Hello Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara menghitung operating profit margin. Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh para pengusaha atau pebisnis agar dapat mengetahui apakah bisnis yang dijalankan menguntungkan atau tidak. Simak terus artikel ini untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap.
Pengertian Operating Profit Margin
Sebelum membahas tentang cara menghitung operating profit margin, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu operating profit margin. Operating profit margin merupakan salah satu rasio keuangan yang menghitung seberapa besar laba operasional yang dihasilkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam kata lain, operating profit margin mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan laba.
Operating profit margin dihitung dengan membagi laba operasional dengan total pendapatan. Hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase. Semakin besar nilai persentase tersebut, maka semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan semakin besar pula laba yang dihasilkan.
Cara Menghitung Operating Profit Margin
Untuk menghitung operating profit margin, Sobat TeknoBgt dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah-langkah | Rumus | Keterangan |
---|---|---|
1 | Menghitung laba operasional | Laba operasional = Pendapatan – Biaya variabel – Biaya tetap |
2 | Menghitung total pendapatan | Total pendapatan = Harga jual x Jumlah barang terjual |
3 | Menghitung operating profit margin | Operating profit margin = (Laba operasional / Total pendapatan) x 100% |
1. Menghitung Laba Operasional
Laba operasional dapat dihitung dengan mengurangi biaya variabel dan biaya tetap dari pendapatan. Berikut adalah penjelasan mengenai biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah seiring dengan produksi atau penjualan barang atau jasa. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman. Biaya ini akan bertambah seiring dengan peningkatan produksi atau penjualan.
Contoh perhitungan biaya variabel:
Biaya | Jumlah (dalam rupiah) |
---|---|
Bahan baku | 10.000.000 |
Tenaga kerja langsung | 5.000.000 |
Biaya pengiriman | 2.000.000 |
Total Biaya Variabel | 17.000.000 |
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tetap tidak peduli seberapa banyak barang atau jasa yang dijual. Contoh biaya tetap adalah sewa tempat usaha, gaji karyawan tetap, dan biaya utilitas. Biaya ini tidak akan berubah seiring dengan peningkatan produksi atau penjualan.
Contoh perhitungan biaya tetap:
Biaya | Jumlah (dalam rupiah) |
---|---|
Sewa tempat usaha | 5.000.000 |
Gaji karyawan tetap | 10.000.000 |
Biaya utilitas | 3.000.000 |
Total Biaya Tetap | 18.000.000 |
Dengan menggunakan contoh di atas, maka laba operasional dapat dihitung sebagai berikut:
Langkah-langkah | Rumus | Keterangan |
---|---|---|
1 | Pendapatan | 50.000.000 |
2 | Biaya variabel | 17.000.000 |
3 | Biaya tetap | 18.000.000 |
4 | Laba operasional | 15.000.000 |
2. Menghitung Total Pendapatan
Total pendapatan dapat dihitung dengan mengalikan harga jual dengan jumlah barang atau jasa yang terjual. Berikut adalah contoh perhitungan total pendapatan:
Langkah-langkah | Rumus | Keterangan |
---|---|---|
1 | Harga jual | 50.000 |
2 | Jumlah barang terjual | 1.000 |
3 | Total pendapatan | 50.000.000 |
3. Menghitung Operating Profit Margin
Setelah laba operasional dan total pendapatan telah diketahui, maka operating profit margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Operating profit margin = (Laba operasional / Total pendapatan) x 100%
Dengan menggunakan contoh di atas, maka operating profit margin dapat dihitung sebagai berikut:
Langkah-langkah | Rumus | Keterangan |
---|---|---|
1 | Laba operasional | 15.000.000 |
2 | Total pendapatan | 50.000.000 |
3 | Operating profit margin | 30% |
FAQ
1. Apa saja yang termasuk dalam biaya variabel?
Biaya variabel meliputi biaya yang berubah seiring dengan produksi atau penjualan barang atau jasa. Contohnya adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.
2. Apa saja yang termasuk dalam biaya tetap?
Biaya tetap meliputi biaya yang tetap tidak peduli seberapa banyak barang atau jasa yang dijual. Contoh biaya tetap adalah sewa tempat usaha, gaji karyawan tetap, dan biaya utilitas.
3. Apa yang dimaksud dengan operating profit margin?
Operating profit margin merupakan salah satu rasio keuangan yang menghitung seberapa besar laba operasional yang dihasilkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam kata lain, operating profit margin mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan laba.
4. Mengapa perlu menghitung operating profit margin?
Menghitung operating profit margin sangat penting untuk mengetahui apakah bisnis yang dijalankan menguntungkan atau tidak. Dengan mengetahui nilai operating profit margin, maka pengusaha atau pebisnis dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan seberapa besar laba yang dihasilkan.
5. Bagaimana cara meningkatkan nilai operating profit margin?
Ada beberapa cara untuk meningkatkan nilai operating profit margin, antara lain:
- Mengurangi biaya variabel atau memperbaiki efisiensi pengelolaan biaya variabel
- Mengoptimalkan penggunaan aset atau sumber daya yang dimiliki perusahaan
- Meningkatkan harga jual atau meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan
Kesimpulan
Dengan memahami cara menghitung operating profit margin, Sobat TeknoBgt dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan seberapa besar laba yang dihasilkan. Untuk mendapatkan nilai operating profit margin yang lebih baik, maka pengusaha atau pebisnis dapat melakukan beberapa cara untuk meningkatkan nilai operating profit margin. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang sedang menjalankan bisnis. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.