Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar tentang istilah pancasuda? Pancasuda merupakan model pengembangan wilayah yang berfokus pada lima sektor utama, yaitu pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan. Cara menghitung pancasuda sendiri adalah satu cara untuk memperkirakan kebutuhan sumber daya pada setiap sektor tersebut. Artikel ini akan membahas pengertian pancasuda dan cara menghitungnya secara lengkap. Yuk simak!
Pengertian Pancasuda
Pancasuda merupakan singkatan dari lima sektor utama yang terdapat pada pembangunan wilayah di Indonesia, yaitu pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan. Model pembangunan yang berfokus pada pancasuda bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Model pembangunan pancasuda juga memperhatikan aspek-aspek di luar kelima sektor tersebut, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perspektif gender. Dengan demikian, pembangunan wilayah yang dilakukan dengan model pancasuda diharapkan mampu menciptakan wilayah yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Cara Menghitung Kebutuhan Sumber Daya pada Setiap Sektor Pancasuda
1. Pertanian
Sektor pertanian pada model pancasuda mencakup segala jenis pertanian baik itu pertanian pangan, holtikultura, perkebunan, dan juga peternakan untuk didukungnya. Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertanian dapat dilakukan sebagai berikut:
Jenis Kebutuhan | Cara Menghitung |
---|---|
Modal | Modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) |
Tenaga Kerja | Penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan pertanian (JPP) |
Sarana dan Prasarana | Luas lahan pertanian (LP) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan |
Untuk modal sendiri, dapat dihitung dengan rumus:
MA + MO + MC + MP = Modal
Sedangkan untuk tenaga kerja, dapat dihitung dengan rumus:
PMK x TPAK x JPP = Tenaga Kerja
Terakhir, untuk sarana dan prasarana, dapat menggunakan rumus:
LP x 1 USP per sekian hektar lapangan = Sarana dan Prasarana
2. Perikanan
Sektor perikanan pada model pancasuda mencakup segala jenis usaha perikanan, baik itu budidaya maupun penangkapan ikan. Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor perikanan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jenis Kebutuhan | Cara Menghitung |
---|---|
Modal | Modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) |
Tenaga Kerja | Penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan perikanan (JPP) |
Sarana dan Prasarana | Luas tambak (LT) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan |
Untuk modal sendiri, dapat dihitung dengan rumus:
MA + MO + MC + MP = Modal
Sedangkan untuk tenaga kerja, dapat dihitung dengan rumus:
PMK x TPAK x JPP = Tenaga Kerja
Terakhir, untuk sarana dan prasarana, dapat menggunakan rumus:
LT x 1 USP per sekian hektar lapangan = Sarana dan Prasarana
3. Kehutanan
Sektor kehutanan pada model pancasuda mencakup segala jenis usaha di bidang kehutanan, baik itu pengelolaan hutan produksi maupun pengelolaan hutan lindung. Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor kehutanan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jenis Kebutuhan | Cara Menghitung |
---|---|
Modal | Modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) |
Tenaga Kerja | Penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan kehutanan (JPP) |
Sarana dan Prasarana | Luas hutan (LH) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan |
Untuk modal sendiri, dapat dihitung dengan rumus:
MA + MO + MC + MP = Modal
Sedangkan untuk tenaga kerja, dapat dihitung dengan rumus:
PMK x TPAK x JPP = Tenaga Kerja
Terakhir, untuk sarana dan prasarana, dapat menggunakan rumus:
LH x 1 USP per sekian hektar lapangan = Sarana dan Prasarana
4. Peternakan
Sektor peternakan pada model pancasuda mencakup segala jenis usaha di bidang peternakan, seperti peternakan sapi, domba, ayam, dan sebagainya. Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor peternakan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jenis Kebutuhan | Cara Menghitung |
---|---|
Modal | Modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) |
Tenaga Kerja | Penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan peternakan (JPP) |
Sarana dan Prasarana | Luas lahan peternakan (LL) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan |
Untuk modal sendiri, dapat dihitung dengan rumus:
MA + MO + MC + MP = Modal
Sedangkan untuk tenaga kerja, dapat dihitung dengan rumus:
PMK x TPAK x JPP = Tenaga Kerja
Terakhir, untuk sarana dan prasarana, dapat menggunakan rumus:
LL x 1 USP per sekian hektar lapangan = Sarana dan Prasarana
5. Pertambangan
Sektor pertambangan pada model pancasuda mencakup segala jenis usaha di bidang pertambangan, seperti penggalian batu bara, emas, tembaga, dan sebagainya. Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertambangan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jenis Kebutuhan | Cara Menghitung |
---|---|
Modal | Modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) |
Tenaga Kerja | Penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan pertambangan (JPP) |
Sarana dan Prasarana | Luas lahan pertambangan (LP) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan |
Untuk modal sendiri, dapat dihitung dengan rumus:
MA + MO + MC + MP = Modal
Sedangkan untuk tenaga kerja, dapat dihitung dengan rumus:
PMK x TPAK x JPP = Tenaga Kerja
Terakhir, untuk sarana dan prasarana, dapat menggunakan rumus:
LP x 1 USP per sekian hektar lapangan = Sarana dan Prasarana
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan model pancasuda?
Model pancasuda merupakan model pembangunan wilayah yang berfokus pada lima sektor utama, yaitu pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan. Model pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
2. Apa saja sektor yang tercakup dalam model pancasuda?
Sektor yang tercakup dalam model pancasuda adalah pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan. Selain itu, model pembangunan ini juga memperhatikan aspek-aspek di luar kelima sektor tersebut, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perspektif gender.
3. Apa saja kebutuhan sumber daya yang perlu dihitung pada setiap sektor pancasuda?
Kebutuhan sumber daya yang perlu dihitung pada setiap sektor meliputi modal, tenaga kerja, dan sarana dan prasarana.
4. Bagaimana cara menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertanian?
Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertanian, dapat dilakukan dengan rumus modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) untuk modal, penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan pertanian (JPP) untuk tenaga kerja, dan luas lahan pertanian (LP) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan untuk sarana dan prasarana.
5. Bagaimana cara menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertambangan?
Untuk menghitung kebutuhan sumber daya pada sektor pertambangan, dapat dilakukan dengan rumus modal awal (MA) + modal operasi (MO) + modal cadangan (MC) + modal pengganti (MP) untuk modal, penduduk mampu kerja (PMK) x Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) x Jenis pekerjaan pertambangan (JPP) untuk tenaga kerja, dan luas lahan pertambangan (LP) x 1 unit sarana dan prasarana (USP) per sekian hektar lapangan untuk sarana dan prasarana.