Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung PLTS. PLTS atau Photovoltaic Solar Power System adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan panel surya untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. PLTS sangat populer digunakan karena menghasilkan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Namun, sebelum memasang PLTS, kita harus melakukan perhitungan yang tepat agar PLTS berfungsi secara optimal. Berikut ini adalah langkah-langkah cara menghitung PLTS.
Pengertian PLTS
Sebelum kita membahas cara menghitung PLTS, pertama-tama kita harus memahami apa itu PLTS. PLTS atau Photovoltaic Solar Power System adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan panel surya untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. PLTS menjadi solusi alternatif untuk mengatasi krisis energi dan menghasilkan energi yang bersih dan ramah lingkungan.
PLTS terdiri dari beberapa komponen seperti panel surya, inverter, baterai, dan kabel. Panel surya akan menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik yang akan disimpan di dalam baterai atau dapat digunakan secara langsung. Inverter akan mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC) yang dapat digunakan oleh peralatan listrik di rumah atau gedung.
Langkah-Langkah Menghitung PLTS
1. Menentukan Daya Listrik yang Dibutuhkan
Langkah pertama dalam menghitung PLTS adalah menentukan daya listrik yang dibutuhkan untuk rumah atau gedung. Daya listrik dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah peralatan listrik dengan daya listriknya. Misalnya, jika kita memiliki 5 lampu yang masing-masing memiliki daya listrik 10 watt, maka total daya listrik yang dibutuhkan adalah 50 watt.
Setelah menentukan total daya listrik yang dibutuhkan, kita harus menambahkan margin kesalahan sebesar 25%. Margin kesalahan ini bertujuan agar PLTS dapat menghasilkan energi yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dengan demikian, jika total daya listrik yang dibutuhkan adalah 50 watt, maka total daya listrik yang perlu dihasilkan oleh PLTS adalah 62,5 watt (50 watt x 1,25).
2. Menentukan Produktivitas Panel Surya
Setelah menentukan total daya listrik yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menentukan produktivitas panel surya. Produktivitas panel surya dapat dihitung dengan cara mengalikan efisiensi panel surya dengan intensitas sinar matahari yang diterima di lokasi tempat panel surya dipasang.
Efisiensi panel surya adalah rasio antara daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya dengan energi matahari yang diterima oleh panel surya. Efisiensi panel surya dapat bervariasi tergantung pada jenis panel surya yang digunakan. Efisiensi panel surya polikristalin biasanya berkisar antara 15% – 20%, sedangkan efisiensi panel surya monokristalin dapat mencapai 22% – 24%.
Intensitas sinar matahari yang diterima di lokasi tempat panel surya dipasang juga dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi geografis dan waktu. Intensitas sinar matahari di daerah tropis seperti Indonesia biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim lebih dingin.
Sebagai contoh, jika efisiensi panel surya adalah 18% dan intensitas sinar matahari yang diterima di lokasi tempat panel surya dipasang adalah 1000 watt per meter persegi, maka produktivitas panel surya adalah 180 watt per meter persegi (18% x 1000 watt per meter persegi).
3. Menentukan Jumlah Panel Surya yang Dibutuhkan
Setelah menentukan total daya listrik yang dibutuhkan dan produktivitas panel surya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah panel surya yang dibutuhkan. Jumlah panel surya dapat dihitung dengan cara membagi total daya listrik yang dibutuhkan dengan produktivitas panel surya.
Misalnya, jika total daya listrik yang dibutuhkan adalah 62,5 watt dan produktivitas panel surya adalah 180 watt per meter persegi, maka jumlah panel surya yang dibutuhkan adalah 0,35 meter persegi (62,5 watt : 180 watt per meter persegi).
4. Menentukan Kapasitas Baterai
Setelah menentukan jumlah panel surya yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas baterai. Kapasitas baterai harus dapat menampung energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya selama waktu yang dibutuhkan.
Misalnya, jika kita membutuhkan energi listrik sebesar 62,5 watt selama 4 jam, maka kapasitas baterai yang dibutuhkan adalah 250 watt (62,5 watt x 4 jam).
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Berapa lama umur panel surya?
Umur panel surya dapat mencapai lebih dari 25 tahun dengan perawatan yang tepat.
2. Apakah PLTS ramah lingkungan?
Ya, PLTS merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan karena tidak mencemari udara dan air dengan emisi gas buang.
3. Berapa lama waktu pemasangan PLTS?
Waktu pemasangan PLTS tergantung pada ukuran dan kompleksitas sistem yang dipasang. Namun, umumnya pemasangan dapat selesai dalam waktu 1-2 hari.
4. Apakah perlu merawat panel surya?
Ya, panel surya perlu dirawat agar tetap berfungsi dengan optimal. Hal yang perlu dilakukan antara lain membersihkan panel surya dari debu dan kotoran secara berkala serta memeriksa kabel dan konektor.
5. Apakah PLTS dapat menghasilkan listrik pada malam hari?
Tidak, PLTS hanya dapat menghasilkan listrik saat terdapat matahari. Oleh karena itu, PLTS harus didukung dengan sistem baterai untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan agar dapat digunakan pada malam hari.
Kesimpulan
Demikianlah langkah-langkah cara menghitung PLTS yang perlu Sobat TeknoBgt ketahui sebelum memasang PLTS. Dengan melakukan perhitungan yang tepat, PLTS dapat berfungsi secara optimal dan menghasilkan energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Jangan lupa untuk melakukan perawatan secara berkala agar PLTS tetap berfungsi dengan optimal. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!