TEKNOBGT
Cara Menghitung Risiko Portofolio – Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Risiko Portofolio – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Risiko Portofolio – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Risiko Portofolio – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung risiko portofolio? Jika iya, kamu berada di artikel yang tepat. Pada artikel ini, kami akan membahas secara lengkap cara menghitung risiko portofolio. Simak terus ya!

Apa itu Risiko Portofolio?

Sebelum membahas cara menghitung risiko portofolio, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu risiko portofolio. Risiko portofolio merujuk pada kemungkinan terjadinya kerugian pada investasi yang dilakukan oleh investor dalam beberapa jenis aset atau efek yang dimiliki.

Risiko portofolio merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh investor dalam menentukan keputusan investasi. Dalam menghitung risiko portofolio, investor dapat menilai dan membandingkan profil risiko dari berbagai macam instrumen investasi.

Untuk menghitung risiko portofolio, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, seperti metode varian, deviasi standar, dan beta. Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut.

Metode Varian

Metode varian digunakan untuk menghitung risiko portofolio dengan mempertimbangkan varians masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Adapun rumus untuk menghitung risiko portofolio menggunakan metode varian adalah sebagai berikut:

VariansKorelasi
0,040,6
0,090,3
0,010,4

Risiko portofolio = (0,04 x 0,6 x 0,6) + (0,09 x 0,3 x 0,3) + (0,01 x 0,4 x 0,4) + 2 x 0,6 x 0,3 x 0,4 x sqrt(0,04 x 0,09 x 0,01) = 0,0392 (atau sekitar 3,92%).

Dalam metode varian, penghitungan risiko portofolio mengacu pada varians masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Semakin besar nilai korelasi antara dua aset dalam portofolio, maka risiko portofolio akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika nilai korelasi antara dua aset dalam portofolio semakin kecil, maka risiko portofolio akan semakin rendah.

Rumus untuk menghitung risiko portofolio menggunakan metode varian dapat diaplikasikan pada portofolio dengan jumlah aset yang lebih dari tiga. Namun, semakin banyak jumlah aset dalam portofolio, semakin rumit proses penghitungan risiko portofolionya.

Namun, metode varian memiliki kelemahan yaitu tidak menyertakan pengaruh dari aspek lain seperti likuiditas, stabilitas pasar, dan faktor risiko lainnya yang mungkin mempengaruhi kinerja investasi.

Deviasi Standar

Metode deviasi standar digunakan untuk menghitung risiko portofolio dengan mempertimbangkan deviasi standar masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Adapun rumus untuk menghitung risiko portofolio menggunakan metode deviasi standar adalah sebagai berikut:

Deviasi StandarKorelasi
0,20,6
0,30,3
0,10,4

Risiko portofolio = sqrt((0,2 x 0,6)^2 + (0,3 x 0,3)^2 + (0,1 x 0,4)^2 + 2 x 0,6 x 0,3 x 0,4 x (0,2 x 0,3 x 0,1)) = 0,3842 (atau sekitar 38,42%).

Dalam metode deviasi standar, penghitungan risiko portofolio mengacu pada deviasi standar masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Semakin besar nilai deviasi standar antara dua aset dalam portofolio, maka risiko portofolio akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika nilai deviasi standar antara dua aset dalam portofolio semakin kecil, maka risiko portofolio akan semakin rendah.

Keuntungan menggunakan metode deviasi standar adalah rumusnya lebih sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, metode deviasi standar juga lebih sensitif terhadap perubahan kinerja aset dalam portofolio.

Beta

Metode beta digunakan untuk menghitung risiko portofolio dengan mempertimbangkan beta masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Adapun rumus untuk menghitung risiko portofolio menggunakan metode beta adalah sebagai berikut:

BetaKorelasi
1,20,6
0,80,3
1,50,4

Risiko portofolio = sqrt((1,2 x 0,6)^2 + (0,8 x 0,3)^2 + (1,5 x 0,4)^2 + 2 x 0,6 x 0,3 x 0,4 x (1,2 x 0,8 x 1,5)) = 1,2874 (atau sekitar 128,74%).

Dalam metode beta, penghitungan risiko portofolio mengacu pada beta masing-masing aset dalam portofolio dan korelasinya. Semakin besar nilai beta suatu aset, maka risiko portofolio akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika nilai beta suatu aset semakin kecil, maka risiko portofolio akan semakin rendah.

Keuntungan menggunakan metode beta adalah cara penghitungannya yang lebih sederhana dan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai risiko portofolio. Selain itu, metode beta juga dapat digunakan untuk membandingkan risiko portofolio dengan benchmark yang telah ditetapkan.

FAQ

1. Apa saja jenis risiko yang harus diperhatikan dalam menghitung risiko portofolio?

Jawaban: Ada beberapa jenis risiko yang harus diperhatikan dalam menghitung risiko portofolio, di antaranya adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional.

2. Apakah semakin besar jumlah aset dalam portofolio akan semakin rendah risiko portofolio?

Jawaban: Tidak selalu demikian. Semakin banyak jumlah aset dalam portofolio, semakin kompleks juga cara menghitung risiko portofolionya. Selain itu, risiko portofolio juga dipengaruhi oleh korelasi antar aset tersebut.

3. Apakah metode varian lebih baik daripada metode deviasi standar?

Jawaban: Tidak ada metode yang lebih baik daripada yang lainnya. Semua metode memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keadaan portofolio kamu.

4. Apa yang harus dilakukan jika risiko portofolio terlalu tinggi?

Jawaban: Jika risiko portofolio terlalu tinggi, kamu dapat mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset dengan membeli instrumen investasi yang memiliki korelasi yang lebih rendah atau negatif. Selain itu, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan proporsi alokasi aset dalam portofolio.

5. Apakah risiko portofolio dapat dieliminasi?

Jawaban: Tidak ada investasi yang benar-benar bebas risiko. Namun, risiko portofolio dapat dieliminasi atau dikurangi dengan cara diversifikasi, yaitu membeli instrumen investasi dengan korelasi yang berbeda-beda.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Risiko Portofolio – Sobat TeknoBgt