Hello Sobat TeknoBgt! Bagi para pebisnis, gedung merupakan aset yang sangat penting dalam operasi bisnis. Dalam pengelolaan aset tersebut, kita harus memperhatikan penyusutan gedung demi memperkirakan nilai atas aset tersebut. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung penyusutan gedung dengan mudah.
Pengertian Penyusutan Gedung
Sebelum membahas lebih dalam tentang cara menghitung penyusutan gedung, Sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu definisi dari penyusutan gedung. Penyusutan gedung adalah pengurangan nilai aset gedung yang terjadi seiring berjalannya waktu dan penggunaannya. Setiap aset yang digunakan untuk jangka waktu tertentu akan mengalami penurunan nilai, termasuk aset gedung.
Penurunan nilai tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti umur bangunan, kondisi bangunan, ataupun perubahan nilai pasar yang dapat mempengaruhi harga gedung tersebut. Oleh karena itu, dengan melakukan perhitungan penyusutan gedung, kita dapat mengetahui nilai aktual dari aset tersebut pada saat ini.
Jenis-jenis Penyusutan Gedung
Dalam perhitungan penyusutan gedung, terdapat beberapa jenis penyusutan yang umumnya digunakan oleh perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis penyusutan gedung yang biasa digunakan:
Jenis Penyusutan | Keterangan |
---|---|
Metode Garis Lurus | Metode ini merupakan metode penyusutan yang paling sederhana dan sering digunakan dalam penghitungan nilai aset. Dalam metode ini, nilai penyusutan gedung dihitung dengan mengurangi nilai awal aset dengan nilai residu dan kemudian dibagi dengan umur ekonomis aset. |
Metode Saldo Menurun | Metode ini memperhitungkan bahwa nilai penyusutan aset relatif tinggi di awal pemakaian dan akan semakin rendah pada saat mendekati akhir umur ekonomis. Dalam metode ini, nilai residu tidak dihitung dalam penghitungan penyusutan. |
Cara Menghitung Penyusutan Gedung
1. Tentukan Metode Penyusutan yang Digunakan
Sebelum Sobat TeknoBgt memulai perhitungan penyusutan gedung, perlu memilih metode penyusutan yang akan digunakan. Kita bisa memilih metode penyusutan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
2. Hitung Nilai Perolehan
Langkah berikutnya dalam perhitungan penyusutan adalah menghitung nilai perolehan gedung. Nilai perolehan dapat dihitung dengan mengurangi akumulasi penyusutan dengan harga beli awal.
3. Tentukan Umur Ekonomis Gedung
Umur ekonomis gedung merupakan perkiraan umur keekonomisan gedung, atau masa penggunaan yang dianggap optimal sebelum gedung tersebut tidak dapat digunakan lagi. Umur ekonomis gedung dapat ditentukan melalui berbagai metode, di antaranya studi kelayakan gedung atau pengalaman praktis dalam penggunaan gedung.
4. Tentukan Nilai Residu Gedung
Nilai residu gedung adalah nilai terakhir yang tertinggal dari nilai penyusutan gedung pada saat umur ekonomis berakhir. Nilai residu dapat dihitung dengan memperkirakan nilai jual gedung di masa depan atau dengan menetapkan nilai residu yang dapat diterima oleh perusahaan.
5. Hitung Penyusutan Gedung
Setelah nilai perolehan, umur ekonomis, dan nilai residu gedung telah ditentukan, maka kita dapat mulai menghitung penyusutan gedung. Penghitungan penyusutan gedung dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Penyusutan gedung per tahun = (nilai perolehan – nilai residu) / umur ekonomis
FAQ
1. Apa itu Penyusutan Gedung?
Penyusutan gedung adalah pengurangan nilai aset gedung yang terjadi seiring berjalannya waktu dan penggunaannya.
2. Mengapa perlu dilakukan perhitungan penyusutan gedung?
Dengan melakukan perhitungan penyusutan gedung, kita dapat mengetahui nilai aktual dari aset tersebut pada saat ini serta mengantisipasi kerugian dalam pengelolaan aset gedung di masa depan.
3. Apa saja jenis-jenis penyusutan gedung yang dapat digunakan?
Beberapa jenis penyusutan gedung yang umumnya digunakan oleh perusahaan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun.
4. Bagaimana cara menghitung penyusutan gedung?
Cara menghitung penyusutan gedung meliputi menentukan metode penyusutan yang digunakan, menghitung nilai perolehan, menentukan umur ekonomis gedung, menentukan nilai residu gedung, dan menghitung penyusutan gedung.