TEKNOBGT
Cara Menghitung Rata-Rata Histogram
Cara Menghitung Rata-Rata Histogram

Cara Menghitung Rata-Rata Histogram

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah Anda pernah mendengar istilah histogram? Histogram adalah grafik yang menunjukkan distribusi frekuensi data dalam bentuk batang-batang. Rata-rata histogram merupakan nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram tersebut. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung rata-rata histogram dengan mudah dan lengkap. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Histogram

Sebelum membahas cara menghitung rata-rata histogram, mari kita terlebih dahulu memahami pengertian histogram. Histogram merupakan grafik yang menunjukkan frekuensi kemunculan suatu data dalam bentuk batang-batang. Pada sumbu x terdapat rentang nilai data, sedangkan pada sumbu y terdapat frekuensi kemunculan data tersebut.

Dalam histogram, lebar setiap batang biasanya sama dan dapat disesuaikan dengan rentang nilai data. Semakin tinggi batang, semakin banyak data yang terdapat pada rentang nilai tersebut. Dengan histogram, kita dapat mengetahui sebaran data secara visual dan memudahkan kita dalam menganalisis data.

Cara Menghitung Rata-Rata Histogram

Setelah memahami pengertian histogram, kita dapat melanjutkan ke pembahasan utama artikel ini yaitu cara menghitung rata-rata histogram. Rata-rata histogram merupakan nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menghitung rata-rata histogram, antara lain:

Langkah 1: Menentukan Kelas atau Rentang Nilai

Langkah pertama dalam menghitung rata-rata histogram adalah menentukan kelas atau rentang nilai. Setiap batang pada histogram menunjukkan rentang nilai tertentu. Rentang nilai tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

Rentang nilai = (data maksimum – data minimum) / jumlah kelas

Jadi, untuk menentukan rentang nilai, kita harus mengetahui jumlah kelas terlebih dahulu. Jumlah kelas biasanya ditentukan secara manual atau menggunakan metode statistik tertentu.

Langkah 2: Menentukan Batas Kelas

Setelah menentukan rentang nilai, langkah selanjutnya adalah menentukan batas kelas. Batas kelas adalah nilai tertinggi dan terendah dari setiap rentang nilai. Batas kelas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

Batas atas kelas = rentang nilai x (nomor kelas + 1)

Batas bawah kelas = rentang nilai x nomor kelas

Sebagai contoh, jika kita memiliki data sebagai berikut:

No.Data
112
228
325
418
535
621

Dengan menggunakan jumlah kelas sebanyak 4, maka rentang nilai akan menjadi:

Rentang nilai = (35 – 12) / 4 = 5.75

Maka batas kelas dapat ditentukan sebagai berikut:

Nama KelasBatas Atas KelasBatas Bawah Kelas
Kelas 118.2512
Kelas 22418.25
Kelas 329.7524
Kelas 43529.75

Langkah 3: Menghitung Frekuensi Kemunculan Data

Setelah menentukan batas kelas, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi kemunculan data pada setiap rentang nilai. Frekuensi kemunculan data adalah jumlah data yang terdapat pada setiap rentang nilai. Frekuensi kemunculan data dapat dihitung dengan cara menghitung jumlah data yang terdapat pada setiap kelas.

Sebagai contoh, jika kita memiliki data sebagai berikut:

No.Data
112
228
325
418
535
621

Dengan menggunakan batas kelas yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya, maka frekuensi kemunculan data dapat dihitung sebagai berikut:

Nama KelasBatas Atas KelasBatas Bawah KelasFrekuensi
Kelas 118.25122
Kelas 22418.251
Kelas 329.75242
Kelas 43529.751

Langkah 4: Menghitung Nilai Tengah Setiap Kelas

Setelah menghitung frekuensi kemunculan data pada setiap rentang nilai, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai tengah setiap kelas. Nilai tengah setiap kelas adalah nilai rata-rata dari batas atas dan batas bawah kelas tersebut. Nilai tengah setiap kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai tengah kelas = (batas atas kelas + batas bawah kelas) / 2

Maka nilai tengah setiap kelas dapat ditentukan sebagai berikut:

Nama KelasBatas Atas KelasBatas Bawah KelasFrekuensiNilai Tengah Kelas
Kelas 118.2512215.125
Kelas 22418.25121.125
Kelas 329.7524226.875
Kelas 43529.75132.375

Langkah 5: Menghitung Rata-Rata Histogram

Setelah menghitung nilai tengah setiap kelas, langkah terakhir dalam menghitung rata-rata histogram adalah menghitung nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram. Nilai rata-rata histogram dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai rata-rata histogram = Sigma (frekuensi x nilai tengah kelas) / jumlah data

Maka nilai rata-rata histogram dari data yang telah kita gunakan pada contoh sebelumnya adalah:

Nilai rata-rata histogram = (2 x 15.125) + (1 x 21.125) + (2 x 26.875) + (1 x 32.375) / 6 = 23.542

FAQ tentang Cara Menghitung Rata-Rata Histogram

Apa yang dimaksud dengan histogram?

Histogram adalah grafik yang menunjukkan frekuensi kemunculan suatu data dalam bentuk batang-batang. Pada sumbu x terdapat rentang nilai data, sedangkan pada sumbu y terdapat frekuensi kemunculan data tersebut.

Apa yang dimaksud dengan rata-rata histogram?

Rata-rata histogram merupakan nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram tersebut.

Bagaimana cara menghitung rata-rata histogram?

Cara menghitung rata-rata histogram adalah dengan menentukan kelas atau rentang nilai, menentukan batas kelas, menghitung frekuensi kemunculan data, menghitung nilai tengah setiap kelas, dan menghitung nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram.

Apa kegunaan dari rata-rata histogram?

Rata-rata histogram digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram, sehingga dapat membantu dalam menganalisis data.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung rata-rata histogram. Dalam menghitung rata-rata histogram, kita perlu menentukan kelas atau rentang nilai, menentukan batas kelas, menghitung frekuensi kemunculan data, menghitung nilai tengah setiap kelas, dan menghitung nilai rata-rata dari data yang ada pada histogram. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi Anda yang sedang mempelajari histogram. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Rata-Rata Histogram