Hello Sobat TeknoBgt! Apakah sobat pernah mendengar tentang payback period? Payback period merupakan salah satu metode untuk menghitung tingkat pengembalian investasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung payback period investasi. Yuk simak!
Apa itu Payback Period?
Sebelum mulai menghitung payback period, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu payback period. Menurut Investopedia, payback period adalah suatu metode untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang telah diinvestasikan.
Contohnya, jika kamu menginvestasikan sejumlah uang sebesar Rp5.000.000 dan memperoleh keuntungan sebesar Rp1.000.000 per tahun, maka payback period investasi tersebut adalah 5 tahun.
Keuntungan Menggunakan Payback Period
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita juga perlu tahu keuntungan menggunakan payback period. Berikut adalah beberapa keuntungan dari metode ini:
- Membantu investor untuk memutuskan apakah investasi tersebut layak atau tidak untuk dilakukan.
- Memberikan perkiraan waktu pengembalian investasi.
- Memudahkan investor untuk membandingkan berbagai macam investasi.
- Memperlihatkan risiko terhadap investasi yang telah dilakukan.
Cara Menghitung Payback Period Investasi
Jika kamu tertarik untuk menggunakan metode payback period, kamu perlu melakukan beberapa tahapan berikut:
Tahap 1: Hitung Total Investasi
Tahap pertama adalah menghitung total investasi yang telah kamu lakukan. Total investasi ini mencakup seluruh biaya yang telah kamu keluarkan dalam melakukan investasi tersebut.
Contohnya, jika kamu membuka usaha online shop, maka total investasi yang kamu keluarkan mencakup biaya pembuatan website, biaya pengadaan produk, biaya promosi, dan biaya lainnya.
Tahap 2: Hitung Cash Inflow Tahunan
Tahap kedua adalah menghitung cash inflow tahunan. Cash inflow ini mencakup semua keuntungan yang kamu peroleh dari investasi tersebut dalam satu tahun.
Contohnya, jika kamu membuka usaha online shop, maka cash inflow tahunan adalah jumlah keuntungan yang kamu peroleh dari penjualan produk dalam satu tahun.
Tahap 3: Hitung Cash Inflow Tahunan Berdasarkan Waktu
Tahap ketiga adalah menghitung cash inflow tahunan berdasarkan waktu. Kita perlu menghitung cash inflow tahunan untuk setiap tahunnya.
Contohnya, jika kamu membuka usaha online shop, maka kamu perlu menghitung cash inflow tahunan untuk tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, dan seterusnya.
Tahap 4: Tambahkan Cash Inflow Tahunan
Tahap keempat adalah menambahkan cash inflow tahunan. Setelah kamu menghitung cash inflow tahunan untuk setiap tahunnya, kamu perlu menambahkannya untuk mendapatkan total cash inflow dari seluruh tahun tersebut.
Tahap 5: Kurangi Total Investasi dengan Cash Inflow Tahunan
Tahap kelima adalah mengurangi total investasi dengan cash inflow tahunan. Kamu perlu mengurangkan total biaya investasi dengan total cash inflow yang kamu peroleh dari investasi tersebut.
Contohnya, jika total biaya investasi adalah Rp10.000.000 dan total cash inflow adalah Rp3.000.000 per tahun, maka kamu perlu mengurangkan Rp10.000.000 dengan Rp3.000.000 untuk setiap tahunnya hingga kamu mendapatkan nilai 0 atau lebih.
Tahap 6: Hitung Payback Period
Tahap terakhir adalah menghitung payback period. Payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang telah diinvestasikan.
Contohnya, jika kamu telah mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp10.000.000 dan berhasil mengembalikan biaya tersebut dalam waktu 5 tahun, maka payback period investasi kamu adalah 5 tahun.
Contoh Tabel Penghitungan Payback Period Investasi
Di bawah ini adalah contoh tabel yang bisa kamu gunakan untuk menghitung payback period investasi:
Tahun ke- | Cash Inflow Tahunan | Total Cash Inflow | Investasi | Sisa Investasi |
---|---|---|---|---|
1 | Rp3.000.000 | Rp3.000.000 | Rp10.000.000 | Rp7.000.000 |
2 | Rp3.500.000 | Rp6.500.000 | – | Rp3.500.000 |
3 | Rp4.000.000 | Rp10.500.000 | – | Rp500.000 |
4 | Rp5.500.000 | Rp16.000.000 | – | Rp0 |
FAQ Mengenai Payback Period
1. Apa saja kelemahan dari payback period?
Jawaban: Satu kelemahan dari payback period adalah tidak mempertimbangkan faktor waktu setelah periode payback berakhir. Payback period juga tidak memasukkan tingkat suku bunga atau diskonto yang berlaku.
2. Apa keuntungan dari menggunakan payback period?
Jawaban: Keuntungan menggunakan payback period adalah perkiraan waktu pengembalian investasi, memudahkan investor untuk membandingkan berbagai macam investasi, dan memberikan perkiraan risiko terhadap investasi yang telah dilakukan.
3. Apa perbedaan antara payback period dengan net present value?
Jawaban: Perbedaan antara payback period dan net present value adalah payback period hanya mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal, sedangkan net present value mempertimbangkan nilai waktu uang dan tingkat bunga yang berlaku.
Penutup
Sekarang sobat telah memahami cara menghitung payback period investasi. Selalu ingat bahwa payback period bukanlah satu-satunya metode untuk menghitung pengembalian investasi. Gunakanlah metode ini dengan bijak dan selalu pertimbangkan faktor-faktor lain sebelum melakukan investasi. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!