Cara Menghitung Uji Normalitas 3 Variabel dengan SPSS
Cara Menghitung Uji Normalitas 3 Variabel dengan SPSS

Cara Menghitung Uji Normalitas 3 Variabel dengan SPSS

Hello Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung uji normalitas 3 variabel dengan SPSS. Uji normalitas adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian, uji normalitas sangat penting karena data yang tidak berdistribusi normal dapat mempengaruhi hasil analisis statistik yang dilakukan. Yuk, simak penjelasannya!

Pengertian Uji Normalitas

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung uji normalitas 3 variabel dengan SPSS, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu uji normalitas. Uji normalitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal jika mengikuti kurva normal atau kurva lonceng. Distribusi normal tersebut memiliki nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi (standard deviation) yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan statistik.

Uji normalitas sering digunakan dalam penelitian karena data yang berdistribusi normal cenderung lebih mudah diinterpretasikan dan dihasilkan dengan lebih akurat karena tidak adanya nilai yang aneh atau outlier. Selain itu, uji normalitas juga dapat membantu dalam menentukan jenis analisis statistik yang akan digunakan pada data tersebut.

Fungsi Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki fungsi-fungsi berikut:

  • Mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
  • Menentukan jenis analisis statistik yang tepat untuk digunakan pada data
  • Menentukan apakah data dapat diuji menggunakan teknik statistik parametrik atau nonparametrik
  • Mengetahui apakah data memiliki nilai yang aneh atau outlier

Jenis-Jenis Uji Normalitas

Ada beberapa jenis uji normalitas yang sering digunakan dalam penelitian, di antaranya:

  1. Kolmogorov-Smirnov Test
  2. Shapiro-Wilk Test
  3. Anderson-Darling Test
  4. Lilliefors Test
  5. D’Agostino-Pearson Test
  6. Jarque-Bera Test

Pada artikel ini, kita akan fokus membahas cara menghitung uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test pada 3 variabel dengan menggunakan software SPSS.

Cara Menghitung Uji Normalitas 3 Variabel dengan SPSS

Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung uji normalitas 3 variabel dengan SPSS:

Langkah 1: Persiapan Data

Sebelum melakukan uji normalitas pada 3 variabel, pastikan bahwa data sudah siap dan terstruktur dengan baik. Pastikan juga bahwa data tidak memiliki nilai kosong atau missing values. Selain itu, pastikan bahwa variabel-variabel yang akan diuji adalah variabel numerik atau kuantitatif.

Langkah 2: Input Data ke SPSS

Setelah data siap, input data ke dalam software SPSS. Buka software SPSS dan klik menu “File” -> “Open” -> “Data” untuk membuka file data yang akan diuji. Kemudian, pilih file data yang akan diuji dan klik “Open”.

Setelah file data terbuka, pastikan bahwa variabel-variabel telah dikenali oleh SPSS sebagai variabel numerik atau kuantitatif. Jika belum, ubah tipe variabel tersebut menjadi numerik atau kuantitatif dengan mengklik kanan pada kolom variabel dan memilih “Variable View”.

Langkah 3: Membuat Variabel Baru

Untuk menguji normalitas pada 3 variabel, kita perlu membuat variabel baru yang menggabungkan ketiga variabel tersebut. Caranya adalah dengan memilih menu “Transform” -> “Compute Variable”. Kemudian, berikan nama untuk variabel baru tersebut di kolom “Target Variable”. Setelah itu, masukkan formula untuk menggabungkan ketiga variabel tersebut di kolom “Numeric Expression”. Misalnya, jika variabel-variabel tersebut bernama “X1”, “X2”, dan “X3”, maka formula untuk menggabungkannya adalah “X1 + X2 + X3”. Setelah itu, klik “OK”.

Langkah 4: Melakukan Uji Normalitas

Setelah variabel baru dibuat, sekarang saatnya melakukan uji normalitas. Klik menu “Analyze” -> “Descriptive Statistics” -> “Explore”. Kemudian, pilih variabel baru yang telah dibuat di kolom “Dependent List”. Pilih juga opsi “Plots” dan “Normality plots with tests” untuk menampilkan grafik normalitas.

Setelah itu, klik “OK”. SPSS akan menampilkan hasil uji normalitas pada jendela output. Cek apakah nilai sig. pada kolom “Normality Tests” kurang dari atau sama dengan 0,05. Jika ya, maka data tidak berdistribusi normal. Namun, jika nilai sig. lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal.

Langkah 5: Interpretasi Hasil

Setelah melakukan uji normalitas, sekarang saatnya melakukan interpretasi hasil. Jika data berdistribusi normal, maka kita dapat menggunakan teknik analisis statistik parametrik pada data tersebut. Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka kita perlu menggunakan teknik analisis statistik nonparametrik.

Contoh Tabel Hasil Uji Normalitas

Berikut adalah contoh tabel hasil uji normalitas pada 3 variabel menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test pada software SPSS:

VariableStatisticdfSig.
X1 + X2 + X30,07710000,120

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai sig. pada variabel baru (X1 + X2 + X3) sebesar 0,120 lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel baru tersebut berdistribusi normal.

FAQ Uji Normalitas

1. Apa fungsi uji normalitas?

Jawaban: Fungsi uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, menentukan jenis analisis statistik yang tepat untuk digunakan pada data, menentukan apakah data dapat diuji menggunakan teknik statistik parametrik atau nonparametrik, serta mengetahui apakah data memiliki nilai yang aneh atau outlier.

2. Apa saja jenis-jenis uji normalitas?

Jawaban: Beberapa jenis uji normalitas yang sering digunakan dalam penelitian antara lain Kolmogorov-Smirnov Test, Shapiro-Wilk Test, Anderson-Darling Test, Lilliefors Test, D’Agostino-Pearson Test, dan Jarque-Bera Test.

3. Apa yang harus dilakukan jika data tidak berdistribusi normal?

Jawaban: Jika data tidak berdistribusi normal, kita perlu menggunakan teknik analisis statistik nonparametrik.

4. Apa yang harus dilakukan jika data berdistribusi normal?

Jawaban: Jika data berdistribusi normal, kita dapat menggunakan teknik analisis statistik parametrik pada data tersebut.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung uji normalitas 3 variabel dengan SPSS. Dengan menguasai teknik ini, kita dapat melakukan analisis statistik yang lebih akurat pada data penelitian kita. Jangan lupa kunjungi website kami untuk mendapatkan artikel menarik lainnya seputar teknologi dan pengetahuan umum. Semoga bermanfaat!

Cara Menghitung Uji Normalitas 3 Variabel dengan SPSS