Halo Sobat TeknoBgt, di artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung penghasilan terutang. Penghasilan terutang merupakan jumlah penghasilan yang harus dibayar oleh seorang individu atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini harus dihitung dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pembayaran pajak. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung penghasilan terutang.
1. Tentukan jenis penghasilan yang dimiliki
Pertama-tama, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jenis-jenis penghasilan yang dimiliki. Ada beberapa jenis penghasilan, seperti penghasilan dari pekerjaan, usaha, investasi, dan lain-lain. Setiap jenis penghasilan memiliki peraturan yang berbeda dalam pengenaan pajak. Pastikan Sobat TeknoBgt mengetahui jenis penghasilan yang dimiliki dan peraturannya dalam pengenaan pajak.
1.1 Penghasilan dari Pekerjaan
Penghasilan dari pekerjaan merupakan penghasilan yang diterima dari pekerjaan yang dilakukan. Contohnya, gaji bulanan yang diterima dari perusahaan tempat Sobat TeknoBgt bekerja. Penghasilan ini dikenakan pajak penghasilan berdasarkan PPh Pasal 21.
Untuk menghitung penghasilan terutang dari penghasilan pekerjaan, Sobat TeknoBgt perlu menghitung PPh Pasal 21 yang harus dibayar. PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan jumlah penghasilan bruto yang diterima dalam satu tahun.
Jumlah Penghasilan Bruto | Tarif PPh Pasal 21 |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan Rp50 juta | 5% |
Lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp250 juta | 15% |
Lebih dari Rp250 juta sampai dengan Rp500 juta | 25% |
Lebih dari Rp500 juta | 30% |
Sobat TeknoBgt dapat menggunakan tabel di atas untuk menghitung tarif PPh Pasal 21 yang harus dibayar.
1.2 Penghasilan dari Usaha
Penghasilan dari usaha merupakan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan usaha atau bisnis yang dijalankan. Contohnya, penghasilan dari penjualan produk atau jasa. Penghasilan ini dikenakan pajak penghasilan berdasarkan PPh Pasal 22.
Untuk menghitung penghasilan terutang dari penghasilan usaha, Sobat TeknoBgt perlu menghitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar. PPh Pasal 22 dihitung berdasarkan jumlah penghasilan bruto yang diterima dalam satu tahun.
Jumlah Penghasilan Bruto | Tarif PPh Pasal 22 |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan Rp4,8 miliar | 1,5% |
Lebih dari Rp4,8 miliar | 2% |
Sobat TeknoBgt dapat menggunakan tabel di atas untuk menghitung tarif PPh Pasal 22 yang harus dibayar.
1.3 Penghasilan dari Investasi
Penghasilan dari investasi merupakan penghasilan yang diperoleh dari investasi atau penanaman modal. Contohnya, penghasilan dari bunga simpanan, dividen saham, atau capital gain. Penghasilan ini dikenakan pajak penghasilan berdasarkan PPh Pasal 4 ayat (2).
Untuk menghitung penghasilan terutang dari penghasilan investasi, Sobat TeknoBgt perlu menghitung PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar. PPh Pasal 4 ayat (2) dihitung berdasarkan jumlah penghasilan bruto yang diterima dalam satu tahun.
Jumlah Penghasilan Bruto | Tarif PPh Pasal 4 ayat (2) |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan Rp50 juta | 0% |
Lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp250 juta | 5% |
Lebih dari Rp250 juta sampai dengan Rp500 juta | 15% |
Lebih dari Rp500 juta | 20% |
Sobat TeknoBgt dapat menggunakan tabel di atas untuk menghitung tarif PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar.
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung penghasilan terutang
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung penghasilan terutang. Berikut adalah beberapa hal tersebut:
2.1 Menghitung penghasilan bruto dengan cermat
Sobat TeknoBgt perlu menghitung penghasilan bruto dengan cermat. Penghasilan bruto merupakan jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto harus dihitung dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengenaan pajak.
2.2 Memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku
Sobat TeknoBgt perlu memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku. Setiap jenis penghasilan memiliki peraturan yang berbeda dalam pengenaan pajak. Pastikan Sobat TeknoBgt mengetahui peraturan-peraturan tersebut agar tidak terjadi kekeliruan dalam pembayaran pajak.
2.3 Menggunakan program atau aplikasi perpajakan
Sobat TeknoBgt dapat menggunakan program atau aplikasi perpajakan untuk membantu dalam menghitung penghasilan terutang. Program atau aplikasi tersebut dapat membantu Sobat TeknoBgt menghitung pajak dengan cepat dan akurat.
3. FAQ
3.1 Apa itu penghasilan terutang?
Penghasilan terutang merupakan jumlah penghasilan yang harus dibayar oleh seorang individu atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini harus dihitung dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pembayaran pajak.
3.2 Bagaimana cara menghitung penghasilan terutang?
Cara menghitung penghasilan terutang adalah dengan menentukan jenis penghasilan yang dimiliki, menghitung penghasilan bruto, dan menghitung pajak penghasilan yang harus dibayar berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Sobat TeknoBgt dapat menggunakan tabel yang telah disediakan untuk menghitung tarif pajak yang harus dibayar.
3.3 Apa yang harus diperhatikan dalam menghitung penghasilan terutang?
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung penghasilan terutang, antara lain menghitung penghasilan bruto dengan cermat, memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku, dan menggunakan program atau aplikasi perpajakan untuk membantu dalam menghitung pajak.
4. Kesimpulan
Dalam menghitung penghasilan terutang, Sobat TeknoBgt perlu menentukan jenis-jenis penghasilan yang dimiliki, menghitung penghasilan bruto, dan menghitung pajak penghasilan yang harus dibayar berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Sobat TeknoBgt juga perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung penghasilan terutang, seperti menghitung penghasilan bruto dengan cermat, memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku, dan menggunakan program atau aplikasi perpajakan untuk membantu dalam menghitung pajak. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.