Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung payback period menggunakan Excel. Payback period adalah suatu metode untuk mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat mengembalikan modal yang telah dikeluarkan. Dalam bisnis, payback period sering digunakan sebagai alat untuk mengukur keuntungan dan risiko yang terkait dengan suatu investasi. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Payback Period?
Payback period adalah suatu metode dalam analisis investasi yang digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu proyek atau investasi untuk menghasilkan arus kas yang setara dengan biaya investasi. Payback period sering digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah suatu investasi layak dilakukan atau tidak.
Dalam penghitungan payback period, semakin cepat investasi dapat menghasilkan arus kas yang setara dengan biaya investasi, maka semakin baik investasi tersebut. Selain itu, semakin pendek payback period, maka semakin rendah risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Formula Menghitung Payback Period
Untuk menghitung payback period, kita perlu menggunakan formula berikut:
Tahun | Arus Kas | Kumulatif |
---|---|---|
0 | (Biaya Investasi) | (Biaya Investasi) |
1 | Arus Kas Tahun 1 | Biaya Investasi – Arus Kas Tahun 1 |
2 | Arus Kas Tahun 2 | Kumulatif Tahun 1 – Arus Kas Tahun 2 |
3 | Arus Kas Tahun 3 | Kumulatif Tahun 2 – Arus Kas Tahun 3 |
n | Arus Kas Tahun n | Kumulatif Tahun (n-1) – Arus Kas Tahun n |
Payback period dihitung dengan mencari tahun dimana kumulatif arus kas sudah setara dengan biaya investasi. Misalnya, jika biaya investasi adalah Rp 1.000.000 dan pada tahun ke-3 kumulatif arus kas sudah mencapai Rp 1.000.000, maka payback period adalah 3 tahun.
Cara Menghitung Payback Period Menggunakan Excel
Untuk menghitung payback period menggunakan Excel, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Buat Tabel Arus Kas
Pertama, buat tabel arus kas dengan menuliskan arus kas pada setiap tahunnya. Tabel arus kas ini akan digunakan untuk menghitung payback period. Contohnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Tahun | Arus Kas |
---|---|
0 | (Biaya Investasi) |
1 | Arus Kas Tahun 1 |
2 | Arus Kas Tahun 2 |
3 | Arus Kas Tahun 3 |
n | Arus Kas Tahun n |
Langkah 2: Hitung Kumulatif Arus Kas
Setelah membuat tabel arus kas, selanjutnya kita perlu menghitung kumulatif arus kas pada setiap tahunnya. Kumulatif arus kas ini akan digunakan untuk mencari tahun dimana kumulatif arus kas sudah setara dengan biaya investasi.
Untuk menghitung kumulatif arus kas, kita bisa menggunakan rumus SUM. Misalnya, pada contoh tabel arus kas di atas, kita dapat menggunakan rumus SUM pada sel C2, C3, dan seterusnya seperti gambar di bawah ini:
Setelah itu, salin rumus SUM pada sel C3 ke sel C4 dan seterusnya hingga sel terakhir pada kolom C.
Langkah 3: Cari Tahun Payback Period
Setelah menghitung kumulatif arus kas, selanjutnya kita perlu mencari tahun dimana kumulatif arus kas sudah setara dengan biaya investasi. Untuk mencari tahun payback period ini, kita bisa menggunakan rumus MATCH.
Cara penggunaan rumus MATCH adalah MATCH(nilai yang dicari, kisaran nilai, jenis pencarian). Pada contoh di atas, kita ingin mencari baris pertama dimana kumulatif arus kas sudah lebih besar atau sama dengan biaya investasi. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan rumus MATCH seperti di bawah ini:
=MATCH(Biaya Investasi, C2:C6, 1)
Hasil dari rumus ini adalah angka 3, yang artinya pada tahun ke-3 kumulatif arus kas sudah setara dengan biaya investasi.
FAQ
Apa itu Payback Period?
Payback period adalah suatu metode dalam analisis investasi yang digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu proyek atau investasi untuk menghasilkan arus kas yang setara dengan biaya investasi.
Apa Keuntungan Menggunakan Payback Period?
Payback period dapat membantu perusahaan dalam mengetahui seberapa cepat investasi dapat menghasilkan arus kas yang setara dengan biaya investasi. Selain itu, semakin pendek payback period, maka semakin rendah risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Apakah Payback Period Mengabaikan Nilai Waktu Uang?
Ya, payback period mengabaikan nilai waktu uang. Artinya, payback period tidak mempertimbangkan waktu atau tingkat pengembalian yang seharusnya didapatkan dari investasi tersebut.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung payback period menggunakan Excel. Payback period adalah suatu metode untuk mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat mengembalikan modal yang telah dikeluarkan. Untuk menghitung payback period menggunakan Excel, kita perlu membuat tabel arus kas, menghitung kumulatif arus kas, dan mencari tahun payback period. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.