TEKNOBGT
Cara Menghitung Total Inventory Cost
Cara Menghitung Total Inventory Cost

Cara Menghitung Total Inventory Cost

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara menghitung total inventory cost? Jika iya, kamu telah datang ke tempat yang tepat! Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan rinci cara menghitung total inventory cost dengan mudah. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai!

Apa Itu Total Inventory Cost?

Sebelum kita mulai membahas cara menghitung total inventory cost, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu total inventory cost. Total inventory cost adalah biaya keseluruhan yang terkait dengan mengelola persediaan barang dalam bisnis, baik itu untuk tujuan produksi maupun penjualan. Biaya ini meliputi biaya pembelian barang, biaya penyimpanan, biaya asuransi, biaya pengiriman, dan biaya kehilangan atau kerusakan barang. Dengan menghitung total inventory cost dengan benar, bisnis dapat mengetahui besarnya biaya persediaan barang dan membuat perencanaan bisnis yang lebih akurat.

Menghitung Biaya Pembelian

Langkah pertama dalam menghitung total inventory cost adalah menghitung biaya pembelian barang. Biaya pembelian adalah biaya yang harus dibayar oleh bisnis untuk membeli barang dari pemasok. Biaya pembelian ini meliputi harga barang, pajak, dan biaya pengiriman.

Untuk menghitung biaya pembelian, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Biaya Pembelian=Harga Barang + Pajak + Biaya Pengiriman

Contoh:

Jika harga barang adalah Rp50.000, pajak adalah Rp5.000, dan biaya pengiriman adalah Rp10.000, maka biaya pembelian adalah:

Biaya Pembelian=Rp50.000 + Rp5.000 + Rp10.000=Rp65.000

Menghitung Biaya Penyimpanan

Langkah selanjutnya dalam menghitung total inventory cost adalah menghitung biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan adalah biaya yang harus dibayar oleh bisnis untuk menyimpan barang dalam gudang atau tempat penyimpanan lainnya.

Untuk menghitung biaya penyimpanan, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Biaya Penyimpanan=Biaya Sewa Gudang + Biaya Listrik + Biaya Perawatan Barang

Contoh:

Jika biaya sewa gudang adalah Rp500.000 per bulan, biaya listrik adalah Rp100.000 per bulan, dan biaya perawatan barang adalah Rp50.000 per bulan, maka biaya penyimpanan adalah:

Biaya Penyimpanan=Rp500.000 + Rp100.000 + Rp50.000=Rp650.000

Menghitung Biaya Asuransi

Langkah berikutnya dalam menghitung total inventory cost adalah menghitung biaya asuransi. Biaya asuransi adalah biaya yang harus dibayar oleh bisnis untuk mengasuransikan persediaan barang agar terlindungi dari risiko kehilangan atau kerusakan.

Untuk menghitung biaya asuransi, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Biaya Asuransi=Harga Barang x Tingkat Premi Asuransi

Contoh:

Jika harga barang adalah Rp50.000 dan tingkat premi asuransi adalah 2%, maka biaya asuransi adalah:

Biaya Asuransi=Rp50.000 x 2%=Rp1.000

Menghitung Biaya Pengiriman

Langkah terakhir dalam menghitung total inventory cost adalah menghitung biaya pengiriman. Biaya pengiriman adalah biaya yang harus dibayar oleh bisnis untuk mengirimkan barang ke lokasi tujuan.

Untuk menghitung biaya pengiriman, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Biaya Pengiriman=Berat Barang x Biaya Pengiriman per Kg

Contoh:

Jika berat barang adalah 10 kg dan biaya pengiriman per kg adalah Rp2.000, maka biaya pengiriman adalah:

Biaya Pengiriman=10 kg x Rp2.000=Rp20.000

Cara Menghitung Total Inventory Cost

Sekarang, setelah kita menghitung semua biaya terkait dengan persediaan barang, kita dapat menghitung total inventory cost dengan mudah. Untuk menghitung total inventory cost, kamu cukup menjumlahkan semua biaya yang telah kita hitung sebelumnya.

Contoh:

Jika biaya pembelian adalah Rp65.000, biaya penyimpanan adalah Rp650.000, biaya asuransi adalah Rp1.000, dan biaya pengiriman adalah Rp20.000, maka total inventory cost adalah:

Total Inventory Cost=Biaya Pembelian + Biaya Penyimpanan + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman
=Rp65.000 + Rp650.000 + Rp1.000 + Rp20.000=Rp736.000

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan total inventory cost?

Total inventory cost adalah biaya keseluruhan yang terkait dengan mengelola persediaan barang dalam bisnis, baik itu untuk tujuan produksi maupun penjualan.

2. Apa saja biaya yang termasuk dalam total inventory cost?

Biaya yang termasuk dalam total inventory cost antara lain biaya pembelian, biaya penyimpanan, biaya asuransi, biaya pengiriman, dan biaya kehilangan atau kerusakan barang.

3. Mengapa perlu menghitung total inventory cost?

Dengan menghitung total inventory cost dengan benar, bisnis dapat mengetahui besarnya biaya persediaan barang dan membuat perencanaan bisnis yang lebih akurat.

4. Bagaimana cara menghitung biaya pembelian?

Untuk menghitung biaya pembelian, kamu bisa menggunakan rumus Biaya Pembelian = Harga Barang + Pajak + Biaya Pengiriman.

5. Bagaimana cara menghitung biaya penyimpanan?

Untuk menghitung biaya penyimpanan, kamu bisa menggunakan rumus Biaya Penyimpanan = Biaya Sewa Gudang + Biaya Listrik + Biaya Perawatan Barang.

6. Bagaimana cara menghitung biaya asuransi?

Untuk menghitung biaya asuransi, kamu bisa menggunakan rumus Biaya Asuransi = Harga Barang x Tingkat Premi Asuransi.

7. Bagaimana cara menghitung biaya pengiriman?

Untuk menghitung biaya pengiriman, kamu bisa menggunakan rumus Biaya Pengiriman = Berat Barang x Biaya Pengiriman per Kg.

Kesimpulan

Dalam menghitung total inventory cost, kamu perlu menghitung biaya pembelian, biaya penyimpanan, biaya asuransi, dan biaya pengiriman. Setelah menghitung semua biaya, kamu bisa menjumlahkannya untuk mendapatkan total inventory cost. Dengan mengetahui besarnya total inventory cost, bisnis dapat membuat perencanaan bisnis yang lebih akurat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sobat TeknoBgt!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Total Inventory Cost