Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung pembayaran termin pekerjaan konstruksi. Termin adalah pembayaran yang dilakukan setelah selesainya pekerjaan konstruksi pada suatu proyek. Termin ini biasanya dibagi menjadi beberapa tahap dan dihitung berdasarkan persentase pengerjaan pekerjaan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Persentase Pembayaran Termin Pekerjaan Konstruksi
Sebelum membahas mengenai cara menghitung pembayaran termin pekerjaan konstruksi, ada baiknya Sobat TeknoBgt mengetahui terlebih dahulu mengenai persentase pembayaran termin pada proyek konstruksi. Berikut adalah persentase pembayaran termin pekerjaan konstruksi umumnya:
No | Tahap Termin | Persentase (%) |
---|---|---|
1 | Termin 1 | 20 |
2 | Termin 2 | 30 |
3 | Termin 3 | 30 |
4 | Termin 4 | 20 |
Sesuai dengan tabel diatas, pembayaran termin pekerjaan konstruksi biasanya dibagi menjadi 4 tahap dengan persentase masing-masing tahapnya. Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung pembayaran termin pada masing-masing tahap.
Cara Menghitung Pembayaran Termin Pekerjaan Konstruksi
Termin 1 (20%)
Termin 1 adalah tahap pertama pada pembayaran termin pekerjaan konstruksi. Pada tahap ini, biasanya dilakukan pembayaran setelah selesai 20% dari total pengerjaan proyek. Berikut adalah cara menghitung pembayaran pada termin 1:
- Mulailah dengan menghitung total dari nilai kontrak pengadaan atau pekerjaan konstruksi, termasuk PPN atau pajak yang telah dibayarkan.
- Lalu, bagi nilai kontrak dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%.
- Kemudian, kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 1.
- Hasil perkalian tersebut adalah jumlah pembayaran yang harus diberikan pada tahap termin 1.
Contoh:
Nilai Kontrak | Rp 1.000.000.000,- |
---|---|
Persentase Termin 1 | 20% |
Maka:
- Nilai kontrak pengadaan: Rp 1.000.000.000,-
- Nilai per 1%: Rp 10.000.000,-
- Nilai 20% dari total pekerjaan: Rp 200.000.000,-
- Pembayaran termin 1: Rp 200.000.000,-
Termin 2 (30%)
Termin 2 adalah tahap kedua pada pembayaran termin pekerjaan konstruksi. Pada tahap ini, biasanya dilakukan pembayaran setelah selesai 30% dari total pengerjaan proyek. Berikut adalah cara menghitung pembayaran pada termin 2:
- Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak yang belum dibayarkan.
- Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%.
- Kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 2.
- Hasil perkalian tersebut adalah jumlah pembayaran yang harus diberikan pada tahap termin 2.
Contoh:
Nilai Kontrak | Rp 1.000.000.000,- |
---|---|
Pembayaran Termin 1 | Rp 200.000.000,- |
Persentase Termin 2 | 30% |
Maka:
- Nilai sisa dari total nilai kontrak: Rp 800.000.000,-
- Nilai per 1%: Rp 8.000.000,-
- Nilai 30% dari sisa nilai kontrak: Rp 240.000.000,-
- Pembayaran termin 2: Rp 240.000.000,-
Termin 3 (30%)
Termin 3 adalah tahap ketiga pada pembayaran termin pekerjaan konstruksi. Pada tahap ini, biasanya dilakukan pembayaran setelah selesai 30% dari total pengerjaan proyek. Berikut adalah cara menghitung pembayaran pada termin 3:
- Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin 1 dan 2 yang telah dilakukan sebelumnya.
- Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%.
- Kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 3.
- Hasil perkalian tersebut adalah jumlah pembayaran yang harus diberikan pada tahap termin 3.
Contoh:
Nilai Kontrak | Rp 1.000.000.000,- |
---|---|
Pembayaran Termin 1 | Rp 200.000.000,- |
Pembayaran Termin 2 | Rp 240.000.000,- |
Persentase Termin 3 | 30% |
Maka:
- Nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin 1 dan 2: Rp 560.000.000,-
- Nilai per 1%: Rp 5.600.000,-
- Nilai 30% dari sisa nilai kontrak: Rp 168.000.000,-
- Pembayaran termin 3: Rp 168.000.000,-
Termin 4 (20%)
Termin 4 adalah tahap terakhir pada pembayaran termin pekerjaan konstruksi. Pada tahap ini, biasanya dilakukan pembayaran setelah selesai 100% dari total pengerjaan proyek. Berikut adalah cara menghitung pembayaran pada termin 4:
- Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin sebelumnya.
- Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%.
- Kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 4.
- Hasil perkalian tersebut adalah jumlah pembayaran yang harus diberikan pada tahap termin 4.
Contoh:
Nilai Kontrak | Rp 1.000.000.000,- |
---|---|
Pembayaran Termin 1 | Rp 200.000.000,- |
Pembayaran Termin 2 | Rp 240.000.000,- |
Pembayaran Termin 3 | Rp 168.000.000,- |
Persentase Termin 4 | 20% |
Maka:
- Nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin sebelumnya: Rp 392.000.000,-
- Nilai per 1%: Rp 3.920.000,-
- Nilai 20% dari sisa nilai kontrak: Rp 78.400.000,-
- Pembayaran termin 4: Rp 78.400.000,-
FAQ
1. Apa itu pembayaran termin?
Pembayaran termin adalah pembayaran yang dilakukan setelah selesainya pekerjaan konstruksi pada suatu proyek. Termin ini biasanya dibagi menjadi beberapa tahap dan dihitung berdasarkan persentase pengerjaan pekerjaan.
2. Berapa tahap termin yang biasa dilakukan pada proyek konstruksi?
Pembayaran termin pekerjaan konstruksi biasanya dibagi menjadi 4 tahap dengan persentase masing-masing tahapnya: Termin 1 (20%), Termin 2 (30%), Termin 3 (30%), dan Termin 4 (20%).
3. Bagaimana cara menghitung pembayaran pada masing-masing tahap termin?
Cara menghitung pembayaran pada masing-masing tahap termin adalah sebagai berikut:
- Termin 1 (20%): Bagi nilai kontrak dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%. Lalu, kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 1.
- Termin 2 (30%): Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak yang belum dibayarkan. Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%. Lalu, kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 2.
- Termin 3 (30%): Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin sebelumnya. Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%. Lalu, kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 3.
- Termin 4 (20%): Hitung nilai sisa dari total nilai kontrak dan pembayaran termin sebelumnya. Bagi nilai sisa tersebut dengan 100% untuk mendapatkan nilai per 1%. Lalu, kalikan hasil bagi tersebut dengan persentase nilai pekerjaan yang telah selesai pada termin 4.
Penutup
Sekian pembahasan mengenai cara menghitung pembayaran termin pekerjaan konstruksi yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan persentase pembayaran termin pada proyek konstruksi dan menghitungnya dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!