Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas
Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas

Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas

Hello Sobat TeknoBgt! Dalam dunia keuangan, seorang pelaku bisnis harus memahami konsep rasio keuangan guna mengukur kesehatan finansial perusahaan. Ada beberapa jenis rasio keuangan yang dapat dihitung, diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung rasio-rasio tersebut secara lengkap dan mudah dimengerti.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas yang sering digunakan, diantaranya:

Rasio Lancar

Rasio lancar adalah rasio yang menghitung kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial dengan menggunakan aset lancar. Rasio lancar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Lancar:Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Contoh::250.000.000 / 150.000.000
Hasil::1,67

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio lancar perusahaan adalah sebesar 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar sebanyak 1,67 kali.

Rasio Cepat

Rasio cepat adalah rasio yang menghitung kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid. Rasio cepat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Cepat:Aset Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Contoh::(250.000.000 – 50.000.000) / 150.000.000
Hasil::1,33

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio cepat perusahaan adalah sebesar 1,33. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid sebanyak 1,33 kali.

Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang. Ada beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan, diantaranya:

Rasio Hutang Total terhadap Ekuitas

Rasio hutang total terhadap ekuitas adalah rasio yang menghitung besar kewajiban perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Rasio hutang total terhadap ekuitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Hutang Total terhadap Ekuitas:Total Hutang / Ekuitas
Contoh::500.000.000 / 1.000.000.000
Hasil::0,5

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio hutang total terhadap ekuitas perusahaan adalah sebesar 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban yang lebih kecil dibandingkan dengan ekuitasnya.

Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas adalah rasio yang menghitung besar kewajiban jangka panjang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas:Hutang Jangka Panjang / Ekuitas
Contoh::250.000.000 / 1.000.000.000
Hasil::0,25

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas perusahaan adalah sebesar 0,25. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban jangka panjang yang lebih kecil dibandingkan dengan ekuitasnya.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya. Ada beberapa jenis rasio aktivitas yang sering digunakan, diantaranya:

Rasio Perputaran Aset

Rasio perputaran aset adalah rasio yang menghitung seberapa sering aset perusahaan berputar dalam satu periode. Rasio perputaran aset dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Perputaran Aset:Penjualan Bersih / Total Aset
Contoh::1.200.000.000 / 1.000.000.000
Hasil::1,2

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio perputaran aset perusahaan adalah sebesar 1,2 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan asetnya dengan baik untuk menghasilkan penjualan.

Rasio Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang adalah rasio yang menghitung seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutang dari pelanggannya. Rasio perputaran piutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Perputaran Piutang:Penjualan Bersih / Piutang Usaha
Contoh::1.200.000.000 / 300.000.000
Hasil::4

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio perputaran piutang perusahaan adalah sebesar 4 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan baik dan cepat mengumpulkan piutang dari pelanggannya.

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan, diantaranya:

Rasio Laba Rugi Kotor terhadap Penjualan

Rasio laba rugi kotor terhadap penjualan adalah rasio yang menghitung besarnya laba kotor perusahaan dibandingkan dengan total penjualannya. Rasio laba rugi kotor terhadap penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Laba Rugi Kotor terhadap Penjualan:Laba Rugi Kotor / Penjualan Bersih
Contoh::400.000.000 / 1.200.000.000
Hasil::0,33

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio laba rugi kotor terhadap penjualan perusahaan adalah sebesar 0,33. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laba kotor sebesar 33% dari total penjualannya.

Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan

Rasio laba bersih terhadap penjualan adalah rasio yang menghitung besarnya laba bersih perusahaan dibandingkan dengan total penjualannya. Rasio laba bersih terhadap penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan:Laba Bersih / Penjualan Bersih
Contoh::200.000.000 / 1.200.000.000
Hasil::0,17

Dari contoh diatas, dapat diketahui bahwa rasio laba bersih terhadap penjualan perusahaan adalah sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laba bersih sebesar 17% dari total penjualannya.

FAQ

1. Apa itu rasio keuangan?

Rasio keuangan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja finansial suatu perusahaan, dengan membandingkan data keuangan yang terkait, seperti laba, aset, liabilitas, dan modal.

2. Mengapa penting menghitung rasio keuangan?

Penting untuk menghitung rasio keuangan karena dapat membantu dalam mengukur kesehatan finansial perusahaan, memperbaiki kebijakan keuangan, dan memantau kinerja perusahaan.

3. Bagaimana cara menghitung rasio keuangan?

Cara menghitung rasio keuangan tergantung pada jenis rasio yang ingin dihitung. Setiap jenis rasio memiliki rumus yang berbeda-beda dan perhitungan yang berbeda-beda.

4. Apa saja jenis rasio keuangan yang sering digunakan?

Jenis rasio keuangan yang sering digunakan antara lain rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

5. Apa keuntungan dari menghitung rasio keuangan?

Keuntungan dari menghitung rasio keuangan adalah dapat membantu perusahaan dalam mengukur kinerja finansial, memperbaiki kebijakan keuangan, dan memantau kinerja perusahaan.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Dengan memahami cara menghitung rasio-rasio tersebut, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat mengukur kesehatan finansial perusahaan serta memperbaiki kebijakan keuangan perusahaan. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang keuangan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas