Hello Sobat TeknoBgt! Artikel kali ini akan membahas cara menghitung PDRI secara mudah dan praktis. Sebelum memulai, mungkin Sobat TeknoBgt sudah tidak asing lagi dengan PDRI. Singkatan ini merupakan kepanjangan dari Perhitungan Dana Pensiun dan Jaminan Hari Tua. PDRI biasanya digunakan untuk menghitung besaran dana pensiun yang akan diterima oleh karyawan setelah memasuki masa pensiun. Tanpa basa-basi lagi, mari kita simak langkah-langkah menghitung PDRI dengan mudah dan cepat.
1. Menentukan Gaji Pokok atau Upah
Langkah pertama dalam menghitung PDRI adalah menentukan gaji pokok atau upah karyawan. Gaji pokok atau upah ini biasanya sudah tertera pada slip gaji atau kontrak kerja. Jika Sobat TeknoBgt tidak mengetahuinya, bisa langsung bertanya pada bagian HRD atau atasan langsung. Gaji pokok atau upah ini akan menjadi dasar perhitungan dalam menghitung PDRI.
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apa beda gaji pokok dan upah? | Gaji pokok biasanya diberikan kepada karyawan tetap dengan jumlah yang tetap setiap bulannya. Sedangkan upah biasanya diberikan kepada karyawan tidak tetap atau yang bekerja secara harian dengan jumlah yang tidak pasti setiap bulannya. |
Apakah tunjangan dapat dihitung sebagai gaji pokok? | Tergantung dari perusahaan masing-masing. Namun, biasanya tunjangan tidak dihitung dalam perhitungan gaji pokok. |
Setelah menentukan gaji pokok atau upah karyawan, Sobat TeknoBgt dapat langsung menghitung berapa kali gaji pokok atau upah yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan PDRI. Misalnya, jika karyawan mendapatkan gaji sebesar 5 juta per bulan, maka pengaliannya untuk menghitung PDRI adalah 12, karena PDRI dihitung per tahun.
2. Menghitung Tunjangan Tetap
Setelah menentukan gaji pokok atau upah, langkah berikutnya adalah menghitung tunjangan tetap. Tunjangan tetap biasanya termasuk tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan, dan lain sebagainya. Tunjangan tetap ini akan ditambahkan pada gaji pokok atau upah karyawan.
Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tunjangan | Jumlah per Bulan |
---|---|
Tunjangan Keluarga | 1 juta |
Tunjangan Jabatan | 500 ribu |
Tunjangan Kesehatan | 250 ribu |
Total | 1,75 juta |
Jadi, total gaji yang digunakan untuk menghitung PDRI adalah 5 juta (gaji pokok atau upah) + 1,75 juta (tunjangan tetap) = 6,75 juta.
3. Menghitung Tunjangan Tidak Tetap
Selain tunjangan tetap, tentunya terdapat juga tunjangan tidak tetap seperti tunjangan lembur, tunjangan transportasi, tunjangan makan, dan lain sebagainya. Tunjangan tidak tetap ini akan dihitung secara terpisah dari gaji pokok atau upah. Penghitungan tunjangan tidak tetap juga cukup mudah, yaitu dengan mengalikan jumlah tunjangan dengan jumlah bulan yang diterima selama satu tahun.
Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tunjangan | Jumlah per Bulan | Jumlah Bulan | Total |
---|---|---|---|
Tunjangan Lembur | 500 ribu | 2 bulan | 1 juta |
Tunjangan Transportasi | 250 ribu | 12 bulan | 3 juta |
Tunjangan Makan | 100 ribu | 12 bulan | 1,2 juta |
Total | 5,2 juta |
Jadi total pendapatan karyawan yang digunakan dalam menghitung PDRI adalah 6,75 juta (gaji pokok dan tunjangan tetap) + 5,2 juta (tunjangan tidak tetap) = 11,95 juta.
4. Menghitung Iuran Pensiun
Setelah mengetahui total pendapatan karyawan, langkah selanjutnya adalah menghitung iuran pensiun yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Iuran pensiun akan dihitung berdasarkan persentase yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan ditambahkan pada total pendapatan karyawan.
Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:
Kategori | Persentase | Nominal |
---|---|---|
Karyawan | 2% | 239 ribu |
Perusahaan | 3% | 358 ribu |
Total | 5% | 597 ribu |
Jadi, total pendapatan karyawan yang akan digunakan dalam menghitung PDRI adalah 11,95 juta + 597 ribu = 12,54 juta.
5. Menghitung Sisa Masa Kerja
Setelah mengetahui total pendapatan karyawan dan iuran pensiun yang harus dibayarkan, langkah selanjutnya adalah menghitung sisa masa kerja karyawan. Sisa masa kerja ini akan digunakan sebagai faktor pengali dalam menghitung PDRI.
Sobat TeknoBgt dapat menghitung sisa masa kerja dengan cara mengurangi usia pensiun dengan usia saat ini. Usia pensiun yang ditetapkan oleh perusahaan bisa berbeda-beda tergantung dari perusahaan masing-masing. Namun, biasanya usia pensiun berkisar antara 55 hingga 60 tahun.
Contoh jika usia pensiun adalah 60 tahun dan usia saat ini karyawan adalah 35 tahun, maka sisa masa kerja yang dimiliki karyawan adalah 25 tahun.
6. Menghitung PDRI
Setelah mengetahui total pendapatan karyawan, iuran pensiun, dan sisa masa kerja, Sobat TeknoBgt dapat langsung menghitung PDRI dengan rumus berikut:
PDRI = (Total Pendapatan Karyawan + Iuran Pensiun) x (Persentase PDRI / 100) x Sisa Masa Kerja
Jadi, jika persentase PDRI yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 2%, maka PDRI karyawan tersebut adalah:
(12,54 juta) x (2 / 100) x 25 = 6,27 juta
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apakah PDRI harus dihitung setiap tahun? | Tidak perlu. PDRI hanya dihitung sekali pada awal masa kerja karyawan dan dihitung ulang jika terjadi perubahan gaji atau tunjangan. |
Apakah PDRI dapat diambil sebelum masa pensiun? | Tergantung dari perusahaan masing-masing. Namun, biasanya PDRI hanya dapat diambil setelah karyawan memasuki masa pensiun. |
Semoga artikel mengenai cara menghitung PDRI ini dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam menghitung dana pensiun yang akan diterima nantinya. Perlu diingat bahwa perhitungan PDRI dapat berbeda-beda tergantung dari perusahaan masing-masing. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!