Halo Sobat TeknoBgt!
Apakah kamu pernah mendengar tentang cara menghitung matriks saint lague? Jika kamu pernah, mungkin kamu sudah paham betul mengenai konsep ini. Namun, jika kamu belum paham, jangan khawatir karena dalam artikel ini kita akan membahasnya secara lengkap.
Apa itu Saint Lague?
Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung saint lague, kita harus paham terlebih dahulu apa itu saint lague. Saint lague merupakan metode pembagian kursi dalam sistem pemilihan umum proporsional.
Saint Lague menggunakan rumus yang dihasilkan dari pembagian jumlah suara yang didapatkan partai politik dengan serangkaian pembagian angka khusus yang dihasilkan dari barisan bilangan ganjil. Tidak hanya itu, saint lague juga memperoleh kursi dengan sistem quota atau kuota.
Dalam sistem quota, setiap partai politik harus mencapai minimal suara tertentu untuk memperoleh kursi. Setelah memenuhi kuota tersebut, suara tambahan akan dihitung seolah-olah partai politik tersebut memperoleh 1 kursi tambahan.
Jadi, apakah kamu sudah paham dengan konsep saint lague? Sekarang kita akan membahas cara menghitungnya secara lengkap.
Cara Menghitung Saint Lague
Sebelum memulai menghitung saint lague, pastikan kamu sudah memiliki data suara dari masing-masing partai politik yang ikut serta dalam pemilihan umum. Kemudian, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghitung saint lague:
Langkah 1: Menghitung Perolehan Suara Masing-Masing Partai
Langkah pertama dalam menghitung saint lague adalah menentukan jumlah suara yang diperoleh oleh masing-masing partai politik. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan contoh data hasil pemilihan umum sementara:
No | Partai Politik | Jumlah Suara |
---|---|---|
1 | Partai A | 2500 |
2 | Partai B | 3000 |
3 | Partai C | 2000 |
4 | Partai D | 1500 |
Dalam contoh di atas, masing-masing partai politik memiliki jumlah suara yang berbeda-beda.
Langkah 2: Membuat Barisan Bilangan Ganjil
Langkah kedua dalam menghitung saint lague adalah membuat barisan bilangan ganjil. Barisan bilangan ganjil ini berfungsi untuk menentukan angka khusus yang akan digunakan dalam rumus saint lague.
Untuk membuat barisan bilangan ganjil, kita mulai dari angka 1 dan terus menambahkan 2 hingga mencapai jumlah kursi yang tersedia dalam pemilihan umum. Barisan bilangan ganjil ini biasanya ditulis dalam bentuk kolom atau tabel.
Dalam contoh ini, kita akan menggunakan data pemilihan umum dengan jumlah kursi yang tersedia sebanyak 7 kursi. Maka, barisan bilangan ganjil yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
No | Bilangan Ganjil |
---|---|
1 | 1 |
2 | 3 |
3 | 5 |
4 | 7 |
5 | 9 |
6 | 11 |
7 | 13 |
Dalam contoh di atas, barisan bilangan ganjil yang dihasilkan memiliki 7 angka.
Langkah 3: Menghitung Kuota
Langkah ketiga dalam menghitung saint lague adalah menghitung kuota atau quota. Dalam sistem quota, setiap partai politik harus mencapai minimal suara tertentu untuk memperoleh kursi. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan kuota 1000 suara.
Langkah 4: Menghitung Pembagian Kursi
Langkah keempat dalam menghitung saint lague adalah membuat tabel untuk menghitung pembagian kursi. Tabel ini terdiri dari beberapa kolom, yaitu:
- Kolom 1: Nama Partai Politik
- Kolom 2: Jumlah Suara
- Kolom 3: Pembagi
- Kolom 4: Hasil Perhitungan Saint Lague
- Kolom 5: Jumlah Kursi yang Diperoleh
Dalam contoh ini, kita akan menggunakan data pemilihan umum dengan jumlah kursi yang tersedia sebanyak 7 kursi. Maka, tabel yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
No | Partai Politik | Jumlah Suara | Pembagi | Hasil Perhitungan Saint Lague | Jumlah Kursi yang Diperoleh |
---|---|---|---|---|---|
1 | Partai A | 2500 | 1 | 2500/1 = 2500 | |
2 | Partai B | 3000 | 3 | 3000/3 = 1000 | |
3 | Partai C | 2000 | 5 | 2000/5 = 400 | |
4 | Partai D | 1500 | 7 | 1500/7 = 214,29 |
Dalam contoh di atas, kita sudah mengisi data pada kolom 1 dan 2. Untuk mengisi kolom 3, kita harus membagi jumlah suara dengan barisan bilangan ganjil yang kita buat pada langkah kedua.
Langkah 5: Mencari Jumlah Kursi yang Diperoleh oleh Masing-Masing Partai
Langkah terakhir dalam menghitung saint lague adalah mencari jumlah kursi yang diperoleh oleh masing-masing partai politik. Untuk mencari jumlah kursi, kita harus membagi hasil perhitungan saint lague pada kolom 4 dengan dua kali jumlah kursi yang tersedia dalam pemilihan umum.
Misalnya, dalam contoh ini kita memiliki 7 kursi yang tersedia. Maka, kita harus membagi hasil perhitungan saint lague dengan dua kali jumlah kursi tersebut, yaitu 14.
Dalam contoh di atas, hasil perhitungan saint lague untuk masing-masing partai politik adalah sebagai berikut:
- Partai A: 2500
- Partai B: 1000
- Partai C: 400
- Partai D: 214,29
Kita harus membagi hasil perhitungan saint lague tersebut dengan 14 untuk mencari jumlah kursi yang diperoleh oleh masing-masing partai politik:
- Partai A: 2500/14 = 178,57 (2 kursi)
- Partai B: 1000/14 = 71,43 (1 kursi)
- Partai C: 400/14 = 28,57 (1 kursi)
- Partai D: 214,29/14 = 15,30 (1 kursi)
Dengan demikian, jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai politik dalam contoh ini adalah sebagai berikut:
- Partai A: 2 kursi
- Partai B: 1 kursi
- Partai C: 1 kursi
- Partai D: 1 kursi
FAQ
1. Apa itu Saint Lague?
Saint lague merupakan metode pembagian kursi dalam sistem pemilihan umum proporsional.
2. Apa yang dimaksud dengan quota atau kuota dalam saint lague?
Quota atau kuota dalam saint lague merupakan suara minimal yang harus dicapai oleh partai politik untuk memperoleh kursi.
3. Apakah saint lague menggunakan pembagian kursi dengan sistem quota?
Ya, saint lague menggunakan pembagian kursi dengan sistem quota.
4. Apa saja langkah-langkah dalam menghitung saint lague?
Langkah-langkah dalam menghitung saint lague adalah:
- Langkah 1: Menghitung perolehan suara masing-masing partai
- Langkah 2: Membuat barisan bilangan ganjil
- Langkah 3: Menghitung kuota
- Langkah 4: Menghitung pembagian kursi
- Langkah 5: Mencari jumlah kursi yang diperoleh oleh masing-masing partai
5. Apa yang harus dilakukan jika hasil perhitungan saint lague tidak menghasilkan kursi?
Jika hasil perhitungan saint lague tidak menghasilkan kursi, maka kursi tersebut harus diberikan kepada partai politik dengan suara terbanyak berikutnya.