Hello Sobat TeknoBgt, apakah kamu sering merasa bingung dan kesulitan dalam menghitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayarkan setiap tahunnya? Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas cara menghitung PBB bangunan dengan mudah dan jelas. Simak sampai tuntas ya!
Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
Sebelum membahas cara menghitung PBB bangunan, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB. PBB adalah jenis pajak yang harus dibayar oleh setiap pemilik tanah dan bangunan setiap tahunnya sebagai bentuk kontribusi mereka terhadap pemerintah dalam pengembangan daerah.
PBB terdiri dari dua jenis yaitu PBB tanah dan PBB bangunan. PBB tanah merupakan pajak yang harus dibayar oleh setiap pemilik tanah, sedangkan PBB bangunan merupakan pajak yang harus dibayar oleh setiap pemilik bangunan di atas tanah tersebut.
Cara Menghitung PBB Bangunan
1. Persiapan Dokumen
Hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum menghitung PBB bangunan adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain:
No. | Dokumen |
---|---|
1. | Surat Keterangan PBB tahun sebelumnya |
2. | SPPT tahun ini |
3. | Surat Ukur Bangunan (jika ada) |
2. Periksa SPPT
Setelah dokumen-dokumen telah disiapkan, periksa kembali Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) tahun ini. SPPT berisi informasi tentang nilai jual objek pajak, yang merupakan dasar pengenaan pajak dan dinyatakan dalam rupiah. Periksa juga apakah terdapat perubahan pada data bangunan yang tercantum pada SPPT.
3. Hitung Luas Bangunan
Langkah selanjutnya dalam menghitung PBB bangunan adalah menghitung luas bangunan. Luas bangunan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Luas Bangunan = Panjang x Lebar
atau
Luas Bangunan = Panjang x Lebar + Luas Teras
4. Hitung NJOP Bangunan
Setelah mengetahui luas bangunan, selanjutnya kamu perlu menghitung Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan. NJOP bangunan merupakan nilai jual dari bangunan yang dihitung berdasarkan jenis, umur bangunan, dan lokasi bangunan tersebut.
5. Hitung Koefisien Dasar Bangunan
Setelah menghitung luas bangunan dan NJOP bangunan, langkah selanjutnya adalah menghitung Koefisien Dasar Bangunan (KDB). KDB merupakan koefisien yang digunakan untuk menghitung besarnya PBB bangunan. Besarnya KDB tergantung pada jenis dan umur bangunan. Kamu bisa mengetahui besarnya KDB pada tabel yang tersedia di website BPN setempat atau melalui petugas yang bertugas di kantor BPN setempat.
6. Hitung Besarnya Dasar Pengenaan Pajak
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) merupakan hasil perkalian antara NJOP bangunan dengan KDB. DPP digunakan sebagai dasar penerapan tarif PBB bangunan.
DPP = NJOP Bangunan x KDB
7. Hitung Besarnya PBB Bangunan
Setelah mengetahui DPP, kamu dapat menghitung besarnya PBB bangunan dengan mengkalikan DPP dengan tarif PBB bangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah setiap tahunnya. Tarif PBB bangunan berbeda-beda tergantung pada lokasi dan jenis bangunan.
Jumlah PBB Bangunan = DPP x Tarif PBB Bangunan
Tips Menghemat PBB Bangunan
1. Periksa kembali data bangunan pada SPPT
Sebelum membayar PBB bangunan, pastikan data bangunan pada SPPT telah benar dan sesuai dengan kondisi bangunan yang kamu miliki.
2. Daftarkan Tanah di Bawah Bangunan
Untuk mengurangi besarnya PBB bangunan, kamu bisa mendaftarkan tanah di bawah bangunan. Dengan mendaftarkan tanah di bawah bangunan, besarnya NJOP bangunan akan berkurang. Namun, hal ini hanya berlaku untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang dimiliki sendiri.
3. Klaim Fasilitas Pajak
Pemerintah memberikan fasilitas pajak sebagai bentuk insentif kepada pemilik bangunan yang memenuhi syarat. Fasilitas pajak yang diberikan antara lain potongan PBB untuk bangunan hunian, potongan PBB untuk bangunan usaha, dan potongan PBB untuk bangunan khusus seperti sekolah dan tempat ibadah.
FAQ
1. Apa itu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?
Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB adalah jenis pajak yang harus dibayar oleh setiap pemilik tanah dan bangunan setiap tahunnya sebagai bentuk kontribusi mereka terhadap pemerintah dalam pengembangan daerah.
2. Apa saja dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam menghitung PBB bangunan?
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain Surat Keterangan PBB tahun sebelumnya, SPPT tahun ini, dan Surat Ukur Bangunan (jika ada).
3. Apa saja tips yang dapat dilakukan untuk menghemat PBB bangunan?
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghemat PBB bangunan antara lain memeriksa kembali data bangunan pada SPPT, mendaftarkan tanah di bawah bangunan, dan mengklaim fasilitas pajak yang diberikan oleh pemerintah.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung PBB bangunan yang dapat kamu lakukan dengan mudah dan jelas. Dengan memahami cara menghitung PBB bangunan, kamu dapat menghindari kesalahan dalam membayar PBB dan menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kembali data pada SPPT dan memanfaatkan fasilitas pajak yang diberikan oleh pemerintah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!