Sobat TeknoBgt, apakah kamu pernah mendengar istilah orbital elektron? Jika iya, apakah kamu tahu bagaimana cara menghitungnya? Orbital elektron adalah wilayah di sekitar inti atom yang dihuni oleh elektron-elektron. Setiap jenis atom memiliki jumlah elektron dan tata letak yang berbeda di dalam orbital elektronnya. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung orbital elektron dengan mudah. Yuk, simak penjelasannya!
Pengertian Orbital Elektron
Sebelum membahas cara menghitung orbital elektron, mari kita mengetahui terlebih dahulu apa itu orbital elektron. Orbital elektron adalah daerah di sekitar inti atom yang dihuni oleh elektron-elektron yang memiliki energi yang sama. Setiap jenis atom memiliki jumlah dan tata letak orbital elektron yang berbeda-beda, tergantung pada jumlah elektron pada atom tersebut. Orbital elektron dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu orbital s, orbital p, orbital d, dan orbital f.
Orbital s adalah jenis orbital elektron yang terletak paling dekat dengan inti atom dan berbentuk bola. Orbital p adalah jenis orbital elektron yang memiliki bentuk seperti dumbbell dan terletak lebih jauh dari inti atom. Sedangkan, orbital d dan f terletak lebih jauh dari inti atom dan memiliki bentuk yang lebih kompleks.
Setiap jenis atom memiliki jumlah dan tata letak orbital elektron yang berbeda-beda. Dalam tabel periodik, dapat dilihat jumlah dan tata letak orbital elektron pada setiap unsur. Namun, bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Cara Menghitung Orbital Elektron
Langkah 1: Hitung Jumlah Elektron pada Atom tersebut
Langkah pertama dalam menghitung orbital elektron adalah dengan menghitung jumlah elektron pada atom tersebut. Jumlah elektron pada suatu atom dapat dilihat pada tabel periodik. Sebagai contoh, kita akan menghitung jumlah elektron pada atom karbon (C) yang memiliki nomor atom 6.
Berdasarkan tabel periodik, atom karbon memiliki 6 elektron. Setiap atom karbon memiliki tiga subkulit, yaitu subkulit s, subkulit p, dan subkulit d. Setiap subkulit terdiri dari orbital-orbital elektron dengan energi dan spin yang sama. Subkulit s memiliki satu orbital, subkulit p memiliki tiga orbital, dan subkulit d memiliki lima orbital.
Langkah 2: Distribusikan Elektron pada Orbital
Setelah mengetahui jumlah elektron pada atom tersebut, langkah selanjutnya adalah mendistribusikan elektron pada masing-masing orbital. Distribusi elektron pada setiap orbital harus mengikuti aturan Hund’s dan aturan Aufbau. Aturan Hund’s menyatakan bahwa setiap orbital harus diisi dengan satu elektron terlebih dahulu sebelum diisi dengan elektron kedua. Sedangkan, aturan Aufbau menyatakan bahwa elektron harus diisi dari orbital dengan energi terendah dahulu. Berikut adalah contoh distribusi elektron pada atom karbon:
Subkulit | Orbital | Jumlah Elektron |
---|---|---|
s | 1s | 2 |
p | 2px | 1 |
p | 2py | 1 |
p | 2pz | 0 |
Berdasarkan tabel di atas, elektron pada atom karbon terdistribusi pada subkulit s dan subkulit p. Subkulit s terdiri dari 1 orbital dan telah diisi oleh 2 elektron. Sedangkan, subkulit p terdiri dari 3 orbital dan hanya diisi oleh 2 elektron. Masing-masing orbital p diisi oleh 1 elektron terlebih dahulu sebelum diisi oleh elektron kedua.
Langkah 3: Tentukan Jumlah dan Tata Letak Orbital Elektron
Setelah mengetahui distribusi elektron pada setiap subkulit, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah dan tata letak orbital elektron. Jumlah orbital elektron pada suatu atom sama dengan jumlah elektron pada atom tersebut. Berikut adalah tata letak orbital elektron pada atom karbon:
1s2 2s2 2p2
Berdasarkan tata letak di atas, atom karbon memiliki 2 elektron pada subkulit s dan 2 elektron pada subkulit p. Subkulit p diisi oleh 2 elektron yang masing-masing terdapat pada orbital px dan py.
FAQ
1. Apa itu orbital elektron?
Orbital elektron adalah wilayah di sekitar inti atom yang dihuni oleh elektron-elektron yang memiliki energi yang sama.
2. Bagaimana cara menghitung orbital elektron?
Cara menghitung orbital elektron adalah dengan menghitung jumlah dan tata letak elektron pada atom tersebut, serta mendistribusikan elektron pada masing-masing orbital berdasarkan aturan Hund’s dan aturan Aufbau.
3. Mengapa penting untuk mengetahui tata letak dan jumlah orbital elektron?
Mengetahui tata letak dan jumlah orbital elektron sangat penting untuk memahami sifat dan reaktivitas suatu unsur, serta untuk memprediksi ikatan kimia yang dapat terbentuk dengan unsur lainnya.
Penutup
Sekarang kamu sudah tahu cara menghitung orbital elektron dengan mudah, Sobat TeknoBgt! Dengan memahami tata letak dan jumlah orbital elektron pada suatu atom, kita dapat memprediksi sifat dan ikatan kimia yang dapat terbentuk dengan unsur lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!