TEKNOBGT
Cara Menghitung Pertumbuhan Perusahaan
Cara Menghitung Pertumbuhan Perusahaan

Cara Menghitung Pertumbuhan Perusahaan

Hello Sobat TeknoBgt, artikel kali ini akan membahas mengenai cara menghitung pertumbuhan perusahaan. Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Pertumbuhan perusahaan yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan, meningkatkan nilai saham, dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memahami cara menghitung pertumbuhan perusahaan agar dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Apa itu Pertumbuhan Perusahaan?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung pertumbuhan perusahaan, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pertumbuhan perusahaan. Secara umum, pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan ukuran dan/atau lingkup bisnis suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan, di antaranya adalah:

FaktorKeterangan
PasarJumlah dan pertumbuhan pasar yang dituju oleh perusahaan
InovasiKemampuan perusahaan dalam melakukan inovasi
KeuanganKemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan
ManajemenKemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan operasional

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara menghitung pertumbuhan perusahaan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Membandingkan Laba Bersih

Salah satu cara yang sering digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan laba bersih yang diperoleh dari periode sebelumnya. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan kinerja dalam periode tertentu.

Contohnya, jika laba bersih pada tahun 2020 adalah Rp1 miliar dan pada tahun 2021 menjadi Rp2 miliar, maka pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Pertumbuhan % = ((Laba Bersih 2021 – Laba Bersih 2020) / Laba Bersih 2020) x 100%

Dengan menggunakan contoh di atas, pertumbuhan perusahaan dalam periode tersebut adalah:

((Rp2 miliar – Rp1 miliar) / Rp1 miliar) x 100% = 100%

2. Membandingkan Pendapatan

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan pendapatan yang diperoleh dari periode sebelumnya. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan penjualan dalam periode tertentu.

Contohnya, jika pendapatan pada tahun 2020 adalah Rp10 miliar dan pada tahun 2021 menjadi Rp15 miliar, maka pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Pertumbuhan % = ((Pendapatan 2021 – Pendapatan 2020) / Pendapatan 2020) x 100%

Dengan menggunakan contoh di atas, pertumbuhan perusahaan dalam periode tersebut adalah:

((Rp15 miliar – Rp10 miliar) / Rp10 miliar) x 100% = 50%

3. Membandingkan Jumlah Karyawan

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan jumlah karyawan yang dimiliki dalam periode tertentu. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan tenaga kerja dalam periode tertentu.

Contohnya, jika jumlah karyawan pada tahun 2020 adalah 100 orang dan pada tahun 2021 menjadi 150 orang, maka pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Pertumbuhan % = ((Jumlah Karyawan 2021 – Jumlah Karyawan 2020) / Jumlah Karyawan 2020) x 100%

Dengan menggunakan contoh di atas, pertumbuhan perusahaan dalam periode tersebut adalah:

((150 – 100) / 100) x 100% = 50%

4. Membandingkan Aktiva

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan jumlah aktiva yang dimiliki dalam periode tertentu. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan dalam pengelolaan asetnya.

Contohnya, jika jumlah aktiva pada tahun 2020 adalah Rp50 miliar dan pada tahun 2021 menjadi Rp75 miliar, maka pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Pertumbuhan % = ((Aktiva 2021 – Aktiva 2020) / Aktiva 2020) x 100%

Dengan menggunakan contoh di atas, pertumbuhan perusahaan dalam periode tersebut adalah:

((Rp75 miliar – Rp50 miliar) / Rp50 miliar) x 100% = 50%

5. Membandingkan Rasio Keuangan

Cara terakhir yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan rasio keuangan yang dimiliki dalam periode tertentu. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan dalam kinerja keuangan.

Beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah:

Rasio KeuanganKeterangan
Return on Equity (ROE)Rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal pemiliknya
Net Profit Margin (NPM)Rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan
Current RatioRasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
Debt-to-Equity RatioRasio yang menunjukkan penggunaan modal asing dalam pembiayaan perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Mengapa pertumbuhan perusahaan perlu dihitung?

Pertumbuhan perusahaan perlu dihitung karena dapat menjadi indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Pertumbuhan perusahaan yang baik dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, seperti meningkatkan kinerja keuangan dan nilai saham.

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan?

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan, di antaranya adalah pasar, inovasi, keuangan, dan manajemen.

3. Apa saja cara menghitung pertumbuhan perusahaan?

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah dengan membandingkan laba bersih, pendapatan, jumlah karyawan, aktiva, dan rasio keuangan.

4. Bagaimana cara menghitung pertumbuhan perusahaan dengan rasio keuangan?

Beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan adalah Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Current Ratio, dan Debt-to-Equity Ratio.

5. Mengapa perbandingan selalu dilakukan dengan periode sebelumnya?

Perbandingan selalu dilakukan dengan periode sebelumnya karena dapat menunjukkan pertumbuhan atau penurunan kinerja perusahaan dalam periode tertentu.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Pertumbuhan Perusahaan