Halo Sobat TeknoBgt! Bagi kalian yang sering melakukan bisnis atau memiliki penghasilan yang cukup besar, tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah tax saving. Tax saving adalah istilah yang digunakan untuk mengurangi besarnya pajak yang harus dibayar. Di artikel kali ini, kami akan membahas cara menghitung tax saving dengan mudah dan praktis. Yuk simak!
Apa itu Tax Saving?
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung tax saving, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu tax saving. Tax saving merupakan kegiatan atau strategi untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. Tax saving ini dilakukan dengan cara memanfaatkan undang-undang perpajakan yang ada. Dalam melakukan tax saving, seorang wajib pajak harus memahami seluk beluk perpajakan dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Kenapa Harus Melakukan Tax Saving?
Tax saving dilakukan untuk memaksimalkan penghasilan wajib pajak. Dengan melakukan tax saving, wajib pajak tidak hanya bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan, tetapi juga bisa memperoleh penghasilan yang lebih besar. Selain itu, tax saving juga dapat membantu wajib pajak memperoleh insentif dari pemerintah.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Tax Saving?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi besarnya pajak yang harus dibayar, antara lain:
No | Cara |
---|---|
1 | Mengajukan pengurangan pajak |
2 | Memanfaatkan penghasilan pasif |
3 | Memanfaatkan penghasilan dari investasi |
4 | Membayar asuransi |
5 | Mengalihkan penghasilan ke keluarga |
Dengan mengikuti cara-cara tersebut, kita bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar dan memperoleh penghasilan yang lebih besar. Namun, kita harus memperhatikan juga peraturan perpajakan yang berlaku agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Cara Menghitung Tax Saving
Apa yang Harus Diperhatikan dalam Menghitung Tax Saving?
Sebelum membahas cara menghitung tax saving, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Memahami peraturan perpajakan yang berlaku
- Memiliki penghasilan yang besar
- Memiliki sumber penghasilan yang beragam
Cara Menghitung Tax Saving yang Mudah dan Praktis
Berikut adalah cara menghitung tax saving dengan mudah dan praktis:
1. Menghitung Penghasilan Kena Pajak
Langkah pertama dalam menghitung tax saving adalah dengan menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan yang harus dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Untuk menghitung penghasilan kena pajak, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Bruto – Biaya-biaya yang Diizinkan atau Pergub
Contoh:
Salah satu jenis penghasilan yang kena pajak adalah penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas. Jika seseorang memiliki penghasilan dari usaha sebesar Rp10.000.000 per bulan dan biaya-biaya yang diizinkan atau Pergub sebesar Rp2.000.000, maka penghasilan kena pajak yang harus dihitung adalah:
Penghasilan Kena Pajak = Rp10.000.000 – Rp2.000.000 = Rp8.000.000
2. Menghitung Penghasilan yang Tidak Kena Pajak
Setelah menghitung penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan yang tidak kena pajak. Penghasilan yang tidak kena pajak adalah penghasilan yang tidak harus dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Untuk menghitung penghasilan yang tidak kena pajak, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Penghasilan Tidak Kena Pajak = Penghasilan Bruto – Penghasilan Kena Pajak
Contoh:
Salah satu jenis penghasilan yang tidak kena pajak adalah penghasilan dari bunga bank. Jika seseorang memiliki penghasilan dari bunga bank sebesar Rp5.000.000 per bulan, dan penghasilan kena pajak yang telah dihitung pada langkah sebelumnya sebesar Rp8.000.000, maka penghasilan yang tidak kena pajak yang harus dihitung adalah:
Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp5.000.000 – Rp8.000.000 = -Rp3.000.000
Dalam contoh di atas, hasil penghitungan adalah negatif, hal ini menandakan bahwa tidak ada penghasilan yang tidak kena pajak pada bulan tersebut.
3. Menghitung Pajak yang Harus Dibayarkan
Setelah menghitung penghasilan kena pajak dan penghasilan yang tidak kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung pajak yang harus dibayarkan. Pajak yang harus dibayarkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pajak yang Harus Dibayarkan = Tarif Pajak x (Penghasilan Kena Pajak – Pengurang Pajak)
Contoh:
Jika tarif pajak untuk penghasilan di atas Rp10.000.000 sampai dengan Rp50.000.000 adalah 15%, dan pengurang pajak yang diperoleh pada tahun tersebut adalah Rp4.500.000, maka pajak yang harus dibayarkan adalah:
Pajak yang Harus Dibayarkan = 15% x (Rp8.000.000 – Rp4.500.000) = Rp525.000
4. Menghitung Tax Saving
Setelah menghitung pajak yang harus dibayarkan, langkah terakhir adalah menghitung tax saving. Tax saving dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Tax Saving = Jumlah Pajak yang Harus Dibayar – Jumlah Pajak yang Seharusnya Harus Dibayar
Contoh:
Jika jumlah pajak yang seharusnya harus dibayar adalah Rp1.000.000, dan jumlah pajak yang harus dibayarkan setelah dihitung pada langkah sebelumnya adalah Rp525.000, maka tax saving yang diperoleh adalah:
Tax Saving = Rp1.000.000 – Rp525.000 = Rp475.000
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa itu Tax Saving?
Tax saving adalah kegiatan atau strategi untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah dengan memanfaatkan undang-undang perpajakan yang ada.
2. Mengapa Harus Melakukan Tax Saving?
Tax saving dilakukan untuk memaksimalkan penghasilan wajib pajak, mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan, memperoleh penghasilan yang lebih besar, serta memperoleh insentif dari pemerintah.
3. Apa yang Harus Diperhatikan dalam Menghitung Tax Saving?
Dalam menghitung tax saving, kita harus memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku, memiliki penghasilan yang besar, serta memiliki sumber penghasilan yang beragam.
4. Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Tax Saving?
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi besarnya pajak yang harus dibayar antara lain mengajukan pengurangan pajak, memanfaatkan penghasilan pasif, memanfaatkan penghasilan dari investasi, membayar asuransi, dan mengalihkan penghasilan ke keluarga.
Penutup
Sekian informasi mengenai cara menghitung tax saving yang mudah dan praktis. Dengan melakukan tax saving, kita bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar dan memperoleh penghasilan yang lebih besar. Namun, kita harus memperhatikan juga peraturan perpajakan yang berlaku agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!