Halo Sobat TeknoBgt! Mungkin kamu sering mengalami kesulitan dalam menghitung umur piutang dalam perusahaan. Namun, jangan khawatir karena di artikel kali ini, kami akan membahas cara menghitung umur piutang di Excel secara mudah dan praktis. Simak artikel ini sampai selesai ya!
Pengertian Umur Piutang
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara menghitung umur piutang di Excel, alangkah baiknya jika kita memahami dulu pengertian umur piutang. Singkatnya, umur piutang adalah jangka waktu yang diperlukan agar suatu piutang dapat terbayar secara penuh.
Umur piutang biasanya dihitung dalam beberapa rentang waktu, seperti 30 hari, 60 hari, atau 90 hari. Semakin lama piutang tidak terbayar, maka semakin besar pula risiko kredit macet yang harus dihadapi perusahaan.
Kenapa Penting untuk Menghitung Umur Piutang?
Menghitung umur piutang sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu dalam menentukan strategi pengelolaan keuangan yang lebih efektif. Dengan mengetahui umur piutang, perusahaan dapat menentukan prioritas dalam menagih piutang, mengetahui pola pembayaran pelanggan, dan melakukan analisis kredit yang lebih akurat.
Selain itu, dengan mengetahui umur piutang, perusahaan juga dapat menghindari risiko kredit macet yang dapat berdampak buruk pada keuangan perusahaan.
Cara Menghitung Umur Piutang di Excel
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung umur piutang di Excel. Sebenarnya, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung umur piutang, namun pada artikel kali ini, kami akan membahas salah satu metode yang paling mudah dan efektif.
Langkah Pertama: Menyiapkan Data Piutang
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan data piutang yang akan dihitung umurnya. Data piutang dapat disimpan dalam format Excel, dengan kolom-kolom yang mencakup informasi seperti nama pelanggan, tanggal faktur, jatuh tempo, dan jumlah piutang.
Setelah data piutang disiapkan, kita bisa mulai menghitung umur piutang dengan langkah-langkah berikut:
Langkah Kedua: Menambahkan Kolom Hari Terlambat
Langkah pertama dalam menghitung umur piutang adalah menambahkan kolom hari terlambat. Kolom ini akan menunjukkan berapa lama piutang telah jatuh tempo dan belum dibayarkan.
Untuk menambahkan kolom hari terlambat, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Nomor | Nama Pelanggan | Tanggal Faktur | Jatuh Tempo | Jumlah Piutang | Hari Terlambat |
---|---|---|---|---|---|
1 | Contoh Pelanggan | 01/01/2022 | 15/01/2022 | Rp 1.000.000,- | =IF(TODAY()>J2,DATEDIF(J2,TODAY(),”d”),0) |
Dalam tabel di atas, kita menggunakan rumus IF dan DATEDIF untuk menghitung hari terlambat. Rumus IF digunakan untuk mengecek apakah piutang telah jatuh tempo atau belum, sedangkan rumus DATEDIF digunakan untuk menghitung selisih hari antara tanggal jatuh tempo dan tanggal saat ini.
Setelah kita menambahkan kolom hari terlambat, maka tabel kita akan terlihat seperti ini:
Nomor | Nama Pelanggan | Tanggal Faktur | Jatuh Tempo | Jumlah Piutang | Hari Terlambat |
---|---|---|---|---|---|
1 | Contoh Pelanggan | 01/01/2022 | 15/01/2022 | Rp 1.000.000,- | 10 |
Langkah Ketiga: Menambahkan Kolom Umur Piutang
Setelah