Hello Sobat TeknoBgt! Jika kamu bekerja di industri perhotelan, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah occupancy. Bagi kamu yang belum mengetahui, occupancy adalah persentase jumlah kamar hotel yang terisi oleh tamu selama periode tertentu. Menghitung occupancy sangat penting agar hotel dapat menentukan strategi penjualan dan pemasaran yang tepat. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung occupancy di hotel secara lengkap. Yuk, simak!
Apa itu Occupancy?
Sebelum memulai cara menghitung occupancy, sebaiknya kamu memahami terlebih dahulu apa itu occupancy. Occupancy merupakan persentase rata-rata jumlah kamar hotel yang terisi oleh tamu selama periode tertentu. Periode ini bisa harian, mingguan, bulanan atau tahunan tergantung dengan kebutuhan analisis. Dalam penghitungan occupancy, kamu harus memperhitungkan baik kamar yang dijual baik melalui OTA maupun OTA.
Contoh, jika suatu hotel memiliki 100 kamar dan selama periode tertentu terdapat 70 kamar yang terjual, maka occupancy rate-nya adalah:
Jumlah kamar terjual | Jumlah kamar tersedia | Occupancy rate |
---|---|---|
70 | 100 | 70% |
Dalam contoh di atas, occupancy rate-nya adalah 70%. Artinya, selama periode tersebut hotel tersebut memiliki tingkat okupansi sebesar 70%. Semakin tinggi occupancy rate suatu hotel, maka semakin banyak kamar yang terjual dan semakin tinggi pula keuntungan yang didapatkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Occupancy
Sebelum membahas cara menghitung occupancy, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat occupancy di hotel. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat occupancy di hotel antara lain:
1. Musim
Tingkat occupancy di hotel dipengaruhi oleh musim. Misalnya pada musim liburan, tingkat occupancy di hotel dapat meningkat drastis dibandingkan dengan hari-hari biasa.
2. Lokasi
Lokasi hotel juga mempengaruhi tingkat occupancy. Hotel yang terletak di pusat kota atau dekat dengan objek wisata biasanya memiliki tingkat occupancy yang lebih tinggi.
3. Fasilitas Hotel
Fasilitas hotel juga mempengaruhi tingkat occupancy. Hotel yang memiliki fasilitas yang lengkap dan nyaman biasanya memiliki occupancy rate yang lebih tinggi.
4. Harga Kamar
Harga kamar juga mempengaruhi tingkat occupancy. Semakin terjangkau harga kamar, maka semakin tinggi occupancy rate-nya.
Cara Menghitung Occupancy di Hotel
Setelah memahami apa itu occupancy dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, selanjutnya kita akan membahas cara menghitung occupancy di hotel. Cara menghitung occupancy di hotel bisa dilakukan dengan cara manual menggunakan kalkulator atau dengan menggunakan software.
1. Menghitung Occupancy dengan Cara Manual
Cara menghitung occupancy dengan cara manual cukup mudah dilakukan. Kamu hanya perlu menghitung jumlah kamar hotel yang terjual selama periode tertentu dan membaginya dengan jumlah total kamar yang tersedia. Berikut adalah formula untuk menghitung occupancy rate:
Occupancy rate = (Jumlah kamar terjual / Jumlah kamar tersedia) x 100%
Contoh, jika suatu hotel memiliki 100 kamar dan selama periode tertentu terdapat 70 kamar yang terjual, maka:
Occupancy rate = (70/100) x 100% = 70%
2. Menghitung Occupancy dengan Menggunakan Software
Selain menggunakan cara manual, kamu juga bisa menghitung occupancy dengan menggunakan software. Beberapa software yang dapat digunakan untuk menghitung occupancy di hotel antara lain:
a. Hotelogix
Hotelogix adalah software manajemen hotel yang dilengkapi dengan fitur pencatatan dan pelaporan occupancy. Kamu bisa dengan mudah menghitung occupancy di hotel dengan menggunakan software ini. Selain itu, software ini juga dilengkapi dengan fitur room inventory yang memudahkan kamu dalam mengelola ketersediaan kamar di hotel.
b. Little Hotelier
Little Hotelier adalah software manajemen hotel yang dapat membantu kamu dalam menghitung occupancy di hotel. Selain itu, software ini juga dilengkapi dengan fitur pelaporan yang memudahkan kamu dalam mengelola bisnis hotel.
c. Cloudbeds
Cloudbeds adalah software manajemen hotel yang dilengkapi dengan fitur pencatatan dan pelaporan occupancy. Software ini juga dilengkapi dengan fitur pelaporan pendapatan dan pengeluaran yang memudahkan kamu dalam mengelola bisnis hotel.
FAQ
1. Mengapa menghitung occupancy penting dalam bisnis hotel?
Menghitung occupancy penting dalam bisnis hotel karena dapat membantu hotel menentukan strategi penjualan dan pemasaran yang tepat. Selain itu, dengan mengetahui tingkat occupancy, hotel juga dapat mengatur stok barang dan karyawan agar lebih efisien dan mengurangi biaya operasional.
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi occupancy di hotel?
Beberapa faktor yang mempengaruhi occupancy di hotel antara lain musim, lokasi, fasilitas hotel, dan harga kamar.
3. Apa saja software yang dapat digunakan untuk menghitung occupancy di hotel?
Beberapa software yang dapat digunakan untuk menghitung occupancy di hotel antara lain Hotelogix, Little Hotelier, dan Cloudbeds.
Kesimpulan
Nah, itulah cara menghitung occupancy di hotel secara lengkap. Dalam penghitungan occupancy, pastikan kamu memperhitungkan baik kamar yang dijual melalui OTA maupun OTA. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi occupancy di hotel agar dapat menentukan strategi penjualan yang tepat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang bekerja di industri perhotelan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!