TEKNOBGT
Cara Menghitung PPH 21 Tahun 2019
Cara Menghitung PPH 21 Tahun 2019

Cara Menghitung PPH 21 Tahun 2019

Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung PPH 21 tahun 2019. Sebelum itu, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu PPH 21. PPH 21 singkatan dari Penghasilan Pribadi yang dikenakan pajak dengan tarif 21%, yaitu pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi.

Pengertian PPH 21

PPH 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan wajib pajak orang pribadi. Penghasilan yang masuk dalam pengenaan PPH 21 adalah penghasilan yang diterima berupa gaji, upah, honorarium, dan sejenisnya yang terkait dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh wajib pajak. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

Pajak PPH 21 harus diterapkan oleh setiap perusahaan yang memiliki karyawan yang menerima penghasilan yang melebihi batas tertentu. PPH 21 menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang cukup penting dan harus diterapkan dengan benar oleh setiap perusahaan dan wajib pajak orang pribadi.

Batas Penghasilan yang Dikenakan PPH 21

Batas penghasilan yang dikenakan PPH 21 di tahun 2019 adalah:

Batas PenghasilanTarif Pajak
≤ Rp. 50.000.000,-5%
Rp. 50.000.000,- – Rp. 250.000.000,-15%
> Rp. 250.000.000,-25%

Jadi, jika penghasilan wajib pajak di bawah Rp. 50.000.000,- maka tarif pajak yang dikenakan adalah 5%. Namun, jika penghasilan wajib pajak melebihi Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,- maka tarif pajak yang dikenakan adalah 15%. Dan jika penghasilan wajib pajak lebih dari Rp. 250.000.000,- maka tarif pajak yang dikenakan adalah 25%.

Cara Menghitung PPH 21

Langkah Pertama – Hitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam menghitung PPH 21 adalah dengan menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah jumlah seluruh penghasilan yang diterima oleh wajib pajak sebelum dipotong biaya-biaya seperti tunjangan, iuran pensiun, dan sejenisnya.

Contoh:

PendapatanNominal
Gaji PokokRp. 10.000.000,-
Tunjangan JabatanRp. 2.000.000,-
Tunjangan KeluargaRp. 1.500.000,-
Tunjangan TransportasiRp. 500.000,-
Total Penghasilan BrutoRp. 14.000.000,-

Langkah Kedua – Hitung Penghasilan Neto

Setelah mengetahui penghasilan bruto, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan neto. Penghasilan neto adalah penghasilan yang sudah dipotong dengan biaya-biaya seperti tunjangan, iuran pensiun, dan sejenisnya.

Contoh:

Pendapatan BrutoNominal
Total Penghasilan BrutoRp. 14.000.000,-
Biaya-biaya
Tunjangan JabatanRp. 2.000.000,-
Tunjangan KeluargaRp. 1.500.000,-
Tunjangan TransportasiRp. 500.000,-
Total BiayaRp. 4.000.000,-
Penghasilan NetoRp. 10.000.000,-

Langkah Ketiga – Hitung Pajak

Setelah mengetahui penghasilan neto, langkah selanjutnya adalah menghitung pajak yang harus dibayar. Pajak yang dibayar dihitung berdasarkan tarif pajak yang sesuai dengan penghasilan wajib pajak. Tarif pajak tersebut sudah disebutkan pada bagian atas.

Contoh:

Pendapatan NetoNominal
Penghasilan NetoRp. 10.000.000,-
Tarif Pajak
5%Rp. 2.500.000,-
15%Rp. 3.000.000,-
25%Rp. 6.250.000,-
Total Pajak yang Harus DibayarRp. 6.250.000,-

FAQ

Apa itu PPH 21?

PPH 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan wajib pajak orang pribadi.

Bagaimana batas penghasilan yang dikenakan PPH 21?

Batas penghasilan yang dikenakan PPH 21 di tahun 2019 adalah ≤ Rp. 50.000.000,- (tarif pajak 5%), Rp. 50.000.000,- – Rp. 250.000.000,- (tarif pajak 15%), dan > Rp. 250.000.000,- (tarif pajak 25%).

Bagaimana cara menghitung PPH 21?

Cara menghitung PPH 21 adalah dengan menghitung penghasilan bruto, penghasilan neto, dan pajak yang harus dibayar berdasarkan tarif pajak yang sesuai dengan penghasilan wajib pajak.

Penutup

Itulah cara menghitung PPH 21 tahun 2019. Dalam menjalankan perusahaan atau sebagai wajib pajak orang pribadi, penting untuk mengerti mengenai PPH 21 agar terhindar dari masalah dengan pihak berwenang. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PPH 21 Tahun 2019