Hello, Sobat TeknoBgt! Dalam dunia konstruksi, perencanaan yang matang sangat diperlukan agar hasilnya kuat dan aman. Salah satu hal penting dalam perencanaan konstruksi adalah pembesian. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung pembesian secara lengkap dan mudah dipahami.
Pendahuluan
Sebelum kita memulai pembahasan mengenai cara menghitung pembesian, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Pertama, kita perlu mengetahui jenis-jenis besi beton dan karakteristiknya. Kedua, kita juga perlu memahami notasi yang digunakan dalam penghitungan pembesian.
Jenis-jenis Besi Beton
Besi beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Jenis | Karakteristik |
---|---|
Besi Beton Polos | Besi dengan permukaan halus dan tidak memiliki tahanan terhadap gaya tarik yang tinggi. |
Besi Beton Ulir | Besi dengan permukaan berulir yang memberikan tahanan terhadap gaya tarik yang lebih tinggi. |
Kemudian, ada juga besi beton dengan kelas kekuatan yang berbeda-beda. Biasanya, besi beton yang digunakan untuk pembesian adalah besi beton dengan kelas kekuatan B500B atau SNI BJTD 40.
Notasi dalam Penghitungan Pembesian
Dalam penghitungan pembesian, ada beberapa notasi yang digunakan, di antaranya:
Notasi | Penjelasan |
---|---|
d | Diameter besi beton |
D | Diameter luar kolom atau balok |
j | Jumlah besi beton yang digunakan |
n | Jumlah baris besi beton yang digunakan |
s | Jarak antara dua besi beton |
L | Panjang besi beton |
Cara Menghitung Pembesian Kolom
Kolom adalah bagian struktur yang berfungsi untuk menopang beban dari atas bangunan. Berikut ini cara menghitung pembesian kolom:
Menghitung Diameter Besi Beton
Pertama, tentukan diameter besi beton yang akan digunakan. Diameter besi beton yang paling umum digunakan untuk pembesian kolom adalah 12 mm dan 16 mm. Namun, untuk kolom dengan beban yang lebih berat, bisa menggunakan diameter besi beton yang lebih besar.
Menentukan Jumlah Besi Beton
Setelah menentukan diameter besi beton yang akan digunakan, selanjutnya tentukan jumlah besi beton yang akan digunakan. Jumlah besi beton yang digunakan tergantung pada ukuran kolom dan beban yang akan ditopang.
Menghitung Jarak Antara Dua Besi Beton
Langkah selanjutnya adalah menghitung jarak antara dua besi beton. Jarak antara dua besi beton ini harus disesuaikan dengan diameter besi beton yang digunakan, sehingga besi beton memiliki jarak yang cukup untuk memberikan kekuatan yang optimal.
Menghitung Panjang Besi Beton
Setelah menentukan jarak antara dua besi beton, selanjutnya hitung panjang besi beton yang akan digunakan. Panjang besi beton ini harus disesuaikan dengan tinggi kolom yang akan diberi pembesian.
Menentukan Jumlah Baris Besi Beton
Terakhir, tentukan jumlah baris besi beton yang akan digunakan. Jumlah baris besi beton ini tergantung pada ukuran kolom dan beban yang akan ditopang.
Cara Menghitung Pembesian Balok
Balok adalah bagian struktur yang berfungsi untuk menahan beban pada bidang horizontal. Berikut ini cara menghitung pembesian balok:
Menghitung Diameter Besi Beton
Pertama, tentukan diameter besi beton yang akan digunakan. Diameter besi beton yang paling umum digunakan untuk pembesian balok adalah 10 mm dan 12 mm. Namun, untuk balok dengan beban yang lebih berat, bisa menggunakan diameter besi beton yang lebih besar.
Menentukan Jumlah Besi Beton
Setelah menentukan diameter besi beton yang akan digunakan, selanjutnya tentukan jumlah besi beton yang akan digunakan. Jumlah besi beton yang digunakan tergantung pada ukuran balok dan beban yang akan ditopang.
Menghitung Jarak Antara Dua Besi Beton
Langkah selanjutnya adalah menghitung jarak antara dua besi beton. Jarak antara dua besi beton ini harus disesuaikan dengan diameter besi beton yang digunakan, sehingga besi beton memiliki jarak yang cukup untuk memberikan kekuatan yang optimal.
Menghitung Panjang Besi Beton
Setelah menentukan jarak antara dua besi beton, selanjutnya hitung panjang besi beton yang akan digunakan. Panjang besi beton ini harus disesuaikan dengan lebar balok yang akan diberi pembesian.
Menentukan Jumlah Baris Besi Beton
Terakhir, tentukan jumlah baris besi beton yang akan digunakan. Jumlah baris besi beton ini tergantung pada ukuran balok dan beban yang akan ditopang.
Cara Menghitung Pembesian Plat Lantai
Plat lantai adalah bagian struktur yang berfungsi untuk menopang beban pada bidang horizontal. Berikut ini cara menghitung pembesian plat lantai:
Menghitung Diameter Besi Beton
Pertama, tentukan diameter besi beton yang akan digunakan. Diameter besi beton yang paling umum digunakan untuk pembesian plat lantai adalah 10 mm dan 12 mm. Namun, untuk plat lantai dengan beban yang lebih berat, bisa menggunakan diameter besi beton yang lebih besar.
Menentukan Jumlah Besi Beton
Setelah menentukan diameter besi beton yang akan digunakan, selanjutnya tentukan jumlah besi beton yang akan digunakan. Jumlah besi beton yang digunakan tergantung pada ukuran plat lantai dan beban yang akan ditopang.
Menghitung Jarak Antara Dua Besi Beton
Langkah selanjutnya adalah menghitung jarak antara dua besi beton. Jarak antara dua besi beton ini harus disesuaikan dengan diameter besi beton yang digunakan, sehingga besi beton memiliki jarak yang cukup untuk memberikan kekuatan yang optimal.
Menghitung Panjang Besi Beton
Setelah menentukan jarak antara dua besi beton, selanjutnya hitung panjang besi beton yang akan digunakan. Panjang besi beton ini harus disesuaikan dengan lebar plat lantai yang akan diberi pembesian.
Menentukan Jumlah Baris Besi Beton
Terakhir, tentukan jumlah baris besi beton yang akan digunakan. Jumlah baris besi beton ini tergantung pada ukuran plat lantai dan beban yang akan ditopang.
Cara Menghitung Pembesian Tangga
Tangga adalah bagian struktur yang berfungsi untuk menghubungkan lantai satu dengan lantai yang lain. Berikut ini cara menghitung pembesian tangga:
Menghitung Diameter Besi Beton
Pertama, tentukan diameter besi beton yang akan digunakan. Diameter besi beton yang paling umum digunakan untuk pembesian tangga adalah 10 mm dan 12 mm. Namun, untuk tangga dengan beban yang lebih berat, bisa menggunakan diameter besi beton yang lebih besar.
Menentukan Jumlah Besi Beton
Setelah menentukan diameter besi beton yang akan digunakan, selanjutnya tentukan jumlah besi beton yang akan digunakan. Jumlah besi beton yang digunakan tergantung pada ukuran tangga dan beban yang akan ditopang.
Menghitung Jarak Antara Dua Besi Beton
Langkah selanjutnya adalah menghitung jarak antara dua besi beton. Jarak antara dua besi beton ini harus disesuaikan dengan diameter besi beton yang digunakan, sehingga besi beton memiliki jarak yang cukup untuk memberikan kekuatan yang optimal.
Menghitung Panjang Besi Beton
Setelah menentukan jarak antara dua besi beton, selanjutnya hitung panjang besi beton yang akan digunakan. Panjang besi beton ini harus disesuaikan dengan lebar tangga yang akan diberi pembesian.
Menentukan Jumlah Baris Besi Beton
Terakhir, tentukan jumlah baris besi beton yang akan digunakan. Jumlah baris besi beton ini tergantung pada ukuran tangga dan beban yang akan ditopang.
Cara Menghitung Pembesian Pondasi
Pondasi adalah bagian struktur yang berfungsi untuk menopang beban dari atas bangunan dan menyalurkan ke bawah tanah. Berikut ini cara menghitung pembesian pondasi:
Menghitung Diameter Besi Beton
Pertama, tentukan diameter besi beton yang akan digunakan. Diameter besi beton yang paling umum digunakan untuk pembesian pondasi adalah 12 mm dan 16 mm. Namun, untuk pondasi dengan beban yang lebih berat, bisa menggunakan diameter besi beton yang lebih besar.
Menentukan Jumlah Besi Beton
Setelah menentukan diameter besi beton yang akan digunakan, selanjutnya tentukan jumlah besi beton yang akan digunakan. Jumlah besi beton yang digunakan tergantung pada ukuran pondasi dan beban yang akan ditopang.
Menghitung Jarak Antara Dua Besi Beton
Langkah selanjutnya adalah menghitung jarak antara dua besi beton. Jarak antara dua besi beton ini harus disesuaikan dengan diameter besi beton yang digunakan, sehingga besi beton memiliki jarak yang cukup untuk memberikan kekuatan yang optimal.
Menghitung Panjang Besi Beton
Setelah menentukan jarak antara dua besi beton, selanjutnya hitung panjang besi beton yang akan digunakan. Panjang besi beton ini harus disesuaikan dengan lebar pondasi yang akan diberi pembesian.
Menentukan Jumlah Baris Besi Beton
Terakhir, tentukan jumlah baris besi beton yang akan digunakan. Jumlah baris besi beton ini tergantung pada ukuran pondasi dan beban yang akan ditopang.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa yang dimaksud dengan pembesian?
Pembesian adalah proses pemasangan besi beton pada struktur konstruksi, seperti kolom, balok, plat lantai, tangga, dan pondasi, untuk memberikan kekuatan dan keamanan pada struktur tersebut.
2. Apa saja jenis-jenis besi beton yang digunakan untuk pembesian?
Jenis-jenis besi beton yang digunakan untuk pembesian antara lain besi beton polos, besi beton ulir, dan besi beton dengan kelas kekuatan yang berbeda-beda.
3. Apa itu notasi dalam penghitungan pembesian?
Notasi dalam penghitungan pembesian adalah simbol-simbol atau huruf yang digunakan untuk menyatakan besaran atau ukuran dalam penghitungan pembesian, seperti diameter besi beton (d), diameter luar kolom atau balok (D), jumlah besi beton (j), jumlah baris besi beton (n), jarak antara dua besi beton (s), dan panjang besi beton (L).
4. Berapa jarak antara dua besi beton yang ideal?
Jarak antara dua besi beton yang ideal tergantung pada diameter besi beton yang digunakan. Untuk besi beton dengan diameter 10 mm atau 12 mm, jarak antara dua besi beton ideal adalah sekitar 15-20 cm. Sedangkan untuk besi beton dengan diameter 16 mm atau lebih, jarak antara dua besi beton ideal adalah sekitar 25-30 cm.
5. Bagaimana cara menentukan jumlah besi beton yang dibutuhkan?
Jumlah besi beton yang dibutuhkan tergantung pada ukuran struktur konstruksi dan beban yang akan ditopang. Untuk menentukan jumlah besi beton yang dibutuhkan, bisa melakukan perhitungan berdasarkan rumus-rumus yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Dalam pembangunan struktur konstruksi, pembesian merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan kekuatan dan keamanan pada struktur tersebut. Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung pembesian untuk beberapa jenis struktur konstruksi, seperti kolom, balok, plat lantai, tangga, dan pondasi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, diharapkan pembaca dapat melakukan perhitungan pembesian dengan lebih mudah dan tepat.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!