TEKNOBGT
Cara Menghitung T Score
Cara Menghitung T Score

Cara Menghitung T Score

Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung t score. Apakah kamu sering mendengar istilah ini namun tidak tahu bagaimana cara menghitungnya? Jangan khawatir, karena pada artikel kali ini kita akan membahasnya secara lengkap dan mudah dipahami.

Pengertian T Score

Sebelum memulai cara menghitung t score, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu t score. T score merupakan hasil perhitungan yang digunakan untuk menilai kepadatan tulang. T score biasanya digunakan untuk mendiagnosis osteoporosis pada seseorang. Pada umumnya, orang yang memiliki t score di bawah -2,5 dianggap mempunyai risiko tinggi mengalami osteoporosis.

Penilaian t score didapatkan dengan membandingkan kepadatan tulang seseorang dengan kepadatan tulang orang dewasa pada umumnya. Jika hasil t score kurang dari -2,5, maka seseorang akan dianggap memiliki risiko tinggi mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Sedangkan jika t score di atas -1,0, artinya seseorang memiliki kepadatan tulang yang baik.

Alat dan Bahan yang Diperlukan

Sebelum memulai menghitung t score, ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan terlebih dahulu, di antaranya adalah:

Alat dan BahanJumlah
Alat pengukur densitometri tulang1 unit
Software pengolah data densitometri tulang1 unit
Komputer1 unit

Cara Menghitung T Score

Setelah semua alat dan bahan telah disiapkan, berikut adalah langkah-langkah cara menghitung t score:

Langkah 1: Persiapan Pasien

Pertama-tama, pasien harus mempersiapkan diri dengan cara melepas semua benda logam di tubuh, seperti perhiasan atau jam tangan, serta menghindari mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dalam waktu 24 jam sebelum pemeriksaan.

Selanjutnya, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja pemeriksaan, kemudian bagian tubuh yang akan diperiksa akan ditempatkan di atas mesin densitometri tulang.

Langkah 2: Pemeriksaan Densitometri Tulang

Pada langkah ini, dokter akan melakukan pemeriksaan densitometri tulang pada pasien dengan menggunakan mesin densitometri tulang. Mesin ini akan memancarkan sinar kecil pada tulang yang akan diperiksa, kemudian sinar tersebut akan ditangkap oleh alat pada mesin tersebut dan diolah menjadi informasi mengenai kepadatan tulang pasien.

Hasil olahan data tersebut akan ditampilkan pada layar komputer yang tersambung dengan mesin densitometri tulang. Dokter akan menganalisis hasil tersebut dan memberikan penilaian t score pada pasien.

Langkah 3: Hitung T Score

Setelah mendapatkan hasil olahan data dari mesin densitometri tulang, langkah berikutnya adalah menghitung t score. Berikut adalah rumus untuk menghitung t score:

t score = ((BMD pasien – BMD rata-rata orang dewasa) / standar deviasi orang dewasa) x 10

Keterangan:

  • BMD pasien = Hasil kepadatan tulang pasien yang didapatkan dari mesin densitometri tulang
  • BMD rata-rata orang dewasa = Rata-rata kepadatan tulang orang dewasa pada umumnya. Nilainya adalah 1.000 g/cm³.
  • Standar deviasi orang dewasa = Standar deviasi kepadatan tulang orang dewasa pada umumnya. Nilainya adalah 0,115 g/cm³.

Langkah 4: Interpretasi Hasil T Score

Setelah menghitung t score, langkah terakhir adalah menginterpretasi hasil t score tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai kategori t score:

  • t score di atas -1,0 = Normal
  • t score antara -1,0 dan -2,5 = Osteopenia atau risiko rendah terkena osteoporosis
  • t score di bawah -2,5 = Osteoporosis atau risiko tinggi terkena osteoporosis

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu t score?

T score merupakan hasil perhitungan yang digunakan untuk menilai kepadatan tulang seseorang. T score biasanya digunakan untuk mendiagnosis osteoporosis pada seseorang.

2. Bagaimana cara menghitung t score?

Langkah-langkah cara menghitung t score adalah sebagai berikut:

  • Persiapan pasien
  • Pemeriksaan densitometri tulang
  • Hitung t score
  • Interpretasi hasil t score

3. Bagaimana menginterpretasi hasil t score?

Kategori t score adalah sebagai berikut:

  • t score di atas -1,0 = Normal
  • t score antara -1,0 dan -2,5 = Osteopenia atau risiko rendah terkena osteoporosis
  • t score di bawah -2,5 = Osteoporosis atau risiko tinggi terkena osteoporosis

Penutup

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung t score. Jangan lupa untuk mengikuti langkah-langkah dengan benar dan melakukan pemeriksaan pada dokter yang terpercaya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung T Score