Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung progress proyek breakdown & pembobotan. Sebagai seorang project manager atau tim manajemen proyek, menghitung progress proyek adalah hal yang sangat penting. Namun, seringkali kita bingung dalam menghitung progress proyek ini. Oleh karena itu, penulis ingin memberikan sedikit panduan untuk Sobat TeknoBgt mengenai cara menghitung progress proyek dengan breakdown & pembobotan.
Pengertian Progress Proyek
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung progress proyek breakdown & pembobotan, ada baiknya kita memahami pengertian progress proyek terlebih dahulu. Progress proyek adalah ukuran kemajuan dari sebuah proyek yang telah dijalankan. Progress proyek dapat dihitung berdasarkan beberapa faktor tergantung pada jenis proyek yang dijalankan. Faktor tersebut antara lain:
Jenis Proyek | Faktor yang Dihitung |
---|---|
Proyek Konstruksi | Volume pekerjaan, material, dan sumber daya manusia |
Proyek TI | Jumlah fitur yang sudah diimplementasikan, jumlah bug yang sudah ditemukan dan diperbaiki, dan lain-lain |
Proyek Event | Jumlah tiket yang sudah terjual, jumlah sponsor yang sudah terlibat, dan lain-lain |
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung progress proyek dengan breakdown & pembobotan.
Breakdown Proyek
Breakdown proyek adalah proses memecah tugas atau pekerjaan proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terukur. Dalam proses breakdown, kita dapat menentukan bagian mana yang lebih penting dan memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. Breakdown proyek ini nantinya akan membantu dalam menghitung progress proyek.
Contoh Breakdown Proyek
Misalkan kita memiliki proyek pembuatan website e-commerce, maka proses breakdown proyeknya dapat diuraikan sebagai berikut:
Tugas | Waktu yang Dibutuhkan | Bobot |
---|---|---|
Analisis Kebutuhan User | 2 hari | 5% |
Desain UI/UX | 5 hari | 10% |
Implementasi Front-End | 7 hari | 25% |
Implementasi Back-End | 10 hari | 40% |
Testing | 3 hari | 10% |
Deploy | 1 hari | 5% |
Dalam contoh breakdown proyek di atas, kita dapat melihat bahwa ada beberapa tugas yang memerlukan waktu lebih lama dan memiliki bobot yang lebih besar.
Pembobotan Proyek
Setelah proses breakdown selesai, selanjutnya kita perlu menentukan bobot untuk setiap tugas yang telah dibreakdown. Pembobotan ini bertujuan untuk memberikan nilai penting pada setiap tugas yang telah dibreakdown. Pembobotan proyek dapat diberikan dengan cara:
Metode Nilai Manhour
Metode nilai manhour adalah cara memberikan bobot pada setiap tugas berdasarkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin besar bobot yang diberikan. Rumus pembobotan dengan metode nilai manhour adalah:
Bobot = (Jumlah Waktu yang Dibutuhkan / Total Waktu Semua Tugas) x 100%
Metode Nilai Penting
Metode nilai penting adalah cara memberikan bobot pada setiap tugas berdasarkan tingkat kepentingan tugas tersebut. Tugas yang lebih penting akan diberikan bobot yang lebih besar. Rumus pembobotan dengan metode nilai penting adalah:
Bobot = Nilai Penting Tugas / Total Nilai Penting Semua Tugas x 100%
Contoh Pembobotan Proyek
Misalkan kita menggunakan metode nilai manhour pada contoh breakdown proyek di atas, maka pembobotan proyeknya dapat diuraikan sebagai berikut:
Tugas | Waktu yang Dibutuhkan | Bobot |
---|---|---|
Analisis Kebutuhan User | 2 hari | 6.67% |
Desain UI/UX | 5 hari | 16.67% |
Implementasi Front-End | 7 hari | 23.33% |
Implementasi Back-End | 10 hari | 33.33% |
Testing | 3 hari | 10% |
Deploy | 1 hari | 3.33% |
Cara Menghitung Progress Proyek
Setelah proses breakdown dan pembobotan selesai, selanjutnya kita dapat menghitung progress proyek dengan cara yang telah ditentukan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung progress proyek, antara lain:
Metode Persentase
Metode persentase adalah cara menghitung progress proyek dengan menggunakan persentase dari tugas yang sudah selesai. Rumus persentase progress proyek adalah:
Persentase Progress Proyek = (Jumlah Tugas yang Sudah Selesai / Jumlah Total Tugas) x 100%
Metode Nilai Bobot
Metode nilai bobot adalah cara menghitung progress proyek dengan menggunakan nilai bobot setiap tugas. Rumus nilai bobot progress proyek adalah:
Nilai Bobot Progress Proyek = Jumlah Bobot Tugas yang Sudah Selesai
Contoh Menghitung Progress Proyek
Misalkan pada contoh pembobotan proyek di atas, proyek yang sedang berjalan telah menyelesaikan tugas Analisis Kebutuhan User dan Desain UI/UX, maka progress proyeknya dapat dihitung sebagai berikut:
Persentase Progress Proyek = (Jumlah Tugas yang Sudah Selesai / Jumlah Total Tugas) x 100% = (2 / 6) x 100% = 33.33%
Nilai Bobot Progress Proyek = Jumlah Bobot Tugas yang Sudah Selesai = 6.67% + 16.67% = 23.34%
FAQ
1. Apa itu progress proyek?
Progress proyek adalah ukuran kemajuan dari sebuah proyek yang telah dijalankan. Progress proyek dapat dihitung berdasarkan beberapa faktor tergantung pada jenis proyek yang dijalankan.
2. Apa itu breakdown proyek?
Breakdown proyek adalah proses memecah tugas atau pekerjaan proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terukur. Dalam proses breakdown, kita dapat menentukan bagian mana yang lebih penting dan memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
3. Apa itu pembobotan proyek?
Pembobotan proyek adalah proses memberikan bobot pada setiap tugas yang telah dibreakdown. Pembobotan ini bertujuan untuk memberikan nilai penting pada setiap tugas yang telah dibreakdown.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt telah mempelajari cara menghitung progress proyek dengan breakdown & pembobotan. Proses breakdown dan pembobotan sangat penting dalam menghitung progress proyek, karena dapat memberikan informasi yang jelas mengenai tugas mana yang lebih penting dan memerlukan waktu lebih lama. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung progress proyek, antara lain dengan metode persentase atau nilai bobot. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!