Halo Sobat TeknoBgt! Apakah Anda sedang mencari informasi tentang cara menghitung six sigma di excel? Jika ya, maka Anda berada di tempat yang tepat! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas cara menghitung six sigma di excel dengan lengkap dan mudah dipahami. Jadi, simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu Six Sigma?
Sebelum membahas tentang cara menghitung six sigma di excel, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu six sigma. Six sigma merupakan sebuah metodologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses bisnis dengan menghilangkan cacat dan mengurangi variabilitas.
Metodologi six sigma ini dikembangkan oleh perusahaan elektronik terkenal yaitu Motorola pada tahun 1986. Dalam penerapannya, six sigma menggunakan data dan fakta untuk membuat keputusan dan mengidentifikasi masalah pada suatu proses bisnis.
Manfaat Six Sigma
Manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan six sigma di antaranya adalah:
- Meningkatkan kualitas produk dan layanan
- Menurunkan biaya produksi
- Meningkatkan efisiensi proses bisnis
- Meningkatkan kepuasan pelanggan
Level Six Sigma
Ada beberapa tingkatan dalam pengimplementasian six sigma, yaitu:
Tingkatan | Defek per Juta Peluang | Nilai DPMO |
---|---|---|
Six Sigma | 3,4 | 3,4 |
Five Sigma | 233 | 2330 |
Four Sigma | 6.210 | 62.100 |
Three Sigma | 66.807 | 668.070 |
Two Sigma | 308.537 | 3.085.370 |
One Sigma | 690.000 | 6.900.000 |
Dalam penerapannya, perusahaan biasanya memilih level six sigma sebagai target, karena tingkat akurasi tingkat defek cukup tinggi.
Cara Menghitung Six Sigma di Excel
Setelah mengetahui apa itu six sigma, kini saatnya kita membahas tentang cara menghitung six sigma di excel. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya:
1. Mulai dengan Data
Langkah pertama adalah mengumpulkan data yang menjadi acuan dalam penghitungan six sigma. Data ini bisa berupa data kualitas produk atau layanan, data efisiensi proses bisnis, dan sebagainya.
2. Hitung Rata-rata
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata atau mean. Caranya adalah dengan menggunakan rumus =AVERAGE(data). Misalnya data yang akan dihitung adalah data kualitas produk, maka rumusnya akan menjadi =AVERAGE(kualitas_produk).
3. Hitung Standar Deviasi
Setelah menghitung rata-rata, langkah selanjutnya adalah menghitung standar deviasi atau standard deviation. Caranya adalah dengan menggunakan rumus =STDEV(data). Misalnya data yang akan dihitung adalah data kualitas produk, maka rumusnya akan menjadi =STDEV(kualitas_produk).
4. Hitung Batas Unsur
Selanjutnya adalah menghitung batas unsur atau upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL). Caranya adalah dengan menggunakan rumus:
- UCL = mean + (3 x standar deviasi)
- LCL = mean – (3 x standar deviasi)
Misalnya data yang akan dihitung adalah data kualitas produk, maka rumusnya akan menjadi:
- UCL = mean + (3 x standar deviasi) = =AVERAGE(kualitas_produk) + (3 x =STDEV(kualitas_produk))
- LCL = mean – (3 x standar deviasi) = =AVERAGE(kualitas_produk) – (3 x =STDEV(kualitas_produk))
5. Hitung Sigma Level
Langkah terakhir adalah menghitung sigma level atau tingkat akurasi six sigma. Caranya adalah dengan menggunakan rumus:
- Sigma Level = (UCL – LCL) / (6 x standar deviasi)
Misalnya data yang akan dihitung adalah data kualitas produk, maka rumusnya akan menjadi:
- Sigma Level = (UCL – LCL) / (6 x standar deviasi) = (=AVERAGE(kualitas_produk) + (3 x =STDEV(kualitas_produk))) – (=AVERAGE(kualitas_produk) – (3 x =STDEV(kualitas_produk))) / (6 x =STDEV(kualitas_produk))
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung six sigma di excel dengan mudah dan akurat.
FAQ Mengenai Six Sigma di Excel
1. Apakah six sigma bisa dihitung dengan mudah di excel?
Ya, six sigma dapat dihitung dengan mudah di excel asalkan langkah-langkah diikuti dengan baik dan benar.
2. Apa saja manfaat dari penerapan six sigma?
Manfaat dari penerapan six sigma antara lain meningkatkan kualitas produk dan layanan, menurunkan biaya produksi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Apa itu upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL)?
Upper control limit (UCL) dan lower control limit (LCL) adalah batas-batas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses bisnis dalam keadaan terkendali atau tidak.
4. Berapa tingkat defek dalam level six sigma?
Tingkat defek dalam level six sigma adalah 3,4 defek per juta peluang.
5. Apa saja tingkatan dalam pengimplementasian six sigma?
Tingkatan dalam pengimplementasian six sigma antara lain six sigma, five sigma, four sigma, three sigma, two sigma, dan one sigma.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa six sigma merupakan metodologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses bisnis dengan menghilangkan cacat dan mengurangi variabilitas. Six sigma dapat dihitung dengan mudah di excel dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas.
Manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan six sigma di antaranya adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan, menurunkan biaya produksi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Jangan lupa untuk selalu mengumpulkan data dengan baik dan benar, serta mengikuti langkah-langkah penghitungan six sigma dengan teliti agar hasil yang didapatkan akurat.