TEKNOBGT
Cara Menghitung Payback Period di Excel – Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung Payback Period di Excel – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Payback Period di Excel – Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt, jika kamu sedang mencari cara menghitung payback period di excel, kamu berada di tempat yang tepat! Payback period adalah metode yang digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada suatu proyek atau bisnis. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah untuk menghitung payback period di excel dengan mudah. Yuk simak!

1. Apa Itu Payback Period?

Sebelum memulai perhitungan, mari kita lebih dulu memahami apa itu payback period. Payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada suatu proyek. Dalam hal ini, investasi awal bisa berupa uang yang diinvestasikan dalam sebuah proyek atau bisnis. Payback period dihitung dengan menganalisis arus kas masuk dan keluar dari proyek tersebut.

Payback period biasanya diukur dalam tahun atau bulan. Semakin rendah angka payback period, semakin cepat investasi kita dapat kembali. Sebaliknya, semakin lama payback period, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal.

2. Kenapa Menghitung Payback Period?

Sebagai seorang pengusaha atau investor, menghitung payback period sangatlah penting. Menghitung payback period membantu Anda untuk memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Dengan mengetahui payback period, Anda bisa menentukan apakah suatu proyek atau investasi layak untuk dijalankan atau tidak.

Jika payback period terlalu lama, maka investasi yang dikeluarkan akan sia-sia dan tidak menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, jika payback period cukup pendek, maka investasi yang dikeluarkan akan kembali dalam waktu yang singkat dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

3. Cara Menghitung Payback Period di Excel

Sekarang, mari kita lihat langkah-langkah untuk menghitung payback period di excel:

Step 1: Persiapkan Data Arus Kas

Langkah pertama dalam menghitung payback period adalah mempersiapkan data arus kas. Data arus kas adalah catatan tentang jumlah uang yang masuk dan keluar dari proyek Anda. Anda bisa menggunakan spreadsheet excel untuk merekam data tersebut.

Silakan tambahkan data arus kas Anda ke dalam excel. Pastikan bahwa arus kas keluar dan masuk tercatat dengan benar. Tentukan rentang waktu yang ingin Anda analisis dan pastikan bahwa data arus kas yang dimasukkan terkait dengan periode waktu tersebut.

Step 2: Hitung Total Arus Kas Masuk dan Keluar

Setelah memasukkan data arus kas, langkah selanjutnya adalah menghitung total arus kas masuk dan keluar. Anda bisa menggunakan rumus excel SUM untuk menghitung total arus kas masuk dan keluar. Misalnya:

BulanArus Kas MasukArus Kas Keluar
JanuariRp 10.000.000Rp 5.000.000
FebruariRp 20.000.000Rp 10.000.000
MaretRp 30.000.000Rp 15.000.000

Untuk menghitung total arus kas masuk, gunakan rumus:

=SUM(B2:B4)

Hasilnya adalah Rp 60.000.000.

Untuk menghitung total arus kas keluar, gunakan rumus:

=SUM(C2:C4)

Hasilnya adalah Rp 30.000.000.

Step 3: Hitung Saldo Akumulasi

Selanjutnya, hitung saldo akumulasi. Saldo akumulasi adalah jumlah total arus kas yang masuk dikurangi dengan jumlah total arus kas yang keluar. Rumus yang digunakan adalah:

=B2-C2

Hasilnya adalah saldo akumulasi untuk bulan Januari.

Lakukan hal yang sama untuk bulan Februari dan Maret. Hasil akhirnya harus berupa tabel seperti di bawah ini:

BulanArus Kas MasukArus Kas KeluarSaldo Akumulasi
JanuariRp 10.000.000Rp 5.000.000Rp 5.000.000
FebruariRp 20.000.000Rp 10.000.000Rp 15.000.000
MaretRp 30.000.000Rp 15.000.000Rp 30.000.000

Step 4: Temukan Payback Period

Langkah terakhir adalah menemukan payback period. Payback period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Jika ingin mendapatkan payback period dalam bulan, cukup hitung berapa bulan yang diperlukan untuk mencapai titik impas (break even point).

Untuk menemukan payback period dalam bulan, Anda harus menemukan bulan di mana saldo akumulasi pertama kali mencapai nol atau lebih besar. Misalnya, pada tabel di atas, saldo akumulasi mencapai nol pada bulan Maret. Oleh karena itu, payback period adalah 3 bulan.

5. Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami telah membahas langkah-langkah untuk menghitung payback period di excel dengan mudah. Dengan menggunakan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, Anda bisa mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada suatu proyek atau bisnis. Setelah mengetahui payback period, Anda bisa menentukan apakah investasi tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt!

FAQ

1. Apa itu Payback Period?

Payback period adalah metode yang digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal pada suatu proyek atau bisnis.

2. Mengapa Menghitung Payback Period?

Sebagai seorang pengusaha atau investor, menghitung payback period sangat penting. Menghitung payback period membantu Anda untuk memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal. Dengan mengetahui payback period, Anda bisa menentukan apakah suatu proyek atau investasi layak untuk dijalankan atau tidak.

3. Bagaimana Cara Menghitung Payback Period di Excel?

Untuk menghitung payback period di excel, Anda perlu mempersiapkan data arus kas, menghitung total arus kas masuk dan keluar, menghitung saldo akumulasi, dan menemukan payback period.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Payback Period di Excel – Sobat TeknoBgt