Hello Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung support dan resistance saham. Support dan resistance merupakan konsep penting dalam analisis teknikal pada investasi saham. Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam menentukan kapan harus membeli atau menjual saham. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Support dan Resistance
Support dan resistance adalah level tertentu di mana harga cenderung berhenti bergerak ke arah tertentu. Support adalah level di mana harga cenderung berhenti turun dan mulai naik, sedangkan resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan mulai turun. Konsep ini sering digunakan oleh investor saham untuk mengambil keputusan dalam membeli atau menjual saham.
Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita lihat contoh grafik saham di bawah ini:
Tanggal | Harga |
---|---|
1 Januari 2021 | 10.000 |
2 Januari 2021 | 12.000 |
3 Januari 2021 | 11.500 |
4 Januari 2021 | 11.200 |
5 Januari 2021 | 12.500 |
Dari grafik di atas, terlihat bahwa pada tanggal 2 Januari 2021, harga saham naik hingga mencapai level tertinggi sebesar 12.000. Namun pada tanggal 3 Januari 2021, harga saham mulai turun dan bergerak ke arah support pada level 10.000. Setelah mencapai level support ini, harga saham mulai bergerak naik kembali.
Selanjutnya, mari kita bahas cara menghitung support dan resistance saham.
Cara Menghitung Support dan Resistance Saham
1. Menggunakan Metode Pivot Point
Metode pivot point merupakan metode yang sering digunakan untuk menghitung support dan resistance saham. Metode ini didasarkan pada perhitungan rata-rata dari level tertinggi, terendah, dan penutupan harga pada periode sebelumnya. Berikut cara menghitungnya:
Pivot Point = (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3
Kemudian, untuk menghitung level support dan resistance, gunakan rumus berikut:
Level Support 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Tertinggi
Level Support 2 = Pivot Point – (Harga Tertinggi – Harga Terendah)
Level Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Terendah
Level Resistance 2 = Pivot Point + (Harga Tertinggi – Harga Terendah)
Contoh perhitungan:
Tanggal | Harga Tertinggi | Harga Terendah | Harga Penutupan |
---|---|---|---|
1 Januari 2021 | 12.000 | 10.000 | 11.000 |
2 Januari 2021 | 14.000 | 11.000 | 12.500 |
3 Januari 2021 | 12.500 | 11.200 | 11.800 |
Langkah 1: Hitung pivot point
Pivot Point = (12.000 + 10.000 + 11.000) / 3 = 11.000
Langkah 2: Hitung level support dan resistance
Level Support 1 = (2 x 11.000) – 12.000 = 10.000
Level Support 2 = 11.000 – (12.000 – 10.000) = 9.000
Level Resistance 1 = (2 x 11.000) – 10.000 = 12.000
Level Resistance 2 = 11.000 + (12.000 – 10.000) = 13.000
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa level support ditentukan pada 10.000 dan 9.000, sedangkan level resistance ditentukan pada 12.000 dan 13.000.
2. Menggunakan Garis Tren
Cara lain untuk menghitung support dan resistance saham adalah dengan menggunakan garis tren. Garis tren merupakan garis yang menghubungkan dua atau lebih titik harga pada grafik saham. Garis ini digunakan untuk menentukan arah pergerakan harga dan juga level support dan resistance.
Untuk menentukan level support, gambarlah sebuah garis yang menghubungkan dua titik harga terendah pada grafik. Sedangkan untuk menentukan level resistance, gambarlah sebuah garis yang menghubungkan dua titik harga tertinggi pada grafik. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat dengan mudah menentukan level support dan resistance tanpa perlu melakukan perhitungan rumit.
FAQ
1. Apa itu support dan resistance saham?
Support dan resistance merupakan level tertentu di mana harga cenderung berhenti bergerak ke arah tertentu. Support adalah level di mana harga cenderung berhenti turun dan mulai naik, sedangkan resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan mulai turun.
2. Mengapa support dan resistance penting dalam investasi saham?
Support dan resistance penting dalam investasi saham karena dapat membantu investor dalam mengambil keputusan dalam membeli atau menjual saham. Dengan memahami konsep ini, investor dapat mengetahui kapan harga saham cenderung berbalik arah dan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.
3. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk menghitung support dan resistance saham?
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung support dan resistance saham, di antaranya adalah metode pivot point dan metode garis tren.
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung support dan resistance saham. Terlepas dari metode yang digunakan, hal penting yang perlu diingat adalah bahwa support dan resistance merupakan konsep penting dalam analisis teknikal pada investasi saham. Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam menentukan kapan harus membeli atau menjual saham. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.