TEKNOBGT
Cara Menghitung Standar Deviasi Portofolio
Cara Menghitung Standar Deviasi Portofolio

Cara Menghitung Standar Deviasi Portofolio

Hello Sobat TeknoBgt, apakah kamu ingin tahu cara menghitung standar deviasi portofolio? Standar Deviasi Portofolio adalah pengukuran risiko yang digunakan dalam investasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara menghitung standar deviasi portofolio dengan mudah dan efektif. Mari kita mulai!

Apa itu Standar Deviasi Portofolio?

Sebelum membahas cara menghitung standar deviasi portofolio, mari kita memahami terlebih dahulu apa itu Standar Deviasi Portofolio. Standar Deviasi Portofolio adalah pengukuran statistik yang digunakan untuk mengukur risiko investasi. Standar Deviasi Portofolio menunjukkan seberapa banyak variasi atau fluktuasi harga saham dalam portofolio investasi.

Standar Deviasi Portofolio digunakan oleh investor untuk menentukan tingkat risiko portofolio investasi mereka. Semakin tinggi Standar Deviasi Portofolio, semakin besar risiko investasi, dan semakin rendah Standar Deviasi Portofolio, semakin kecil risiko investasi.

Cara Menghitung Standar Deviasi Portofolio

Cara menghitung Standar Deviasi Portofolio melibatkan beberapa langkah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Hitung Return Tunggal

Langkah pertama dalam menghitung Standar Deviasi Portofolio adalah dengan menghitung return tunggal dari setiap saham dalam portofolio. Return tunggal adalah selisih antara harga saham sekarang dan harga saham sebelumnya, dibagi dengan harga saham sebelumnya.

Contoh:

Nama SahamHarga Saham Hari IniHarga Saham KemarinReturn Tunggal
Saham A109(10-9)/9 = 0.11
Saham B1514(15-14)/14 = 0.07
Saham C2019(20-19)/19 = 0.05

2. Hitung Return Portofolio

Setelah menghitung return tunggal dari setiap saham, selanjutnya adalah menghitung return portofolio. Return portofolio adalah rata-rata dari return tunggal dari setiap saham. Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung return portofolio:

Return Portofolio = (Return Saham A x Bobot Saham A) + (Return Saham B x Bobot Saham B) + (Return Saham C x Bobot Saham C)

Contoh:

Nama SahamBobot SahamReturn Tunggal
Saham A40%0.11
Saham B30%0.07
Saham C30%0.05

Return Portofolio = (0.11 x 0.4) + (0.07 x 0.3) + (0.05 x 0.3) = 0.086

3. Hitung Selisih Return Tunggal dengan Return Portofolio

Setelah menghitung return tunggal dan return portofolio, selanjutnya adalah menghitung selisih return tunggal dengan return portofolio. Selisih ini adalah nilai yang digunakan untuk menghitung Standar Deviasi Portofolio.

Contoh:

Nama SahamReturn TunggalReturn PortofolioSelisih
Saham A0.110.0860.024
Saham B0.070.086-0.016
Saham C0.050.086-0.036

4. Hitung Kuadrat Selisih

Setelah mendapatkan selisih, langkah selanjutnya adalah menghitung kuadrat selisih dari setiap saham.

Contoh:

Nama SahamSelisihKuadrat Selisih
Saham A0.0240.000576
Saham B-0.0160.000256
Saham C-0.0360.001296

5. Hitung Variansi

Setelah menghitung kuadrat selisih, selanjutnya adalah menghitung variansi dari seluruh saham dalam portofolio. Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung variansi portofolio:

Variansi Portofolio = (Kuadrat Selisih Saham A x Bobot Saham A) + (Kuadrat Selisih Saham B x Bobot Saham B) + (Kuadrat Selisih Saham C x Bobot Saham C)

Contoh:

Nama SahamBobot SahamKuadrat Selisih
Saham A40%0.000576
Saham B30%0.000256
Saham C30%0.001296

Variansi Portofolio = (0.000576 x 0.4) + (0.000256 x 0.3) + (0.001296 x 0.3) = 0.0005456

6. Hitung Standar Deviasi

Langkah terakhir dalam menghitung Standar Deviasi Portofolio adalah dengan menghitung akar kuadrat dari variansi portofolio.

Contoh:

Standar Deviasi Portofolio = √0.0005456 = 0.02336

FAQ tentang Standar Deviasi Portofolio

Apa bedanya Standar Deviasi Individu dan Standar Deviasi Portofolio?

Standar Deviasi Individu mengukur fluktuasi harga saham tunggal, sementara Standar Deviasi Portofolio mengukur fluktuasi harga saham dalam portofolio investasi.

Apakah semakin tinggi Standar Deviasi Portofolio, semakin bagus portofolio saya?

Tidak selalu. Semakin tinggi Standar Deviasi Portofolio, semakin besar risiko investasi. Jadi, jika Anda ingin mengurangi risiko investasi, sebaiknya pilih portofolio dengan Standar Deviasi Portofolio yang lebih rendah.

Bagaimana cara menentukan bobot setiap saham dalam portofolio?

Anda bisa menentukan bobot setiap saham dalam portofolio dengan cara membagi nilai investasi saham tersebut dengan total nilai investasi portofolio. Misalnya, jika Anda memiliki 3 saham dengan nilai investasi masing-masing 100 juta, 200 juta, dan 300 juta, maka total nilai investasi portofolio adalah 600 juta. Bobot saham A = 100 juta / 600 juta x 100% = 16.67%.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung Standar Deviasi Portofolio. Standar Deviasi Portofolio adalah pengukuran risiko yang digunakan dalam investasi. Anda dapat menghitung Standar Deviasi Portofolio dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dibahas di atas. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Standar Deviasi Portofolio