Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sudah tahu cara menghitung SPT? Bagi sebagian orang, menghitung SPT dapat menjadi hal yang rumit dan membingungkan. Namun, jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap dan detail tentang cara menghitung SPT yang mudah dipahami. Simak artikel berikut ini!
Pengertian SPT dan Kenapa Harus Menghitung SPT
Sebelum masuk ke cara menghitung SPT, Sobat TeknoBgt perlu tahu terlebih dahulu apa itu SPT dan kenapa harus menghitung SPT. SPT atau Surat Pemberitahuan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pajak kepada wajib pajak sebagai bentuk kewajiban pelaporan pajak.
Menghitung SPT sangat penting dilakukan karena dengan menghitung SPT, wajib pajak akan mengetahui besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan dalam satu tahun pajak. Selain itu, menghitung SPT juga akan membantu wajib pajak untuk memperoleh pengembalian pajak jika terdapat kelebihan pembayaran pajak.
Jenis-Jenis SPT
Terdapat beberapa jenis SPT yang harus Sobat TeknoBgt ketahui, antara lain:
Jenis SPT | Keterangan |
---|---|
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi | Digunakan oleh wajib pajak orang pribadi untuk melaporkan penghasilan dalam satu tahun pajak. |
SPT Tahunan PPh Badan | Digunakan oleh wajib pajak badan untuk melaporkan penghasilan dalam satu tahun pajak. |
SPT Masa PPh Orang Pribadi | Digunakan oleh wajib pajak orang pribadi yang memiliki penghasilan dalam satu bulan pajak. |
SPT Masa PPh Badan | Digunakan oleh wajib pajak badan yang memiliki penghasilan dalam satu bulan pajak. |
Cara Menghitung SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi harus dilaporkan setiap tahun pada bulan Maret. Berikut adalah cara menghitung SPT Tahunan PPh Orang Pribadi:
1. Hitung Penghasilan Bruto
Hitung penghasilan bruto selama satu tahun pajak, yaitu jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dapat berasal dari gaji, honorarium, royalti, dan lain-lain.
2. Hitung Pengurangan Penghasilan
Hitung pengurangan penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Pengurangan penghasilan dapat berasal dari biaya operasional, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain-lain.
3. Hitung PTKP
Hitung PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak yang berlaku pada tahun pajak tersebut. PTKP berbeda-beda tergantung dari status pernikahan, jumlah tanggungan, dan lain-lain.
4. Hitung PPh yang Harus Dibayar
Setelah mengetahui penghasilan bruto, pengurangan penghasilan, dan PTKP, maka hitunglah PPh yang harus dibayar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PPh = (Penghasilan Bruto – Pengurangan Penghasilan – PTKP) x Tarif Pajak
Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak final yang berlaku pada tahun pajak tersebut. Tarif pajak final ditentukan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Pajak.
Cara Menghitung SPT Tahunan PPh Badan
SPT Tahunan PPh Badan harus dilaporkan setiap tahun pada bulan April. Berikut adalah cara menghitung SPT Tahunan PPh Badan:
1. Hitung Penghasilan Bruto
Hitung penghasilan bruto selama satu tahun pajak, yaitu jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dapat berasal dari laba usaha, pendapatan lain-lain, dan lain-lain.
2. Hitung Pengurangan Penghasilan
Hitung pengurangan penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Pengurangan penghasilan dapat berasal dari biaya operasional, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain-lain.
3. Hitung PPh yang Harus Dibayar
Setelah mengetahui penghasilan bruto dan pengurangan penghasilan, maka hitunglah PPh yang harus dibayar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PPh = (Penghasilan Bruto – Pengurangan Penghasilan) x Tarif Pajak
Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak final yang berlaku pada tahun pajak tersebut. Tarif pajak final ditentukan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Pajak.
Cara Menghitung SPT Masa PPh Orang Pribadi
SPT Masa PPh Orang Pribadi harus dilaporkan setiap bulan pada tanggal 15 atau tanggal 20 tergantung dari jenis penghasilan. Berikut adalah cara menghitung SPT Masa PPh Orang Pribadi:
1. Hitung Penghasilan Bruto
Hitung penghasilan bruto selama satu bulan pajak, yaitu jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dapat berasal dari gaji, honorarium, royalti, dan lain-lain.
2. Hitung Pengurangan Penghasilan
Hitung pengurangan penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Pengurangan penghasilan dapat berasal dari biaya operasional, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain-lain.
3. Hitung PTKP
Hitung PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak yang berlaku pada bulan pajak tersebut. PTKP berbeda-beda tergantung dari status pernikahan, jumlah tanggungan, dan lain-lain.
4. Hitung PPh yang Harus Dibayar
Setelah mengetahui penghasilan bruto, pengurangan penghasilan, dan PTKP, maka hitunglah PPh yang harus dibayar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PPh = (Penghasilan Bruto – Pengurangan Penghasilan – PTKP) x Tarif Pajak
Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak final yang berlaku pada bulan pajak tersebut. Tarif pajak final ditentukan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Pajak.
Cara Menghitung SPT Masa PPh Badan
SPT Masa PPh Badan harus dilaporkan setiap bulan pada tanggal 15 atau 20 tergantung dari jenis penghasilan. Berikut adalah cara menghitung SPT Masa PPh Badan:
1. Hitung Penghasilan Bruto
Hitung penghasilan bruto selama satu bulan pajak, yaitu jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dapat berasal dari laba usaha, pendapatan lain-lain, dan lain-lain.
2. Hitung Pengurangan Penghasilan
Hitung pengurangan penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Pengurangan penghasilan dapat berasal dari biaya operasional, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain-lain.
3. Hitung PPh yang Harus Dibayar
Setelah mengetahui penghasilan bruto dan pengurangan penghasilan, maka hitunglah PPh yang harus dibayar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PPh = (Penghasilan Bruto – Pengurangan Penghasilan) x Tarif Pajak
Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak final yang berlaku pada bulan pajak tersebut. Tarif pajak final ditentukan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Pajak.
Frequently Asked Question (FAQ) Cara Menghitung SPT
1. Apa itu SPT?
SPT atau Surat Pemberitahuan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pajak kepada wajib pajak sebagai bentuk kewajiban pelaporan pajak.
2. Apa saja jenis-jenis SPT?
Beberapa jenis SPT antara lain SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, SPT Tahunan PPh Badan, SPT Masa PPh Orang Pribadi, dan SPT Masa PPh Badan.
3. Kenapa harus menghitung SPT?
Menghitung SPT sangat penting dilakukan karena dengan menghitung SPT, wajib pajak akan mengetahui besarnya kewajiban pajak yang harus dibayarkan dalam satu tahun pajak.
4. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menghitung SPT?
Dalam menghitung SPT, perlu diperhatikan penghasilan bruto, pengurangan penghasilan, PTKP, tarif pajak, dan tanggal pelaporan SPT yang telah ditetapkan.
Penutup
Itulah artikel mengenai cara menghitung SPT yang dapat kami sampaikan untuk Sobat TeknoBgt. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat TeknoBgt untuk lebih memahami tentang SPT dan cara menghitungnya. Jangan lupa untuk selalu patuhi aturan perpajakan yang berlaku. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!