Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung oksidasi. Oksidasi merupakan salah satu konsep penting dalam kimia, terutama dalam menghitung reaksi kimia dan menentukan jenis senyawa kimia. Nah, bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam mengenai cara menghitung oksidasi, simak artikel berikut ini ya.
Apa itu Oksidasi?
Sebelum membahas cara menghitung oksidasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu oksidasi. Secara sederhana, oksidasi merupakan proses penambahan oksigen atau pengurangan elektron pada suatu senyawa kimia. Ketika suatu senyawa mengalami oksidasi, jumlah elektron pada senyawa tersebut berkurang dan jumlah muatan positif meningkat.
Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika logam mengalami oksidasi. Pada saat logam mengalami oksidasi, atom-atom pada logam akan kehilangan elektron sehingga muatan positifnya akan bertambah.
Perhitungan Oksidasi pada Senyawa
Setelah memahami apa itu oksidasi, sekarang kita akan membahas cara menghitung oksidasi pada senyawa. Proses penghitungan oksidasi pada suatu senyawa melibatkan beberapa langkah, yaitu:
- Tentukan elektronegativitas dari setiap unsur yang terlibat dalam senyawa.
- Tentukan pasangan elektronik yang tersisa pada setiap atom di senyawa.
- Tentukan muatan formal atau jumlah muatan yang seharusnya ada pada setiap atom di senyawa.
- Hitung perbedaan muatan formal setelah menentukan muatan formal dari setiap atom.
Ketika menghitung oksidasi, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan ketika menghitung oksidasi:
Aturan | Keterangan |
---|---|
Unsur dalam keadaan bebas memiliki oksidasi 0 | |
Oksidasi unsur pada senyawa biner negatif sama dengan muatan negatifnya | |
Oksidasi unsur pada senyawa biner positif sama dengan muatan positifnya | |
Oksidasi oksigen dalam senyawa adalah -2, kecuali pada senyawa hidrogen peroksida (H2O2) dan superoksida (misalnya O2–) | |
Oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali pada senyawa logam hidrida (misalnya NaH) |
Contoh Soal
Untuk memahami lebih jelas mengenai cara menghitung oksidasi, berikut adalah contoh soal beserta pembahasannya:
Contoh Soal: Hitunglah oksidasi dari unsur-unsur berikut:
- Na2SO4
- H2O
- KMnO4
Jawaban:
Na2SO4
Oksidasi Na = 1+ Oksidasi S = 6+ Oksidasi O = 2- Hasilnya, oksidasi Na adalah 1+, oksidasi S adalah 6+, dan oksidasi O adalah 2-.
H2O
Oksidasi H = 1+ Oksidasi O = 2- Hasilnya, oksidasi H adalah 1+ dan oksidasi O adalah 2-.
KMnO4
Oksidasi K = 1+ Oksidasi Mn = 7+ Oksidasi O = 2- Hasilnya, oksidasi K adalah 1+, oksidasi Mn adalah 7+, dan oksidasi O adalah 2-.
FAQ Tentang Oksidasi
1. Apa hubungan antara oksidasi dan reduksi?
Oksidasi dan reduksi merupakan proses yang terkait erat dengan satu sama lain. Ketika suatu senyawa mengalami oksidasi, maka senyawa tersebut akan kehilangan elektron (reduksi). Begitu juga sebaliknya, ketika suatu senyawa mengalami reduksi, maka senyawa tersebut akan mendapatkan elektron (oksidasi).
2. Apa perbedaan antara oksidasi dan reduksi?
Perbedaan antara oksidasi dan reduksi terletak pada jumlah elektron yang terlibat. Ketika suatu senyawa mengalami oksidasi, maka jumlah elektron pada senyawa tersebut akan berkurang. Sedangkan, ketika suatu senyawa mengalami reduksi, maka jumlah elektron pada senyawa tersebut akan bertambah.
3. Apa fungsi dari oksidasi dalam kimia?
Oksidasi memegang peranan penting dalam kimia, terutama dalam menghitung reaksi kimia dan menentukan jenis senyawa kimia. Dengan memahami konsep oksidasi, kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada suatu senyawa pada saat terjadi reaksi kimia.
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung oksidasi. Melalui artikel ini, diharapkan kamu dapat memahami dengan jelas mengenai apa itu oksidasi dan bagaimana cara menghitung oksidasi pada suatu senyawa. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuanmu di bidang kimia. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!