Hello Sobat TeknoBgt! Mungkin kamu sedang tertarik untuk berinvestasi di saham, tapi masih bingung bagaimana cara menghitung return saham dari laporan keuangan yang ada. Tenang saja, dalam artikel ini kami akan memberikan panduan lengkap mulai dari definisi return saham hingga cara menghitungnya dari laporan keuangan. Yuk simak!
Pengertian Return Saham
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung return saham dari laporan keuangan, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu return saham. Secara sederhana, return saham adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh pemegang saham dari investasinya.
Return saham biasanya dihitung sebagai persentase dari harga saham yang dibeli. Contohnya, jika kamu membeli saham ABC senilai Rp10.000 per lembar dan kemudian menjualnya dengan harga Rp12.000 per lembar, maka return saham kamu adalah 20%.
Nah, untuk menghitung return saham secara lebih akurat, kita perlu memperhatikan beberapa faktor dan mengacu pada laporan keuangan perusahaan terkait. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah-Langkah Menghitung Return Saham dari Laporan Keuangan
1. Ambil Data Harga Saham Periode yang Dimaksud
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengambil data harga saham pada periode yang ingin kamu analisis. Data harga saham bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber, seperti situs Bursa Efek Indonesia atau situs-situs keuangan lainnya.
Misalnya saja, kamu ingin menghitung return saham dari saham ABC selama periode Januari hingga Desember 2021. Maka, kamu perlu mengambil data harga saham ABC pada periode tersebut.
2. Perhitungkan Dividen dan Pembagian Saham Bonus
Selain mengandalkan kenaikan harga saham, keuntungan dari investasi saham juga bisa didapatkan melalui pembayaran dividen atau pembagian saham bonus. Oleh karena itu, kita perlu memperhitungkan hal ini dalam menghitung return saham.
Misalnya, perusahaan ABC membagikan dividen sebesar Rp500 per lembar saham pada periode yang kita analisis. Jika kamu membeli 1.000 lembar saham ABC, maka kamu akan mendapatkan dividen sebesar Rp500.000.
Selain itu, perusahaan ABC juga membagikan saham bonus sebanyak 100 lembar pada periode yang kita analisis. Jika kamu membeli 1.000 lembar saham ABC sebelum saham bonus dibagikan, maka setelah pembagian saham bonus kamu akan memiliki 1.100 lembar saham ABC.
3. Hitung Total Keuntungan atau Kerugian
Setelah kita memperhitungkan kenaikan harga saham, dividen, dan saham bonus, kita dapat menghitung total keuntungan atau kerugian dari investasi saham yang kita miliki pada periode yang telah kita tentukan.
Untuk menghitung total keuntungan atau kerugian, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Keuntungan atau Kerugian | = (Harga Jual – Harga Beli) x Jumlah Saham + Dividen |
---|---|
+ (Harga Jual x Jumlah Saham Bonus) – (Harga Beli x Jumlah Saham Bonus) |
Contohnya, jika kamu membeli 1.000 lembar saham ABC pada awal periode dengan harga Rp10.000 per lembar dan kamu menjualnya pada akhir periode dengan harga Rp12.000 per lembar, sambil menerima dividen sebesar Rp500 per lembar saham dan saham bonus sebanyak 100 lembar. Maka, total keuntungan atau kerugian kamu adalah:
Keuntungan atau Kerugian | = (Rp12.000 – Rp10.000) x 1.000 + Rp500 x 1.000 + (Rp12.000 x 100) – (Rp10.000 x 100) |
---|---|
= Rp2.500.000 |
4. Hitung Return Saham
Selanjutnya, untuk menghitung return saham, kita perlu membagi total keuntungan atau kerugian yang telah dihitung tadi dengan modal yang kita investasikan.
Jadi, jika kamu membeli 1.000 lembar saham ABC pada awal periode dengan harga Rp10.000 per lembar, maka modal yang kamu investasikan adalah Rp10.000.000. Dengan total keuntungan atau kerugian sebesar Rp2.500.000, maka return saham kamu adalah:
Return Saham | = Keuntungan atau Kerugian / Modal x 100% |
---|---|
= Rp2.500.000 / Rp10.000.000 x 100% | |
= 25% |
FAQ tentang Menghitung Return Saham dari Laporan Keuangan
1. Mengapa penting untuk menghitung return saham?
Menghitung return saham adalah penting untuk mengevaluasi seberapa berhasil investasi saham kita selama periode tertentu. Dengan mengetahui return saham, kita dapat menentukan apakah investasi kita menghasilkan keuntungan atau kerugian, dan seberapa besar tingkat keuntungannya dibandingkan dengan risiko yang kita ambil.
2. Apakah return saham selalu positif?
Tidak selalu. Ada kemungkinan kita mengalami kerugian atau bahkan kehilangan seluruh modal kita jika investasi saham yang kita lakukan tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, kita harus melakukan riset terlebih dahulu dan memahami segala risiko yang mungkin terjadi.
3. Apa yang harus dilakukan jika mengalami kerugian dalam investasi saham?
Jika mengalami kerugian dalam investasi saham, kita perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan risiko kehilangan modal di masa depan. Kita juga bisa mencari saran dari ahli keuangan atau melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko investasi.
4. Apakah menghitung return saham dari laporan keuangan bisa dijadikan satu-satunya faktor dalam pengambilan keputusan investasi saham?
Tidak. Menghitung return saham dari laporan keuangan hanyalah salah satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi saham. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor seperti tren pasar, kondisi makroekonomi, kinerja perusahaan, dan lain sebagainya.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Sekian penjelasan tentang cara menghitung return saham dari laporan keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam melakukan investasi saham. Jangan lupa selalu melakukan riset dan berhati-hati dalam melakukan investasi. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!