TEKNOBGT
Cara Menghitung Skewness di Excel
Cara Menghitung Skewness di Excel

Cara Menghitung Skewness di Excel

Hello, Sobat TeknoBgt! Pernahkah kamu mendengar tentang skewness? Skewness adalah salah satu dari tiga konsep yang digunakan untuk mengukur kesimetrian data dalam statistik. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung skewness di Excel dengan mudah dan praktis.

Pengertian Skewness

Sebelum kita menghitung skewness di Excel, mari kita memahami terlebih dahulu apa itu skewness. Skewness merupakan ukuran untuk mengindikasikan seberapa jauh bentuk distribusi data dari bentuk distribusi normal (simetris). Sebuah distribusi data dikatakan symmetrical jika mean, median, dan modus memiliki nilai yang sama.

Namun, jika kurva distribusi data lebih sering memuncak ke arah salah satu sisi dan memiliki ekor yang lebih panjang di salah satu sisinya, maka kurva tersebut dikatakan skew (miring).

Skewness memiliki tiga kategori, yaitu:

  1. Positive skewness, yang mengindikasikan bahwa distribusi data memiliki ekor yang lebih panjang di sebelah kanan dan lebih sering memuncak ke arah kiri.
  2. Negative skewness, yang mengindikasikan bahwa distribusi data memiliki ekor yang lebih panjang di sebelah kiri dan lebih sering memuncak ke arah kanan.
  3. Zero skewness, yang mengindikasikan bahwa distribusi data simetris.

Cara Menghitung Skewness di Excel

Kita bisa menghitung skewness di Excel dengan menggunakan rumus =SKEW(data). Dalam rumus ini, “data” adalah rentang data yang ingin kita hitung skewness-nya.

Perlu diingat bahwa hasil dari fungsi SKEW Excel akan selalu menghasilkan nilai numerik. Jika nilainya lebih besar dari nol, maka distribusi data memiliki skewness positif (distribusi condong ke kanan). Jika nilainya kurang dari nol, maka distribusi data memiliki skewness negatif (distribusi condong ke kiri).

Contoh Penerapan SKEW

Mari kita lihat contoh penggunaan fungsi SKEW. Misalkan kita memiliki sebuah kumpulan data pengeluaran bulanan seorang mahasiswa selama satu tahun, yaitu:

BulanPengeluaran
Januari1.500.000
Februari1.200.000
Maret800.000
April1.500.000
Mei2.000.000
Juni1.000.000
Juli1.500.000
Agustus1.800.000
September2.100.000
Oktober1.200.000
November900.000
Desember1.700.000

Kita ingin menghitung skewness dari data tersebut. Caranya adalah dengan menuliskan rumus =SKEW(B2:B13) pada sel di sebelah kanan data tersebut (sel B14, pada kolom Pengeluaran).

Hasilnya adalah -0,089. Ini menandakan bahwa distribusi data pengeluaran bulanan tersebut memiliki skewness negatif (distribusi lebih condong ke kiri).

FAQ

1. Apa pengertian skewness?

Skewness adalah ukuran untuk mengindikasikan seberapa jauh bentuk distribusi data dari bentuk distribusi normal (simetris).

2. Apa saja kategori skewness?

Skewness memiliki tiga kategori, yaitu positive skewness, negative skewness, dan zero skewness.

3. Bagaimana cara menghitung skewness di Excel?

Kita bisa menghitung skewness di Excel dengan menggunakan rumus =SKEW(data), dengan “data” adalah rentang data yang ingin kita hitung skewness-nya.

4. Apa yang dimaksud dengan distribusi data simetris?

Distribusi data dikatakan symmetrical jika mean, median, dan modus memiliki nilai yang sama.

5. Apa yang dimaksud dengan distribusi data skew?

Jika kurva distribusi data lebih sering memuncak ke arah salah satu sisi dan memiliki ekor yang lebih panjang di salah satu sisinya, maka kurva tersebut dikatakan skew (miring).

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung skewness di Excel dengan mudah dan praktis. Dengan menggunakan rumus =SKEW(data), kita bisa mendapatkan nilai numerik yang mengindikasikan seberapa jauh bentuk distribusi data dari bentuk distribusi normal.

Jangan lupa untuk memperhatikan kategori skewness dari distribusi data yang kita miliki. Dengan mengetahui skewness dari suatu distribusi data, kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih akurat dalam melakukan analisis data.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Skewness di Excel