakan fluktuasi harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas harga saham, maka semakin besar perbedaan antara harga tertinggi dan harga terendah dalam jangka waktu tersebut. Volatilitas ini dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah dengan menggunakan Excel.
1. Mengukur Harga Rata-rata
Sebelum menghitung volatilitas harga saham, hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengukur harga rata-rata saham dalam jangka waktu tertentu. Cara menghitungnya adalah dengan mengambil total harga saham pada setiap hari dalam jangka waktu tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah hari.
Contoh:
Tanggal | Harga Saham |
---|---|
01/01/2021 | 1.000 |
02/01/2021 | 1.200 |
03/01/2021 | 1.500 |
04/01/2021 | 1.100 |
Jadi, harga rata-rata saham dalam jangka waktu tersebut adalah:
(1.000 + 1.200 + 1.500 + 1.100) / 4 = 1.200
2. Menghitung Harga Varians
Harga varian merupakan pengukuran perbedaan antara harga saham dengan harga rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Untuk menghitungnya, dapat menggunakan rumus:
=KUADRAT(A1-AVERAGE($A$1:$A$4))
Dalam rumus tersebut, A1 merupakan harga saham pada hari tersebut, AVERAGE($A$1:$A$4) merupakan rata-rata harga saham dalam jangka waktu tersebut.
Setelah melakukan penghitungan dengan rumus tersebut pada setiap hari dalam jangka waktu tertentu, maka dapat dijumlahkan semua hasilnya dan dibagi dengan jumlah hari.
Contoh:
Tanggal | Harga Saham | Nilai Varians |
---|---|---|
01/01/2021 | 1.000 | =KUADRAT(A2-AVERAGE($A$2:$A$5)) = 2.500 |
02/01/2021 | 1.200 | =KUADRAT(A3-AVERAGE($A$2:$A$5)) = 1.600 |
03/01/2021 | 1.500 | =KUADRAT(A4-AVERAGE($A$2:$A$5)) = 9.000 |
04/01/2021 | 1.100 | =KUADRAT(A5-AVERAGE($A$2:$A$5)) = 2.500 |
Jadi, harga varian dalam jangka waktu tersebut adalah:
(2.500 + 1.600 + 9.000 + 2.500) / 4 = 3.650
3. Menghitung Harga Standard Deviasi
Harga standard deviasi merupakan pengukuran volatilitas harga saham dalam jangka waktu tertentu. Untuk menghitungnya, dapat menggunakan rumus:
=AKAR(VAR.P(A1:A4))
Dalam rumus tersebut, A1:A4 merupakan kisaran harga varian yang telah dihitung sebelumnya.
Setelah melakukan penghitungan dengan rumus tersebut, maka akan diperoleh harga standard deviasi dari volatilitas harga saham dalam jangka waktu tertentu.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan volatilitas harga saham?
Volatilitas harga saham merupakan fluktuasi harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas harga saham, maka semakin besar perbedaan antara harga tertinggi dan harga terendah dalam jangka waktu tersebut.
Bagaimana cara menghitung volatilitas harga saham di Excel?
Terdapat beberapa langkah dalam menghitung volatilitas harga saham di Excel, yaitu mengukur harga rata-rata, menghitung harga varian, dan menghitung harga standard deviasi.
Apa yang dapat dilakukan dengan hasil perhitungan volatilitas harga saham?
Hasil perhitungan volatilitas harga saham dapat digunakan sebagai alat analisis dalam memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan. Semakin tinggi volatilitas harga saham, semakin berisiko saham tersebut. Namun, saham dengan volatilitas rendah juga dapat menunjukkan potensi keuntungan yang rendah.
Kesimpulan
Volatilitas harga saham merupakan fluktuasi harga saham dalam jangka waktu tertentu. Untuk menghitung volatilitas harga saham di Excel, dapat menggunakan beberapa rumus seperti mengukur harga rata-rata, menghitung harga varian, dan menghitung harga standard deviasi. Hasil perhitungan volatilitas harga saham dapat digunakan sebagai alat analisis dalam memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.