Cara Menghitung PBV dan PER: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung PBV dan PER: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung PBV dan PER: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kalian pernah mendengar mengenai PBV dan PER? Kedua istilah ini adalah salah satu indikator yang penting dalam analisis saham. PBV atau Price to Book Value dan PER atau Price Earning Ratio merupakan alat yang digunakan untuk menentukan nilai suatu perusahaan di pasar saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas PBV dan PER secara detail dan lengkap. Yuk, simak bersama-sama!

1. Apa itu PBV dan PER?

PBV dan PER merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur nilai suatu perusahaan di pasar saham. PBV mengukur perbandingan antara harga pasar dengan nilai buku perusahaan. Sedangkan PER mengukur perbandingan antara harga pasar dengan laba per saham perusahaan. Dalam PBV, semakin rendah rasio yang diperoleh, semakin murah harganya. Sedangkan dalam PER, semakin rendah ratio yang diperoleh, semakin murah harga saham dibandingkan dengan kinerja perusahaan.

1.1 PBV

PBV (Price to Book Value) menggambarkan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan adalah total aset dikurangi dengan total liabilitas perusahaan. PBV digunakan untuk mengukur berapa kali nilai buku sebuah perusahaan dalam harga saham. Semakin rendah nilai PBV yang diperoleh, semakin murah harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.

Contoh: Perusahaan ABC memiliki nilai buku sebesar Rp. 100.000,- per saham, dan harga saham perusahaan ABC di pasar saham adalah Rp. 80.000,- per saham. Maka PBV dari perusahaan ABC adalah 0,8 kali (80.000:100.000).

1.2 PER

PER (Price Earning Ratio) menggambarkan hubungan antara harga pasar saham dengan laba per saham perusahaan. PER digunakan untuk mengukur seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap satu rupiah laba perusahaan. Semakin kecil nilai PER, semakin murah valuation saham dan semakin menguntungkan untuk investor.

Contoh: Perusahaan XYZ memiliki laba bersih sebesar Rp. 10.000,- per saham, dan harga saham perusahaan XYZ di pasar saham adalah Rp. 100.000,- per saham. Maka PER dari perusahaan XYZ adalah 10 kali (100.000:10.000).

2. Mengapa PBV dan PER Penting?

PBV dan PER merupakan salah satu alat penting dalam analisis saham. Kedua metric ini dapat memberikan informasi yang penting dan bermanfaat mengenai nilai suatu perusahaan di pasar saham. Dalam mengambil keputusan investasi, PBV dan PER bisa menjadi alat bantu bagi investor untuk menentukan apakah harga saham sebuah perusahaan sedang murah atau mahal.

PBV dan PER juga dapat membantu investor dalam memilih saham yang tepat untuk investasi jangka panjang. Sebab, PBV dan PER bisa menjadi penunjuk seberapa murah atau mahalnya harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan dan laba per saham perusahaan.

3. Cara Menghitung PBV dan PER

Sebelum menghitung PBV dan PER, kamu perlu mengetahui beberapa hal terkait data yang dibutuhkan. Data-data tersebut meliputi:

  • Harga pasar saham
  • Nilai buku perusahaan
  • Laba bersih perusahaan
  • Jumlah saham yang beredar

3.1 Cara Menghitung PBV

Untuk menghitung PBV, kamu perlu menghitung rumus berikut:

PBV = Harga Pasar Saham / Nilai Buku Perusahaan

Contoh:

Nilai Buku (per saham)Harga Pasar (per saham)PBV
Rp. 5.000,-Rp. 3.000,-0,6 kali
Rp. 10.000,-Rp. 12.000,-1,2 kali

Dari contoh di atas, kamu bisa menghitung PBV dengan membagi harga pasar oleh nilai buku perusahaan. Misalnya, jika harga pasar saham sebesar Rp. 3.000,- per saham dan nilai buku perusahaan sebesar Rp. 5.000,- per saham, maka PBV yang didapat adalah 0,6 kali.

3.2 Cara Menghitung PER

Untuk menghitung PER, kamu perlu menghitung rumus berikut:

PER = Harga Pasar Saham / Laba Bersih per Saham

Contoh:

Laba Bersih (per saham)Harga Pasar (per saham)PER
Rp. 500,-Rp. 3.000,-6 kali
Rp. 1.000,-Rp. 10.000,-10 kali

Dari contoh di atas, kamu bisa menghitung PER dengan membagi harga pasar oleh laba bersih per saham. Misalnya, jika harga pasar saham sebesar Rp. 3.000,- per saham dan laba bersih per saham sebesar Rp. 500,-, maka PER yang didapat adalah 6 kali.

4. Penerapan PBV dan PER dalam Analisis Saham

PBV dan PER dapat digunakan sebagai alat bantu dalam analisis saham. Kedua metric ini dapat memberikan gambaran mengenai seberapa murah atau mahalnya harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan dan laba per saham perusahaan. Selain itu, PBV dan PER juga bisa digunakan oleh investor untuk membandingkan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama.

Contoh: Jika kamu ingin membeli saham perusahaan di industri yang sama, kamu bisa membandingkan PBV dan PER dari masing-masing perusahaan. Jika PBV dan PER suatu perusahaan lebih rendah dari PBV dan PER perusahaan lain dalam industri yang sama, maka saham perusahaan tersebut mungkin merupakan pilihan yang baik untuk investasi jangka panjang.

4.1 Analisis PBV

Dalam analisis PBV, semakin rendah rasio PBV yang diperoleh, semakin murah harganya. PBV yang kecil menunjukkan bahwa harga saham berada di bawah nilai buku perusahaan. Ini artinya, peluang keuntungan investasi dalam jangka panjang cukup besar. Sebaliknya, PBV yang tinggi menunjukkan bahwa harga saham di atas nilai buku perusahaan. Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk tidak membeli saham tersebut atau menjual saham yang dimiliki.

4.2 Analisis PER

Dalam analisis PER, semakin rendah rasio PER yang diperoleh, semakin murah valuation saham dan semakin menguntungkan untuk investor. PER yang kecil juga menunjukkan bahwa harga saham dibandingkan dengan kinerja perusahaan sedang murah dan memiliki potensi keuntungan dalam jangka panjang. Sebaliknya, PER yang tinggi menunjukkan bahwa harga saham perusahaan terlalu mahal dibandingkan kinerja perusahaan.

5. FAQ

5.1. Apa itu nilai buku perusahaan?

Nilai buku perusahaan adalah total aset dikurangi dengan total liabilitas perusahaan. Nilai buku perusahaan mencerminkan berapa banyak sisa aset yang bisa diserahkan ke pemegang saham jika perusahaan dijual. Nilai buku perusahaan juga bisa digunakan untuk memperkirakan nilai saham perusahaan.

5.2. Apa itu laba bersih perusahaan?

Laba bersih perusahaan adalah total laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan. Laba bersih mencerminkan keuntungan usaha perusahaan pada periode tertentu.

5.3. Apa yang dimaksud dengan PBV rendah?

PBV rendah menunjukkan bahwa harga saham perusahaan berada di bawah nilai buku perusahaan. Hal ini bisa menunjukkan bahwa saham perusahaan sedang undervalued atau nilai pasar dari saham tersebut sebenarnya lebih kecil daripada nilai riil.

5.4. Apa yang dimaksud dengan PER rendah?

PER rendah menunjukkan bahwa harga saham perusahaan terlalu murah dibandingkan dengan laba yang dihasilkan. Hal ini bisa menunjukkan bahwa saham perusahaan sedang undervalued atau nilai pasar dari saham tersebut sebenarnya lebih kecil daripada nilai riil.

6. Kesimpulan

Secara singkat, PBV dan PER merupakan ratio penting dalam analisis saham. Kedua metric ini bisa memberikan gambaran mengenai seberapa murah atau mahalnya harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan dan laba per saham perusahaan. Dalam pengambilan keputusan investasi, PBV dan PER bisa menjadi alat bantu bagi investor untuk menentukan apakah harga saham suatu perusahaan sedang murah atau mahal.

Setelah kamu mengetahui apa itu PBV dan PER, cara menghitungnya, serta penerapannya dalam analisis saham, kamu bisa lebih meyakinkan diri dalam memilih saham untuk investasi jangka panjang. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan kinerja perusahaan dan kondisi pasar saham secara keseluruhan sebelum mengambil keputusan investasi.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PBV dan PER: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt