Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung ukuran sampel. Ukuran sampel sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Dengan ukuran sampel yang tepat, kita dapat mengurangi kesalahan dalam penelitian dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Pengertian Ukuran Sampel
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung ukuran sampel, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu ukuran sampel. Ukuran sampel adalah jumlah unit statistik yang diambil dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Populasi adalah seluruh unit statistik yang ingin diteliti. Dalam penelitian, ukuran sampel harus diambil secara acak sehingga dapat mewakili populasi secara umum.
Contoh Pengertian Ukuran Sampel
Sebagai contoh, jika kita ingin meneliti tinggi badan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, maka populasi adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi tersebut. Namun, kita tidak mungkin mengukur tinggi badan semua mahasiswa di perguruan tinggi tersebut karena akan sangat merepotkan dan tidak efisien. Oleh karena itu, kita dapat mengambil sebagian mahasiswa sebagai sampel penelitian dengan ukuran sampel yang tepat.
Mengapa Ukuran Sampel Penting dalam Penelitian?
Ukuran sampel sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Jika ukuran sampel terlalu kecil, maka data yang diperoleh tidak akan mewakili seluruh populasi sehingga hasil yang didapat tidak akurat. Sebaliknya, jika ukuran sampel terlalu besar, maka waktu dan biaya yang diperlukan juga akan semakin besar.
Contoh Mengapa Ukuran Sampel Penting dalam Penelitian
Sebagai contoh, jika kita ingin meneliti tinggi badan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang memiliki 10.000 mahasiswa, maka kita tidak mungkin mengambil seluruh mahasiswa sebagai sampel. Namun, jika kita hanya mengambil 10 mahasiswa sebagai sampel, maka hasil yang didapat tidak akan mewakili seluruh populasi. Oleh karena itu, kita harus menggunakan metode perhitungan yang tepat untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai dengan populasi yang ingin diteliti.
Cara Menghitung Ukuran Sampel
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel, di antaranya adalah sebagai berikut.
Metode Proporsi atau Persentase
Metode proporsi atau persentase digunakan untuk menghitung ukuran sampel jika kita ingin mengetahui proporsi atau persentase dari suatu populasi. Metode ini dapat digunakan jika kita mempunyai informasi tentang proporsi atau persentase dari populasi yang ingin diteliti.
Langkah-langkah Metode Proporsi atau Persentase
- Tentukan proporsi atau persentase yang ingin diteliti. Misalnya, ingin mengetahui proporsi mahasiswa yang suka makan di luar.
- Tentukan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Misalnya, tingkat kepercayaan 95%.
- Tentukan tingkat ketelitian yang diinginkan. Misalnya, tingkat ketelitian 5%.
- Gunakan rumus berikut ini untuk menghitung ukuran sampel: n = z² x p x q / e²
Keterangan:
n = ukuran sampel
z = nilai z untuk tingkat kepercayaan tertentu
p = proporsi atau persentase dari populasi
q = 1 – p
e = tingkat ketelitian yang diinginkan - Buat tabel distribusi frekuensi untuk menentukan nilai z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan.
- Masukkan nilai p, q, z, dan e ke dalam rumus untuk menghitung ukuran sampel.
- Bulatkan hasil perhitungan ukuran sampel ke atas menjadi bilangan bulat terdekat.
Contoh Metode Proporsi atau Persentase
Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui proporsi mahasiswa yang suka makan di luar di sebuah perguruan tinggi yang memiliki 10.000 mahasiswa, maka langkah-langkah perhitungan ukuran sampel menggunakan metode proporsi atau persentase adalah sebagai berikut.
- Proporsi atau persentase mahasiswa yang suka makan di luar sebelumnya telah ditentukan sebesar 40%.
- Tingkat kepercayaan yang diinginkan adalah 95%.
- Tingkat ketelitian yang diinginkan adalah 5%.
- Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menentukan nilai z untuk tingkat kepercayaan 95%, yaitu bernilai 1,96.
- Masukkan nilai p=0,4, q=0,6, z=1,96, dan e=0,05 ke dalam rumus. Maka, n = (1,96)² x 0,4 x 0,6 / (0,05)² = 369.
- Hasil perhitungan ukuran sampel adalah 369, sehingga perlu diambil 369 mahasiswa sebagai sampel penelitian.
Metode Perbandingan atau Perbandingan Rasio
Metode perbandingan atau perbandingan rasio digunakan untuk menghitung ukuran sampel jika kita ingin mengetahui perbandingan atau rasio dari dua kelompok dalam suatu populasi. Metode ini dapat digunakan jika kita mempunyai informasi tentang perbandingan atau rasio dari dua kelompok dalam populasi yang ingin diteliti.
Langkah-langkah Metode Perbandingan atau Perbandingan Rasio
- Tentukan perbandingan atau rasio antara dua kelompok yang ingin diteliti. Misalnya, ingin mengetahui perbandingan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di sebuah perguruan tinggi.
- Tentukan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Misalnya, tingkat kepercayaan 95%.
- Tentukan tingkat ketelitian yang diinginkan. Misalnya, tingkat ketelitian 5%.
- Gunakan rumus berikut ini untuk menghitung ukuran sampel: n = z² x p x q / e² x (N – 1) + z² x p1 x q1 / e²
Keterangan:
n = ukuran sampel
z = nilai z untuk tingkat kepercayaan tertentu
p = perbandingan atau rasio antara dua kelompok
q = 1 – p
p1 = persentase populasi kelompok yang lebih kecil
q1 = 1 – p1
e = tingkat ketelitian yang diinginkan
N = jumlah populasi - Buat tabel distribusi frekuensi untuk menentukan nilai z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan.
- Masukkan nilai p, q, p1, q1, z, e, dan N ke dalam rumus untuk menghitung ukuran sampel.
- Bulatkan hasil perhitungan ukuran sampel ke atas menjadi bilangan bulat terdekat.
Contoh Metode Perbandingan atau Perbandingan Rasio
Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui perbandingan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di sebuah perguruan tinggi yang memiliki 10.000 mahasiswa, maka langkah-langkah perhitungan ukuran sampel menggunakan metode perbandingan atau perbandingan rasio adalah sebagai berikut.
- Perbandingan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan sebelumnya telah ditentukan sebesar 3:2.
- Tingkat kepercayaan yang diinginkan adalah 95%.
- Tingkat ketelitian yang diinginkan adalah 5%.
- Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menentukan nilai z untuk tingkat kepercayaan 95%, yaitu bernilai 1,96.
- Masukkan nilai p=0,6, q=0,4, p1=0,4, q1=0,6, z=1,96, e=0,05, dan N=10.000 ke dalam rumus. Maka, n = (1,96)² x 0,6 x 0,4 / (0,05)² x (10.000 – 1) + (1,96)² x 0,4 x 0,6 / (0,05)² = 388 untuk kelompok laki-laki dan 259 untuk kelompok perempuan.
- Hasil perhitungan ukuran sampel untuk kelompok laki-laki adalah 388 dan untuk kelompok perempuan adalah 259, sehingga perlu diambil 388 mahasiswa laki-laki dan 259 mahasiswa perempuan sebagai sampel penelitian.
FAQ
Apa itu ukuran sampel?
Ukuran sampel adalah jumlah unit statistik yang diambil dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Populasi adalah seluruh unit statistik yang ingin diteliti. Dalam penelitian, ukuran sampel harus diambil secara acak sehingga dapat mewakili populasi secara umum.
Mengapa ukuran sampel penting dalam penelitian?
Ukuran sampel sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Jika ukuran sampel terlalu kecil, maka data yang diperoleh tidak akan mewakili seluruh populasi sehingga hasil yang didapat tidak akurat. Sebaliknya, jika ukuran sampel terlalu besar, maka waktu dan biaya yang diperlukan juga akan semakin besar.
Bagaimana cara menghitung ukuran sampel?
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel, di antaranya adalah metode proporsi atau persentase dan metode perbandingan atau perbandingan rasio. Untuk menggunakan metode tersebut, kita harus menentukan proporsi atau persentase dari populasi, tingkat kepercayaan yang diinginkan, tingkat ketelitian yang diinginkan, dan nilai z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan.
Kesimpulan
Dalam penelitian, ukuran sampel sangat penting untuk memperoleh hasil yang akurat dan dapat mewakili populasi secara umum. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel, di antaranya adalah metode proporsi atau persentase dan metode perbandingan atau perbandingan rasio. Dalam menggunakan metode tersebut, kita harus menentukan proporsi atau persentase dari populasi, tingkat kepercayaan yang diinginkan, tingkat ketelitian yang diinginkan, dan nilai z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!