Halo Sobat TeknoBgt! Piutang bersih adalah kewajiban finansial yang harus dihitung oleh perusahaan untuk mengetahui berapa banyak penerimaan yang diharapkan dari pembayaran piutang dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung piutang bersih dengan mudah dan sederhana. Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai!
Apa itu Piutang Bersih?
Sebelum membahas cara menghitung piutang bersih, kita perlu tahu apa itu piutang bersih. Piutang bersih adalah jumlah piutang yang masih harus diterima oleh perusahaan setelah dikurangi dengan piutang yang tidak dapat dipungut. Piutang yang tidak dapat dipungut biasanya terjadi karena kreditur sudah bangkrut, pailit atau karena piutang yang sudah kadaluwarsa.
Perhitungan piutang bersih sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan serta menentukan strategi pengelolaan keuangan selanjutnya. Oleh karena itu, perusahaan wajib menghitung piutang bersih secara berkala dan menyimpannya sebagai informasi yang penting.
Cara Menghitung Piutang Bersih
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung piutang bersih:
Langkah-langkah | Keterangan |
---|---|
1 | Siapkan daftar piutang yang masih harus diterima |
2 | Pisahkan piutang yang dapat dipungut dari piutang yang tidak dapat dipungut |
3 | Hitung total piutang yang dapat dipungut |
4 | Hitung total piutang yang tidak dapat dipungut |
5 | Kurangi total piutang yang dapat dipungut dengan piutang yang tidak dapat dipungut |
6 | Hasilnya adalah piutang bersih |
Contoh perhitungan:
Daftar Piutang | Keterangan | Jumlah Piutang (Rp) |
---|---|---|
PT A | Piutang yang dapat dipungut | 10.000.000 |
PT B | Piutang yang dapat dipungut | 5.000.000 |
PT C | Piutang yang tidak dapat dipungut | 2.000.000 |
PT D | Piutang yang tidak dapat dipungut | 1.000.000 |
Total piutang yang dapat dipungut = Rp 15.000.000
Total piutang yang tidak dapat dipungut = Rp 3.000.000
Piutang bersih = Rp 12.000.000
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Berapa kali sebaiknya menghitung piutang bersih dalam satu tahun?
Perusahaan sebaiknya menghitung piutang bersih minimal dua kali dalam satu tahun, yaitu pada akhir semester pertama dan akhir tahun. Namun, frekuensi penghitungan piutang bersih dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi piutang bersih?
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi piutang bersih:
- Jangka waktu tagihan
- Metode penagihan
- Keandalan kreditur
- Kondisi ekonomi
3. Apa yang harus dilakukan jika terdapat piutang yang tidak dapat dipungut?
Jika terdapat piutang yang tidak dapat dipungut, perusahaan sebaiknya melakukan proses penagihan secara intensif. Jika proses penagihan tersebut tetap tidak membuahkan hasil, perusahaan dapat melakukan pembebanan piutang tersebut sebagai kerugian.
4. Apa yang harus dilakukan jika terdapat piutang yang sudah kadaluwarsa?
Perusahaan wajib menyimpan data piutang yang sudah kadaluwarsa sebagai data historis. Piutang yang sudah kadaluwarsa dapat diberikan kepada pihak ketiga atau dapat dipertimbangkan untuk dicicil oleh kreditur.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung piutang bersih dengan mudah dan sederhana. Piutang bersih sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan serta menentukan strategi pengelolaan keuangan selanjutnya. Jangan lupa untuk menghitung piutang bersih secara berkala dan menyimpannya sebagai informasi yang penting.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.