TEKNOBGT
Cara Menghitung Perputaran Piutang pada Laporan Keuangan
Cara Menghitung Perputaran Piutang pada Laporan Keuangan

Cara Menghitung Perputaran Piutang pada Laporan Keuangan

Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung perputaran piutang pada laporan keuangan. Perputaran piutang adalah sebuah indikator keuangan yang menunjukkan seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengumpulkan uang dari penjualan piutang. Dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung perputaran piutang pada laporan keuangan beserta contoh kasus yang bisa Sobat TeknoBgt pelajari. Selamat membaca!

Apa itu Perputaran Piutang?

Perputaran piutang adalah sebuah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengumpulkan uang dari penjualan piutang. Dalam bisnis, piutang adalah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan atas produk atau jasa yang telah diberikan oleh perusahaan. Perusahaan seringkali memberikan waktu paling sedikit 30 hari atau lebih untuk pelanggan mereka untuk membayar piutang. Rasio perputaran piutang menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat mengumpulkan uang dari piutang itu.

Perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengumpulkan uang dari piutangnya dengan cepat. Sedangkan perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memerlukan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan uang dari piutangnya. Oleh karena itu, perputaran piutang menjadi sangat penting dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan.

Cara Menghitung Perputaran Piutang

Ada dua cara yang umum digunakan untuk menghitung perputaran piutang. Pertama, dengan menggunakan rumus perputaran piutang. Kedua, dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan.

Rumus Perputaran Piutang

Rumus perputaran piutang adalah:

Perputaran Piutang=Penjualan Kredit/Jumlah Piutang

Di mana:

  • Penjualan Kredit adalah jumlah penjualan yang dilakukan dengan menggunakan kredit.
  • Jumlah Piutang adalah jumlah piutang yang belum dibayar oleh pelanggan perusahaan pada akhir periode. Jumlah piutang ini bisa didapatkan dari laporan neraca perusahaan.

Contoh:

Jika perusahaan ABC memiliki penjualan kredit sebesar Rp 1.000.000 dan jumlah piutang pada akhir periode sebesar Rp 200.000, maka perputaran piutang perusahaan ABC adalah:

Perputaran Piutang=Rp 1.000.000/Rp 200.000=5

Dari hasil ini, dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan ABC mampu mengumpulkan piutangnya dalam waktu 5 kali dalam satu periode.

Menggunakan Laporan Keuangan Perusahaan

Cara kedua adalah dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi tentang penjualan kredit dan jumlah piutang yang belum dibayar oleh pelanggan pada akhir periode. Untuk menghitung perputaran piutang dengan menggunakan laporan keuangan, Sobat TeknoBgt bisa menggunakan rumus:

Perputaran Piutang=Penjualan Kredit/Jumlah Piutang

Contohnya, perusahaan XYZ memiliki laporan keuangan sebagai berikut:

Akhir Tahun 1Akhir Tahun 2
Penjualan KreditRp 1.000.000Rp 1.500.000
Piutang UsahaRp 200.000Rp 300.000

Dalam contoh ini, perusahaan XYZ memiliki penjualan kredit sebesar Rp 1.500.000 dan jumlah piutang usaha pada akhir tahun 2 sebesar Rp 300.000. Dengan menggunakan rumus perputaran piutang, maka perputaran piutang perusahaan XYZ adalah:

Perputaran Piutang=Rp 1.500.000/Rp 300.000=5

Dengan hasil ini, Sobat TeknoBgt dapat menginterpretasikan bahwa perusahaan XYZ mampu mengumpulkan piutangnya dalam waktu 5 kali dalam satu periode.

Contoh Kasus

Untuk lebih memahami cara menghitung perputaran piutang pada laporan keuangan, berikut contoh kasus perusahaan ABC:

Akhir Tahun 1Akhir Tahun 2
Penjualan KreditRp 1.000.000Rp 1.500.000
Piutang UsahaRp 200.000Rp 300.000

Dalam contoh ini, perusahaan ABC memiliki penjualan kredit sebesar Rp 1.500.000 dan jumlah piutang usaha pada akhir tahun 2 sebesar Rp 300.000. Dengan menggunakan rumus perputaran piutang, maka perputaran piutang perusahaan ABC adalah:

Perputaran Piutang=Rp 1.500.000/Rp 300.000=5

Dari hasil ini, dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan ABC mampu mengumpulkan piutangnya dalam waktu 5 kali dalam satu periode. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ABC memiliki perputaran piutang yang cukup baik.

FAQ Mengenai Perputaran Piutang

Apa yang dimaksud dengan piutang?

Piutang adalah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan atas produk atau jasa yang telah diberikan oleh perusahaan. Perusahaan seringkali memberikan waktu paling sedikit 30 hari atau lebih untuk pelanggan mereka untuk membayar piutang.

Untuk apa perputaran piutang digunakan?

Perputaran piutang digunakan untuk mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengumpulkan uang dari penjualan piutang. Perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengumpulkan uang dari piutangnya dengan cepat.

Bagaimana cara menghitung perputaran piutang?

Ada dua cara yang umum digunakan untuk menghitung perputaran piutang. Pertama, dengan menggunakan rumus perputaran piutang. Kedua, dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi tentang penjualan kredit dan jumlah piutang yang belum dibayar oleh pelanggan pada akhir periode.

Apa yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki perputaran piutang tinggi dan rendah?

Perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengumpulkan uang dari piutangnya dengan cepat. Sedangkan perusahaan yang memiliki perputaran piutang yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memerlukan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan uang dari piutangnya.

Apakah perputaran piutang menjadi penting dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan?

Ya, perputaran piutang menjadi sangat penting dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt telah mempelajari cara menghitung perputaran piutang pada laporan keuangan. Perputaran piutang adalah sebuah indikator keuangan yang menunjukkan seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengumpulkan uang dari penjualan piutang. Ada dua cara yang umum digunakan untuk menghitung perputaran piutang yaitu dengan menggunakan rumus perputaran piutang atau dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam memahami perputaran piutang pada laporan keuangan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Perputaran Piutang pada Laporan Keuangan