Halo sobat TeknoBgt, apakah kamu memiliki sebuah perusahaan PT dan bingung bagaimana cara menghitung pajak yang harus dibayarkan? Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap tentang cara menghitung pajak perusahaan PT. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Pendahuluan
Sebelum kita masuk ke pembahasan tentang cara menghitung pajak perusahaan PT, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu pajak. Secara sederhana, pajak adalah penghasilan yang harus dibayarkan oleh setiap warga negara atau badan usaha kepada negara. Pajak ini digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan negara.
Bagi sebuah perusahaan PT, pajak yang harus dibayarkan tergantung pada jenis dan besarnya penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan PT terdiri dari beberapa jenis, seperti Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang harus dibayarkan oleh setiap individu atau badan usaha yang memperoleh penghasilan. Dalam hal ini, penghasilan yang dimaksud adalah sumber penghasilan yang diperoleh dari Indonesia.
Bagi sebuah perusahaan PT, besarnya PPh yang harus dibayarkan tergantung pada jenis penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Untuk memudahkan perhitungan PPh, berikut ini adalah cara menghitung PPh perusahaan PT:
1. Menghitung PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan. Besarnya PPh Pasal 21 tergantung pada besarnya penghasilan yang diterima oleh karyawan.
Berikut ini adalah cara menghitung PPh Pasal 21:
No | Penghasilan Karyawan | PPh yang harus dibayarkan |
---|---|---|
1 | Rp 5.000.000,- | Rp 250.000,- |
2 | Rp 10.000.000,- | Rp 750.000,- |
3 | Rp 15.000.000,- | Rp 1.250.000,- |
Perhitungan tersebut dilakukan dengan mengalikan tarif PPh Pasal 21 dengan penghasilan karyawan. Tarif PPh Pasal 21 yang berlaku saat ini adalah 5% untuk penghasilan hingga Rp 50.000.000,- dan 15% untuk penghasilan di atas Rp 50.000.000,-.
2. Menghitung PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemasok barang atau jasa. Besarnya PPh Pasal 22 tergantung pada jenis barang atau jasa yang diterima oleh perusahaan.
Berikut ini adalah cara menghitung PPh Pasal 22:
No | Jenis Barang atau Jasa | PPh yang harus dibayarkan |
---|---|---|
1 | Barang Kena Pajak | 1% x nilai pembelian |
2 | Jasa Profesi | 4% x nilai jasa yang diterima |
3 | Jasa Lainnya | 2% x nilai jasa yang diterima |
Perhitungan tersebut dilakukan dengan mengalikan tarif PPh Pasal 22 dengan nilai transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Menghitung PPh Pasal 23
PPh Pasal 23 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak yang bukan wajib pajak. Besarnya PPh Pasal 23 tergantung pada jenis penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah cara menghitung PPh Pasal 23:
No | Jenis Penghasilan | PPh yang harus dibayarkan |
---|---|---|
1 | Hasil Usaha | 2% x nilai penghasilan |
2 | Hasil Jual-Beli Efek | 0,1% x nilai transaksi |
3 | Hasil Penambangan dan Penggalian | 2% x nilai penghasilan |
Perhitungan tersebut dilakukan dengan mengalikan tarif PPh Pasal 23 dengan penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang harus dibayarkan oleh setiap individu atau badan usaha yang melakukan penjualan barang atau jasa yang dikenakan PPN.
Bagi sebuah perusahaan PT, besarnya PPN yang harus dibayarkan tergantung pada jenis barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut. Untuk memudahkan perhitungan PPN, berikut ini adalah cara menghitung PPN perusahaan PT:
1. Menghitung PPN Masukan
PPN Masukan adalah pajak yang dikenakan atas pembelian barang atau jasa yang dikenakan PPN. Besarnya PPN Masukan tergantung pada tarif PPN yang berlaku saat itu.
Berikut ini adalah cara menghitung PPN Masukan:
Tarif PPN | Harga Beli | PPN Masukan |
---|---|---|
10% | Rp 5.000.000,- | Rp 500.000,- |
10% | Rp 10.000.000,- | Rp 1.000.000,- |
10% | Rp 15.000.000,- | Rp 1.500.000,- |
Perhitungan tersebut dilakukan dengan mengalikan tarif PPN dengan harga beli barang atau jasa yang dikenakan PPN.
2. Menghitung PPN Keluaran
PPN Keluaran adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang atau jasa yang dikenakan PPN. Besarnya PPN Keluaran tergantung pada tarif PPN yang berlaku saat itu.
Berikut ini adalah cara menghitung PPN Keluaran:
Tarif PPN | Harga Jual | PPN Keluaran |
---|---|---|
10% | Rp 7.000.000,- | Rp 700.000,- |
10% | Rp 12.000.000,- | Rp 1.200.000,- |
10% | Rp 17.000.000,- | Rp 1.700.000,- |
Perhitungan tersebut dilakukan dengan mengalikan tarif PPN dengan harga jual barang atau jasa yang dikenakan PPN.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan PT?
Perusahaan PT adalah sebuah badan usaha yang memiliki bentuk perseroan terbatas.
2. Apa saja jenis pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan PT?
Jenis pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan PT antara lain Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3. Apa yang dimaksud dengan PPh Pasal 21?
PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan.
4. Apa yang dimaksud dengan PPN Masukan?
PPN Masukan adalah pajak yang dikenakan atas pembelian barang atau jasa yang dikenakan PPN.
5. Berapa tarif PPh Pasal 21 yang berlaku saat ini?
Tarif PPh Pasal 21 yang berlaku saat ini adalah 5% untuk penghasilan hingga Rp 50.000.000,- dan 15% untuk penghasilan di atas Rp 50.000.000,-.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami sudah membahas secara lengkap tentang cara menghitung pajak perusahaan PT, baik itu Pajak Penghasilan (PPh) maupun Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dengan mengetahui cara menghitung pajak yang harus dibayarkan, diharapkan dapat membantu para pemilik perusahaan untuk mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!