Halo Sobat TeknoBgt! Penyusutan komersial seringkali menjadi hal yang membingungkan bagi para pelaku bisnis, terutama bagi mereka yang baru memulai usaha. Berikut ini akan dibahas secara lengkap mengenai cara menghitung penyusutan komersial dengan metode garis lurus.
Pengertian Penyusutan Komersial
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung penyusutan komersial dengan metode garis lurus, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyusutan komersial. Penyusutan komersial merupakan pengurangan nilai aset tetap berwujud seperti mesin, gedung, kendaraan, dan lain sebagainya. Pengurangan nilai ini dilakukan karena aset tersebut telah mengalami depresiasi atau keusangan karena penggunaannya.
Metode Garis Lurus
Salah satu metode untuk menghitung penyusutan komersial adalah metode garis lurus. Metode ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan cara membagi nilai aset dengan masa manfaat yang diperkirakan.
Contoh Perhitungan Penyusutan Komersial dengan Metode Garis Lurus |
---|
Nilai Aset: Rp. 100.000.000 Masa Manfaat: 5 tahun Penyusutan per Tahun: Rp. 20.000.000 |
Cara Menghitung Penyusutan Komersial dengan Metode Garis Lurus
Langkah 1: Tentukan Nilai Aset
Pertama-tama, tentukan nilai aset yang ingin dihitung penyusutannya. Nilai aset dapat diperoleh dari harga beli aset tersebut atau nilai yang diperkirakan jika aset tersebut dibeli baru.
Langkah 2: Tentukan Masa Manfaat Aset
Selanjutnya, tentukan masa manfaat aset yang ingin dihitung penyusutannya. Masa manfaat adalah perkiraan berapa tahun aset tersebut masih dapat digunakan dengan optimal.
Langkah 3: Tentukan Penyusutan per Tahun
Setelah nilai aset dan masa manfaat ditentukan, selanjutnya tentukan penyusutan per tahun. Caranya, hitung nilai aset dibagi dengan masa manfaat aset.
Langkah 4: Hitung Penyusutan pada Tahun tertentu
Untuk menghitung penyusutan pada tahun tertentu, caranya cukup mudah. Hitung penyusutan per tahun dikali dengan tahun yang ingin dihitung. Misalnya, jika ingin menghitung penyusutan pada tahun kedua, maka hitunglah penyusutan per tahun dikali 2.
FAQ
Apa beda penyusutan komersial dan amortisasi?
Meskipun keduanya digunakan untuk pengurangan nilai aset tetap, namun ada perbedaan antara penyusutan komersial dan amortisasi. Penyusutan komersial digunakan untuk aset tetap berwujud seperti mesin, gedung, dan kendaraan, sedangkan amortisasi digunakan untuk aset tidak berwujud seperti hak cipta dan paten.
Selain metode garis lurus, ada juga metode saldo menurun yang digunakan untuk menghitung penyusutan komersial. Perbedaan kedua metode ini terletak pada jumlah penyusutan pada tahun pertama. Pada metode garis lurus, jumlah penyusutan tetap per tahun, sedangkan pada metode saldo menurun, jumlah penyusutan lebih besar pada tahun pertama dan semakin kecil di tahun-tahun berikutnya.
Apakah memiliki aset tetap berwujud berarti sukses dalam bisnis?
Memiliki aset tetap berwujud seperti mesin dan gedung bukanlah satu-satunya indikator sukses dalam bisnis. Meskipun memiliki aset tetap yang bernilai besar bisa menjadi modal yang kuat bagi suatu bisnis, namun aset tersebut juga memerlukan biaya perawatan dan penyusutan. Selain itu, kualitas produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis tersebut juga sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Kesimpulan
Itulah cara menghitung penyusutan komersial dengan metode garis lurus. Penting untuk diingat bahwa pengurangan nilai aset ini harus dilakukan secara berkala untuk menghindari kerugian yang lebih besar di masa depan. Jika Sobat TeknoBgt memiliki pertanyaan mengenai topik ini atau ingin berbagi pengalaman, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar di bawah.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!