Hello Sobat TeknoBgt! Di era digital saat ini, pemakaian software untuk analisis statistika semakin marak digunakan. Salah satunya adalah SPSS (Statistical Package for Social Science). Bagi kamu yang sedang melakukan penelitian skripsi, tesis, maupun disertasi, pasti tidak asing lagi dengan istilah pretest dan posttest. Di artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang cara menghitung pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS. Yuk, simak selengkapnya!
Pengertian Pretest dan Posttest
Sebelum membahas cara menghitung pretest dan posttest, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu pretest dan posttest. Pretest dan posttest adalah tes yang dilakukan sebelum dan sesudah suatu perlakuan atau intervensi diberikan kepada subjek penelitian. Tujuan dari pretest dan posttest adalah untuk melihat perubahan atau pengaruh dari perlakuan atau intervensi yang diberikan pada subjek penelitian.
Pretest dan posttest juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu program atau intervensi. Dalam penelitian kualitatif, pretest dan posttest dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data secara lebih terstruktur dan sistematis.
Pretest
Pretest dilakukan sebelum subjek penelitian diberikan perlakuan atau intervensi. Pretest bertujuan untuk mengukur nilai awal subjek penelitian sebelum diberikan perlakuan atau intervensi. Pretest dapat digunakan untuk mengukur kemampuan awal subjek penelitian dan mengetahui sejauh mana subjek penelitian memahami materi yang akan dipelajari.
Berikut adalah contoh pertanyaan yang mungkin muncul dalam pretest:
No. | Pertanyaan |
---|---|
1 | Seberapa sering kamu menggunakan internet dalam sehari? |
2 | Apakah kamu sering menggunakan media sosial? |
3 | Apakah kamu pernah belajar tentang literasi digital? |
Dalam contoh di atas, pertanyaan pretest bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal subjek penelitian tentang literasi digital.
Posttest
Posttest dilakukan sesudah subjek penelitian diberikan perlakuan atau intervensi. Posttest bertujuan untuk mengukur perubahan atau pengaruh dari perlakuan atau intervensi yang diberikan pada subjek penelitian.
Berikut adalah contoh pertanyaan yang mungkin muncul dalam posttest:
No. | Pertanyaan |
---|---|
1 | Apakah kamu lebih memahami tentang literasi digital setelah mengikuti pelatihan literasi digital? |
2 | Apakah kamu merasa lebih siap untuk menggunakan internet dengan bijak setelah mengikuti pelatihan literasi digital? |
3 | Apakah kamu merasa lebih percaya diri dalam menggunakan media sosial setelah mengikuti pelatihan literasi digital? |
Dalam contoh di atas, pertanyaan posttest bertujuan untuk mengukur perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku subjek penelitian setelah mengikuti pelatihan literasi digital.
Langkah-langkah Menghitung Pretest dan Posttest dengan SPSS
Setelah memahami pengertian pretest dan posttest, mari kita langkah demi langkah menghitung pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Buat Variabel
Pertama-tama, buat variabel untuk pretest dan posttest. Variabel pretest dan posttest harus memiliki nama yang berbeda. Misalnya, nama variabel pretest adalah “pretest” dan nama variabel posttest adalah “posttest”.
Langkah 2: Masukkan Data
Setelah membuat variabel, masukkan data pretest dan posttest ke dalam SPSS. Pastikan data yang dimasukkan sudah bersih dan tidak ada data yang hilang atau kosong.
Langkah 3: Pilih Analisis Yang Tepat
Untuk menghitung pretest dan posttest, pilih analisis yang tepat pada menu “Analyse”. Pilihan analisis yang tepat adalah “Paired Samples T Test”.
Langkah 4: Tentukan Variabel
Setelah memilih analisis, masukkan variabel pretest pada kotak “Paired Variables” di bagian bawah jendela analisis. Selanjutnya, masukkan variabel posttest pada kotak “Paired Variables” di bawah variabel pretest.
Langkah 5: Pilih Output yang Diinginkan
Pilih output yang diinginkan pada jendela analisis. Output yang umumnya digunakan adalah “Descriptive Statistics” dan “Paired Samples Test”.
Langkah 6: Klik “Run”
Setelah memilih output yang diinginkan, klik “Run” di bagian bawah jendela analisis. SPSS akan menghasilkan output sesuai dengan pilihan analisis dan output yang telah kamu tentukan sebelumnya.
FAQ Menghitung Pretest dan Posttest dengan SPSS
1. Apa bedanya antara pretest dan posttest?
Pretest adalah tes yang dilakukan sebelum subjek penelitian diberikan perlakuan atau intervensi. Posttest adalah tes yang dilakukan sesudah subjek penelitian diberikan perlakuan atau intervensi. Pretest bertujuan untuk mengukur nilai awal subjek penelitian sebelum diberikan perlakuan atau intervensi, sedangkan posttest bertujuan untuk mengukur perubahan atau pengaruh dari perlakuan atau intervensi yang diberikan pada subjek penelitian.
2. Kenapa harus menggunakan SPSS untuk menghitung pretest dan posttest?
SPSS merupakan software statistika yang dapat digunakan untuk mengolah dan menganalisis data secara lebih sistematis dan terstruktur. Dengan menggunakan SPSS, kamu dapat menghitung pretest dan posttest dengan lebih mudah dan cepat.
3. Apa itu analisis “Paired Samples T Test”?
Paired Samples T Test atau uji t berpasangan adalah uji statistika yang digunakan untuk membandingkan dua variabel yang diambil dari subjek penelitian yang sama. Uji t berpasangan dapat digunakan untuk menghitung perbedaan antara pretest dan posttest.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS. Pretest dan posttest adalah tes yang dilakukan sebelum dan sesudah suatu perlakuan atau intervensi diberikan kepada subjek penelitian. Langkah-langkah untuk menghitung pretest dan posttest dengan SPSS meliputi membuat variabel, memasukkan data, memilih analisis yang tepat, menentukan variabel, memilih output yang diinginkan, dan menjalankan analisis. Dengan menggunakan SPSS, penghitungan pretest dan posttest dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang melakukan penelitian skripsi, tesis, atau disertasi. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel lainnya!