Cara Menghitung Pembelian Saham untuk Pemula
Cara Menghitung Pembelian Saham untuk Pemula

Cara Menghitung Pembelian Saham untuk Pemula

Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung pembelian saham untuk pemula. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia. Dengan membeli saham, kita dapat memiliki bagian dari perusahaan dan berpartisipasi dalam keuntungan yang mereka hasilkan. Namun, sebelum mulai berinvestasi di saham, kita perlu memahami bagaimana cara menghitung pembelian saham. Langsung saja, berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Tentukan Jumlah Modal yang Ingin Dikeluarkan

Langkah pertama dalam menghitung pembelian saham adalah menentukan jumlah modal yang ingin dikeluarkan. Ini penting karena kita tidak boleh menginvestasikan uang yang sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Yang terbaik adalah menginvestasikan uang yang tidak akan merugikan kita secara signifikan jika hilang.

Contoh:

Jika Sobat TeknoBgt memiliki tabungan sebesar 10 juta rupiah, maka Anda bisa memilih untuk menginvestasikan 5 juta rupiah atau bahkan hanya 1 juta rupiah. Pastikan bahwa Anda merasa nyaman dengan jumlah yang Anda tentukan.

2. Pilih Saham yang Ingin Dibeli

Setelah menentukan jumlah uang yang akan diinvestasikan, langkah selanjutnya adalah memilih saham yang ingin dibeli. Ada banyak saham yang tersedia di pasar saham, jadi pastikan untuk melakukan penelitian sebelum memilih saham tertentu.

Contoh:

Anda dapat memilih saham dari sektor yang sedang berkembang seperti sektor teknologi atau saham dari perusahaan yang sudah terkenal dan stabil seperti perusahaan telekomunikasi atau perbankan. Namun, pastikan untuk melakukan analisis fundamental terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli saham.

3. Tentukan Harga Saham yang Ingin Dibeli

Setelah memilih saham yang ingin dibeli, langkah selanjutnya adalah menentukan harga saham yang ingin dibeli. Ini bisa dilakukan dengan membaca grafik harga saham atau dengan menggunakan analisis teknikal.

Contoh:

Jika harga saham ABC adalah 1.000 rupiah per saham dan Sobat TeknoBgt ingin membeli 100 saham, maka total biaya yang dibutuhkan adalah 100.000 rupiah.

4. Hitung Biaya Transaksi

Setiap kali kita membeli saham, kita akan dikenakan biaya transaksi oleh perusahaan sekuritas. Biaya ini terdiri dari biaya beli dan biaya jual. Biaya beli adalah biaya yang dikenakan saat kita membeli saham, sedangkan biaya jual adalah biaya yang dikenakan saat kita menjual saham.

Contoh:

Jika biaya transaksi beli adalah 0,3% dan biaya transaksi jual adalah 0,3% dan kita membeli saham seharga 100.000 rupiah, maka biaya transaksi beli yang harus dibayar adalah 300 rupiah.

5. Hitung Total Biaya Pembelian Saham

Setelah menghitung biaya transaksi, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya pembelian saham. Ini termasuk harga saham yang ingin dibeli dan biaya transaksi beli.

Contoh:

Jika harga saham ABC adalah 1.000 rupiah per saham dan biaya transaksi beli adalah 0,3%, maka total biaya pembelian saham sebanyak 100 saham adalah 100.300 rupiah.

6. Simpan Saham di Rekening Efek

Setelah membeli saham, pastikan untuk menyimpannya di rekening efek. Rekening efek adalah tempat di mana kita dapat menyimpan saham yang telah dibeli dan menjualnya nanti jika kita ingin mendapatkan keuntungan atau memutuskan untuk membeli saham lain.

Contoh:

Rekening efek dapat dibuka di perusahaan sekuritas seperti bank atau perusahaan sekuritas independen. Pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

7. Ikuti Pergerakan Harga Saham

Setelah membeli saham, ikuti pergerakan harga saham secara teratur. Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kondisi ekonomi global atau kinerja perusahaan. Dengan mengikuti pergerakan harga saham, kita dapat memutuskan kapan harus menjual atau membeli saham.

Contoh:

Jika harga saham ABC naik menjadi 1.200 rupiah per saham, maka Sobat TeknoBgt bisa memutuskan untuk menjual saham dan memperoleh keuntungan sebesar 20.000 rupiah (1.200 – 1.000) per saham.

8. Kelola Risiko dengan Baik

Investasi saham memiliki risiko yang terkait dengan pergerakan harga saham. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami risiko dan cara mengelolanya dengan baik. Jangan menginvestasikan uang yang tidak dapat Anda rugikan secara signifikan.

Contoh:

Selalu diversifikasi portofolio investasi dengan membeli saham dari beberapa sektor berbeda untuk mengurangi risiko. Jangan terburu-buru membeli atau menjual saham tanpa melakukan analisis yang cukup.

9. Jangan Terburu-buru Memutuskan

Terkadang kita mungkin terpancing untuk membeli atau menjual saham secara emosional, terutama ketika harga saham mengalami gejolak. Namun, jangan terburu-buru memutuskan dan selalu lakukan analisis secara obyektif sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.

Contoh:

Bila terjadi penurunan harga saham ABC, jangan langsung menjualnya jika perusahaan masih memiliki prospek yang baik.

10. Perhatikan Waktu Transaksi

Perhatikan waktu transaksi ketika membeli atau menjual saham. Terkadang kita dapat memperoleh keuntungan dengan membeli atau menjual saham pada saat yang tepat.

Contoh:

Ketika harga saham ABC naik secara tajam, sementara investor lain mulai menjualnya, Sobat TeknoBgt bisa memutuskan untuk menjual saham juga.

11. Periksa Kondisi Pasar

Periksa kondisi pasar secara berkala untuk memperoleh informasi terbaru tentang pergerakan harga saham. Kondisi pasar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor dan dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

Contoh:

Perhatikan indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pengangguran, serta kondisi politik dan keamanan nasional.

12. Lakukan Analisis Fundamental

Lakukan analisis fundamental untuk menilai kelayakan investasi saham. Analisis fundamental melibatkan penilaian kinerja perusahaan, potensi pertumbuhan, dan nilai intrinsik saham.

Contoh:

Periksa laporan keuangan perusahaan dan proyeksi pertumbuhan perusahaan untuk menentukan apakah saham layak dibeli atau tidak.

13. Lakukan Analisis Teknikal

Lakukan analisis teknikal untuk memperoleh informasi tentang pergerakan harga saham di masa lalu. Analisis teknikal melibatkan penggunaan grafik harga saham dan indikator untuk menentukan tren pasar.

Contoh:

Perhatikan indikator teknikal seperti Moving Average dan Relative Strength Index (RSI) untuk memperoleh informasi tentang momentum pasar.

14. Tentukan Tujuan Investasi

Tentukan tujuan investasi sebelum membeli saham. Apakah tujuan Anda adalah memperoleh keuntungan jangka pendek atau jangka panjang? Atau apakah Anda ingin menghasilkan pendapatan dari dividen?

Contoh:

Memahami tujuan investasi akan membantu Sobat TeknoBgt memilih saham yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, jika tujuan Anda adalah memperoleh keuntungan jangka panjang, maka pilihlah saham perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang bagus.

15. Pahami Jenis Investasi Saham

Pahami jenis investasi saham yang ada di pasar saham. Ada beberapa jenis investasi saham, seperti saham biasa, saham preferen, dan obligasi konversi.

Contoh:

Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegang saham, sedangkan saham preferen memberikan prioritas kepada pemegang saham dalam hal pembayaran dividen.

16. Periksa Kinerja Perusahaan

Periksa kinerja perusahaan secara berkala untuk memperoleh informasi tentang kondisi perusahaan dan prospek pertumbuhan. Periksa laporan keuangan dan proyeksi pertumbuhan untuk menentukan apakah saham layak dibeli atau tidak.

Contoh:

Perhatikan rasio keuangan seperti Price to Earning Ratio (P/E Ratio) dan Debt to Equity Ratio untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan.

17. Pelajari Cara Membaca Grafik Harga Saham

Pelajari cara membaca grafik harga saham untuk memperoleh informasi tentang pergerakan harga saham. Grafik harga saham digunakan untuk menunjukkan pergerakan harga saham dan indikator teknikal untuk menentukan tren pasar.

Contoh:

Pelajari macam-macam pola grafik seperti head and shoulders, double bottom, dan cup and handle untuk memperoleh informasi tentang titik masuk dan keluar pasar.

18. Perhatikan Dividen

Perhatikan dividen yang diberikan oleh perusahaan. Dividen adalah pembayaran yang diberikan kepada pemegang saham dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Contoh:

Jika perusahaan memberikan dividen sebesar 10% per tahun dan Sobat TeknoBgt memiliki 1.000 saham, maka Sobat TeknoBgt akan menerima dividen sebesar 1 juta rupiah per tahun.

19. Pelajari Cara Menentukan Harga Target

Pelajari cara menentukan harga target untuk menentukan kapan harus menjual saham. Harga target adalah harga di mana kita ingin menjual saham untuk memperoleh keuntungan.

Contoh:

Jika harga saham ABC adalah 1.000 rupiah per saham dan Sobat TeknoBgt ingin memperoleh keuntungan 20%, maka harga target adalah 1.200 rupiah per saham.

20. Kesimpulan

Sobat TeknoBgt, itulah cara menghitung pembelian saham untuk pemula. Sebagai investor pemula, pastikan untuk memahami risiko dan mengelola investasi Anda dengan baik. Lakukan analisis fundamental dan teknikal untuk menentukan apakah saham layak dibeli atau tidak. Selalu perhatikan kondisi pasar dan jangan terburu-buru memutuskan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

FAQ:

PertanyaanJawaban
Bagaimana cara membeli saham?Anda bisa membeli saham melalui perusahaan sekuritas atau bank yang memiliki layanan perdagangan saham.
Apakah investasi saham berisiko?Ya, investasi saham memiliki risiko yang terkait dengan pergerakan harga saham.
Bagaimana cara memilih saham yang baik?Memilih saham yang baik dapat dilakukan dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk menentukan apakah saham layak dibeli atau tidak.
Apakah dividen penting dalam investasi saham?Ya, dividen penting dalam investasi saham karena dapat memberikan pendapatan tambahan bagi pemegang saham.
Bagaimana cara menentukan harga target dalam investasi saham?Harga target dapat ditentukan dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental atau dengan mengikuti saran dari ahli investasi.

Cara Menghitung Pembelian Saham untuk Pemula