TEKNOBGT
Cara Menghitung Pareto: Menjadi Lebih Efektif dengan Prinsip 80/20
Cara Menghitung Pareto: Menjadi Lebih Efektif dengan Prinsip 80/20

Cara Menghitung Pareto: Menjadi Lebih Efektif dengan Prinsip 80/20

Selamat datang, Sobat TeknoBgt! Apakah pernah merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang selalu terasa berat dan tak kunjung selesai? Apakah pernah merasa bahwa meskipun sudah bekerja keras, hasil yang didapat justru masih kurang memuaskan? Jangan khawatir, karena pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung pareto, prinsip 80/20 yang dapat membuat kamu menjadi lebih efektif dalam pekerjaan sehari-hari.

Pengertian Pareto

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai cara menghitung pareto, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pareto. Pareto adalah sebuah konsep yang ditemukan oleh seorang ekonom bernama Vilfredo Pareto pada awal abad ke-20. Konsep ini dikenal juga dengan sebutan prinsip 80/20 yang menjelaskan bahwa sebagian kecil dari suatu populasi akan memberikan kontribusi lebih besar dari pada sebagian besar yang lain.

Contohnya, kita dapat mengamati bahwa sekitar 20% konsumen akan memberikan 80% dari total pendapatan sebuah perusahaan. Atau, sekitar 20% jenis produk akan menghasilkan 80% dari total penjualan yang terjadi. Intinya adalah, dengan memahami konsep pareto, kita dapat lebih efektif dalam memanfaatkan waktu, energi, dan sumber daya yang kita miliki.

Langkah-Langkah Cara Menghitung Pareto

Bagaimana caranya kita dapat menghitung pareto? Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Tentukan Data yang Akan Dianalisis

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan data atau informasi yang akan dianalisis. Hal ini dapat berupa data penjualan, data produksi, atau data lain yang relevan dengan pekerjaan atau bisnis yang sedang kamu kelola.

2. Urutkan Data Menurut Besarnya Kontribusi

Setelah menentukan data yang akan dianalisis, langkah berikutnya adalah mengurutkan data tersebut menurut besarnya kontribusi. Misalnya, jika kita akan menganalisis data penjualan, maka kita dapat mengurutkan produk-produk yang dijual berdasarkan besarnya penjualan dari yang tertinggi hingga yang terendah.

3. Hitung Kumulatif Kontribusi

Setelah data diurutkan, langkah selanjutnya adalah menghitung kumulatif kontribusi dari setiap data. Misalnya, jika kita menghitung kumulatif kontribusi dari data penjualan, maka kita akan menambahkan persentase penjualan dari setiap produk secara berturut-turut hingga mencapai 100%.

4. Tentukan Persentase yang Akan Digunakan

Pada langkah ini, kita harus menentukan persentase yang akan digunakan sebagai batas pareto. Secara umum, nilai yang sering digunakan adalah 80/20, namun dapat juga menggunakan nilai lain seperti 70/30 atau 90/10 tergantung dengan kondisi yang ada.

5. Tentukan Data yang Masuk dalam Pareto

Setelah menentukan persentase yang akan digunakan, kita dapat menentukan data yang masuk dalam pareto. Data yang masuk dalam pareto adalah data atau informasi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap keseluruhan data yang dianalisis.

6. Evaluasi Hasil Analisis

Setelah menentukan data yang masuk dalam pareto, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap hasil analisis yang telah dilakukan. Evaluasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki strategi atau taktik dalam bisnis atau pekerjaan kita agar lebih efektif dan efisien.

Contoh Penerapan Prinsip Pareto

Untuk lebih memahami cara menghitung pareto, berikut adalah contoh penerapan prinsip pareto pada sebuah perusahaan:

1. Identifikasi Produk Teratas

Perusahaan ACME memproduksi 10 jenis produk dengan total pendapatan sebesar Rp 1 miliar. Dari analisis data, didapatkan bahwa produk A, B, dan C memberikan kontribusi terbesar dengan total pendapatan sebesar Rp 750 juta atau 75% dari total pendapatan.

2. Hitung Kumulatif Kontribusi

Berdasarkan analisis, diketahui bahwa produk A memberikan kontribusi sebesar 35%, produk B sebesar 25%, dan produk C sebesar 15%. Jumlah kumulatif ketiga produk tersebut sebesar 75%.

3. Tentukan Persentase Pareto

Perusahaan ACME menggunakan persentase 80/20 untuk menentukan data yang masuk dalam pareto.

4. Tentukan Data yang Masuk dalam Pareto

Berdasarkan persentase pareto yang digunakan, didapatkan bahwa produk A dan B termasuk dalam pareto karena memberikan kontribusi sebesar 60% dari total pendapatan perusahaan.

5. Evaluasi Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis, perusahaan ACME dapat memfokuskan sumber daya dan energi pada produksi produk A dan B karena memberikan kontribusi paling besar dalam pendapatan perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam operasional perusahaan.

FAQ: Pertanyaan dan Jawaban seputar Pareto

NoPertanyaanJawaban
1Apa itu prinsip pareto?Prinsip pareto adalah sebuah konsep yang menjelaskan bahwa sebagian kecil dari suatu populasi akan memberikan kontribusi lebih besar dari pada sebagian besar yang lain.
2Apakah persentase yang sering digunakan pada prinsip pareto?Secara umum, persentase yang sering digunakan adalah 80/20, namun dapat juga menggunakan nilai lain seperti 70/30 atau 90/10 tergantung dengan kondisi yang ada.
3Dalam bisnis, apa yang dapat dilakukan dengan prinsip pareto?Dalam bisnis, prinsip pareto dapat digunakan untuk memperbaiki strategi atau taktik agar lebih efektif dan efisien dalam penggunaan waktu, energi, dan sumber daya.
4Apakah prinsip pareto hanya dapat digunakan dalam bisnis?Tidak, prinsip pareto dapat digunakan pada berbagai aspek kehidupan seperti keuangan, kesehatan, dan produktivitas.
5Bagaimana cara menghitung pareto?Langkah-langkah untuk menghitung pareto adalah menentukan data yang akan dianalisis, mengurutkan data menurut besarnya kontribusi, menghitung kumulatif kontribusi, menentukan persentase yang akan digunakan, menentukan data yang masuk dalam pareto, dan melakukan evaluasi hasil analisis.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai prinsip pareto atau 80/20 yang dapat membuat kita lebih efektif dalam pekerjaan sehari-hari. Melalui cara menghitung pareto, kita dapat mengetahui data mana yang memberikan kontribusi paling besar dan memfokuskan sumber daya dan energi pada data tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman yang lain. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Pareto: Menjadi Lebih Efektif dengan Prinsip 80/20