Halo Sobat TeknoBgt! Kalau kamu sudah berbisnis pasti sudah kenal dengan istilah “pokok penjualan”. Pokok penjualan ini merujuk pada semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau mendapatkan barang yang akan dijual. Pokok penjualan ini sangat penting untuk diketahui agar kamu dapat menentukan harga jual yang tepat dan menghitung laba yang dihasilkan dari penjualan produkmu.
Apa itu Pokok Penjualan?
Sebelum memulai perhitungan pokok penjualan, kamu perlu tahu dulu apa itu pokok penjualan. Pokok penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau mendapatkan barang yang akan dijual. Biaya-biaya tersebut meliputi:
Biaya | Contoh |
---|---|
Bahan Baku | Kain untuk membuat baju |
Upah | Gaji tenaga kerja |
Overhead Pabrik | Listrik, air, sewa gedung pabrik |
Pajak | Pajak penghasilan, PPN |
Jadi, semua biaya tersebut harus diperhitungkan untuk menentukan pokok penjualan kamu.
Cara Menghitung Pokok Penjualan
1. Hitung Biaya Bahan Baku
Langkah pertama untuk menghitung pokok penjualan adalah dengan menghitung biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produkmu. Biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara:
(Total Biaya Bahan Baku) / (Jumlah Barang yang dihasilkan) = Biaya Bahan Baku per Barang
Misalnya, kamu membutuhkan 10 meter kain dengan harga Rp 50.000 per meter untuk membuat baju. Maka total biaya bahan baku mereka adalah Rp 500.000. Jika kamu membuat sebanyak 50 buah baju, maka biaya bahan baku per barang adalah:
500.000 / 50 = 10.000
Jadi, biaya bahan baku per barang adalah Rp 10.000.
2. Hitung Biaya Tenaga Kerja
Selanjutnya, kamu perlu menghitung biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Biaya tenaga kerja ini tergantung pada jumlah jam kerja yang diperlukan dan gaji per jam bagi tenaga kerja. Biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan cara:
(Total Biaya Tenaga Kerja) / (Total Jumlah Barang yang dihasilkan) = Biaya Tenaga Kerja per Barang
Misalnya, kamu membayar gaji Rp 100.000 per hari untuk 2 orang pekerja, dan kamu membutuhkan 3 hari untuk memproduksi 50 baju. Maka total biaya tenaga kerja adalah:
(2 x 100.000 x 3) = 600.000
Jika kamu memproduksi 50 baju, maka biaya tenaga kerja per barang adalah:
600.000/50 = 12.000
Sehingga, biaya tenaga kerja per barang adalah Rp 12.000.
3. Hitung Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik meliputi semua biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya listrik, air, dan sewa gedung pabrik. Biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan cara:
(Total Biaya Overhead Pabrik) / (Total Jumlah Barang yang dihasilkan) = Biaya Overhead Pabrik per Barang
Misalnya, total biaya overhead pabrikmu adalah Rp 2.000.000 dan kamu memproduksi 100 baju. Maka biaya overhead pabrik per barang adalah:
2.000.000/100 = 20.000
Jadi, biaya overhead pabrik per barang adalah Rp 20.000.
4. Hitung Biaya Pajak
Biaya pajak yang harus dikeluarkan tergantung pada jenis pajak dan besarnya tarif pajak yang berlaku. Biasanya pajak yang harus dihitung adalah pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (PPN). Biaya pajak dapat dihitung dengan cara:
(Total Biaya Pajak) / (Total Jumlah Barang yang dihasilkan) = Biaya Pajak per Barang
Misalnya, kamu harus membayar pajak penghasilan sebesar Rp 50.000 dan PPN sebesar Rp 40.000 untuk 100 baju. Maka biaya pajak per barang adalah:
(50.000 + 40.000) / 100 = 900
Jadi, biaya pajak per barang adalah Rp 900.
5. Total Biaya Pokok Penjualan
Setelah kamu menghitung biaya-biaya di atas, kamu dapat menentukan biaya pokok penjualan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya tersebut:
Biaya Pokok Penjualan = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik + Biaya Pajak
Dengan menggunakan contoh di atas, kamu dapat menghitung biaya pokok penjualan per barang:
10.000 + 12.000 + 20.000 + 900 = 43.900
Sehingga, biaya pokok penjualan per barang adalah Rp 43.900.
FAQ Mengenai Pokok Penjualan
1. Mengapa penting untuk menghitung pokok penjualan?
Menghitung pokok penjualan sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan menghitung laba yang dihasilkan dari penjualan produkmu. Dengan mengetahui biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan, kamu dapat menentukan harga jual yang tidak terlalu mahal atau murah dan tetap menghasilkan laba yang ideal.
2. Apa saja biaya yang termasuk dalam pokok penjualan?
Biaya-biaya yang termasuk dalam pokok penjualan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya pajak.
3. Bagaimana cara menghitung biaya overhead pabrik?
Biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan cara:
Total Biaya Overhead Pabrik / Total Jumlah Barang yang dihasilkan = Biaya Overhead Pabrik per Barang
4. Apa pengaruh jika pokok penjualan terlalu rendah atau terlalu tinggi?
Jika pokok penjualan terlalu rendah, maka kamu akan kehilangan uang dari penjualan produkmu. Sedangkan, jika pokok penjualan terlalu tinggi, maka kamu akan menetapkan harga jual yang terlalu tinggi dan dapat membuat pelanggan kamu berpindah ke produk lain yang lebih murah.
5. Apa cara menekan biaya pokok penjualan?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pokok penjualan:
- Membeli bahan baku dengan harga yang lebih murah
- Mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengoptimalkan sistem kerja
- Mengurangi biaya overhead pabrik dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien
- Mencari cara untuk mendapat pajak yang lebih rendah
Semua usaha yang dilakukan untuk menekan biaya pokok penjualan harus tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Jangan sampai mencari harga yang murah malah mengorbankan kualitas produkmu.
Kesimpulan
Jadi, demikianlah cara menghitung pokok penjualan. Dengan mengetahui pokok penjualan, kamu dapat menentukan harga jual yang tepat dan menghitung laba yang dihasilkan dari penjualan produkmu. Jangan lupa untuk memperhitungkan semua biaya produksi, baik itu bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan pajak. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu yang juga berbisnis. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!