Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung period cost? Jika iya, artikel ini sangat cocok untukmu. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang apa itu period cost, mengapa penting untuk menghitungnya, serta langkah-langkah menghitung period cost yang benar. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Period Cost?
Sebelum membahas cara menghitung period cost, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu period cost. Secara sederhana, period cost adalah biaya-biaya yang terjadi selama periode akuntansi tertentu. Biaya-biaya ini tidak dapat diatribusikan langsung kepada produk atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan.
Contoh dari period cost antara lain biaya sewa, gaji dan tunjangan karyawan, biaya listrik dan air, biaya pemasaran, dan sebagainya. Biaya-biaya ini merupakan biaya operasional yang diperlukan untuk menjalankan bisnis perusahaan, namun tidak terkait langsung dengan produksi barang atau jasa.
Mengapa Penting untuk Menghitung Period Cost?
Menghitung period cost sangat penting agar perusahaan dapat mengetahui berapa biaya operasional yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan mengetahui besarnya period cost, perusahaan dapat membuat perencanaan anggaran yang lebih akurat, mengontrol pengeluaran yang efektif, dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Contohnya, jika perusahaan mengetahui bahwa biaya sewa gedung selama satu periode akuntansi sangat tinggi, perusahaan dapat merencanakan untuk pindah ke gedung yang lebih murah atau merenegotiasi kontrak sewa gedung yang lebih hemat biaya.
Langkah-Langkah Menghitung Period Cost
Setelah memahami apa itu period cost dan mengapa penting untuk menghitungnya, berikut adalah langkah-langkah menghitung period cost yang benar:
1. Identifikasi Biaya-Biaya Period Cost
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi semua biaya-biaya yang tergolong sebagai period cost. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, contoh dari period cost antara lain biaya sewa, gaji dan tunjangan karyawan, biaya listrik dan air, biaya pemasaran, dan sebagainya.
2. Hitung Total Biaya Period Cost
Setelah semua biaya-biaya period cost teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya period cost selama satu periode akuntansi. Misalnya, jika periode akuntansi adalah satu bulan, maka hitunglah total biaya period cost selama satu bulan.
3. Bagi Total Biaya Period Cost dengan Jumlah Produk atau Jasa yang Dihasilkan
Langkah terakhir adalah membagi total biaya period cost dengan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan selama satu periode akuntansi. Dengan demikian, dapat diketahui berapa biaya period cost yang harus dibebankan pada setiap produk atau jasa yang dihasilkan.
FAQ tentang Cara Menghitung Period Cost
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang cara menghitung period cost:
1. Apa bedanya period cost dengan product cost?
Product cost adalah biaya-biaya yang terkait langsung dengan produksi barang atau jasa, sedangkan period cost adalah biaya-biaya operasional yang tidak terkait langsung dengan produksi. Contoh dari product cost antara lain bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
2. Apa pengaruh period cost terhadap harga produk?
Period cost tidak memiliki pengaruh langsung terhadap harga produk. Namun, jika period cost terlalu tinggi, hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan dan mempengaruhi harga jual produk di masa depan.
3. Apa yang harus dilakukan jika period cost terlalu tinggi?
Jika period cost terlalu tinggi, perusahaan dapat melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi biaya operasional, seperti mencari supplier yang lebih murah, merenegosiasi kontrak sewa, atau mengurangi gaji dan tunjangan karyawan.
Ringkasan
Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung period cost yang benar. Dengan memahami konsep period cost dan menghitung biaya-biaya operasional yang dikeluarkan selama periode tertentu, perusahaan dapat membuat perencanaan anggaran yang lebih akurat, mengontrol pengeluaran yang efektif, dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!