TEKNOBGT
Cara Menghitung Receivable Turnover
Cara Menghitung Receivable Turnover

Cara Menghitung Receivable Turnover

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung receivable turnover. Receivable turnover merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengumpulkan piutang dari pelanggan. Dengan memahami cara menghitung receivable turnover, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan cashflow perusahaan dan meminimalkan risiko kredit macet. Yuk simak penjelasannya!

Pendahuluan: Apa Itu Receivable Turnover?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung receivable turnover, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu receivable turnover. Receivable turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali perusahaan dapat mengumpulkan piutang dari pelanggan dalam satu periode akuntansi tertentu. Rasio ini mencerminkan kecepatan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan menunjukkan efisiensi manajemen piutang perusahaan.

Receivable turnover biasanya dihitung secara tahunan atau dalam satu periode akuntansi tertentu. Adapun rumus untuk menghitung receivable turnover adalah sebagai berikut:

PeriodeTotal Penjualan KreditReceivableReceivable Turnover
2019Rp 1.000.000.000Rp 200.000.0005 kali
2020Rp 1.200.000.000Rp 250.000.0004,8 kali
2021Rp 1.500.000.000Rp 300.000.0005 kali

Rumus Receivable Turnover

Rasio receivable turnover dihitung dengan membagi total penjualan kredit dengan jumlah piutang pada periode yang sama. Rumusnya adalah:

Receivable Turnover = Total Penjualan Kredit / Jumlah Piutang

Dalam contoh tabel di atas, perusahaan memiliki total penjualan kredit sebesar Rp 1.000.000.000 pada tahun 2019 dan jumlah piutang sebesar Rp 200.000.000. Maka, receivable turnover pada tahun 2019 adalah 5 kali.

Interpretasi Receivable Turnover

Interpretasi receivable turnover dapat dilakukan dengan membandingkan rasio tersebut dengan rasio sektor atau rasio industri yang sejenis. Umumnya, semakin tinggi rasio receivable turnover, semakin baik pula kinerja perusahaan dalam mengelola piutang dan semakin efektif pula perusahaan dalam mengumpulkan piutang dari pelanggan.

Namun, meski rasio receivable turnover yang tinggi menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola piutang, perusahaan harus tetap memperhatikan risiko kredit macet yang bisa terjadi jika pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam membayar piutang. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih metode manajemen piutang yang tepat dan terus memantau perkembangan piutang secara berkala.

Cara Menghitung Receivable Turnover

Langkah-langkah Menghitung Receivable Turnover

Untuk menghitung receivable turnover, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Siapkan laporan keuangan perusahaan yang mencakup periode akuntansi tertentu (biasanya satu tahun).
  2. Identifikasi jumlah penjualan kredit selama periode yang sama. Jumlah penjualan kredit dapat ditemukan di laporan laba rugi atau laporan rugi laba perusahaan.
  3. Tentukan jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir periode tersebut. Jumlah piutang dapat ditemukan di laporan neraca perusahaan.
  4. Hitung receivable turnover dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan di atas.
  5. Interpretasikan hasil yang diperoleh dan ambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan efektivitas manajemen piutang perusahaan.

Contoh Perhitungan Receivable Turnover

Untuk lebih memahami cara menghitung receivable turnover, Sobat TeknoBgt dapat melihat contoh perhitungan berikut:

Misalnya, perusahaan XYZ memiliki total penjualan kredit sebesar Rp 2.000.000.000 selama periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021. Pada akhir periode tersebut, perusahaan memiliki piutang sebesar Rp 400.000.000. Maka, rumus receivable turnover dapat dihitung sebagai berikut:

Receivable Turnover = Total Penjualan Kredit / Jumlah Piutang

Receivable Turnover = Rp 2.000.000.000 / Rp 400.000.000

Receivable Turnover = 5 kali

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan XYZ memiliki receivable turnover sebesar 5 kali pada periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cukup efektif dalam mengumpulkan piutang dari pelanggan.

Frequently Asked Questions

1. Apa itu receivable turnover?

Receivable turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali perusahaan dapat mengumpulkan piutang dari pelanggan dalam satu periode akuntansi tertentu. Rasio ini mencerminkan kecepatan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan menunjukkan efisiensi manajemen piutang perusahaan.

2. Mengapa perlu menghitung receivable turnover?

Dengan menghitung receivable turnover, perusahaan dapat mengetahui seberapa efektif manajemen piutang yang dilakukan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan cashflow dan meminimalkan risiko kredit macet.

3. Bagaimana cara menghitung receivable turnover?

Rasio receivable turnover dihitung dengan membagi total penjualan kredit dengan jumlah piutang pada periode yang sama. Rumusnya adalah:

Receivable Turnover = Total Penjualan Kredit / Jumlah Piutang

4. Apa yang bisa dilakukan jika receivable turnover rendah?

Jika receivable turnover rendah, perusahaan bisa mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas manajemen piutang, antara lain dengan meninjau kebijakan kredit yang diterapkan, melakukan evaluasi kinerja tim penagihan, atau mengimplementasikan sistem manajemen piutang yang lebih terstruktur.

5. Apa keuntungan dari efektif manajemen piutang?

Dengan efektif manajemen piutang, perusahaan dapat meningkatkan cashflow, meminimalkan risiko kredit macet, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat memperoleh kemudahan dalam mengakses sumber pembiayaan dari pihak ketiga.

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis, manajemen piutang merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Receivable turnover bisa menjadi tolok ukur efektivitas manajemen piutang perusahaan. Dengan memahami cara menghitung receivable turnover, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja manajemen piutang dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan efektivitas manajemen piutang serta meminimalkan risiko kredit macet. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Receivable Turnover