Selamat datang Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung obligasi jatuh tempo. Untuk Sobat yang masih awam tentang obligasi, tidak perlu khawatir karena di artikel ini kami akan menjelaskan secara detail. Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu Obligasi?
Sebelum membahas cara menghitung obligasi jatuh tempo, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu obligasi. Obligasi adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam dana dari investor. Investor akan menerima bunga sebagai imbalan atas investasinya.
Sebagai investor, kita harus mengetahui informasi terkait obligasi yang terdiri dari nilai nominal, harga jual, kupon, yield to maturity, dan jatuh tempo. Setiap informasi tersebut harus diperhitungkan dengan cermat agar tidak salah dalam menentukan keputusan investasi. Sekarang mari kita fokus pada cara menghitung obligasi jatuh tempo.
Cara Menghitung Obligasi Jatuh Tempo
Langkah 1: Menentukan Jatuh Tempo
Langkah pertama dalam menghitung obligasi jatuh tempo adalah dengan mengetahui jatuh tempo obligasi tersebut. Jatuh tempo adalah waktu di mana obligasi akan jatuh tempo dan investor akan menerima kembali dana investasinya dengan bunga yang telah disepakati. Pada umumnya obligasi memiliki jatuh tempo antara 1 – 20 tahun. Cara mudah untuk mengetahui jatuh tempo obligasi adalah dengan membaca prospektus obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
Langkah 2: Menghitung Sisa Waktu Jatuh Tempo
Setelah mengetahui jatuh tempo obligasi, langkah selanjutnya adalah menghitung sisa waktu jatuh tempo. Sisa waktu jatuh tempo adalah selisih antara masa jatuh tempo dengan tanggal hari ini. Contoh, jika obligasi jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2025 dan hari ini tanggal 1 Januari 2021, maka sisa waktu jatuh tempo adalah 4 tahun.
Langkah 3: Menentukan Kupon
Kupon adalah bunga yang diberikan oleh penerbit obligasi kepada investor setiap tahun. Kupon obligasi biasanya dibayarkan setiap bulan atau setiap tahun. Cara menghitung kupon adalah dengan mengalikan nilai nominal obligasi dengan persentase kupon. Contoh, jika nilai nominal obligasi sebesar Rp. 100 juta dan kupon sebesar 8% per tahun, maka kupon yang diterima oleh investor sebesar Rp. 8 juta per tahun.
Langkah 4: Menghitung Yield to Maturity
Yield to maturity adalah suku bunga efektif yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang sampai jatuh tempo. Yield to maturity adalah suatu pengukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo. Yield to maturity harus dihitung secara manual karena tidak dapat dilihat di dalam prospektus obligasi. Cara menghitung yield to maturity dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Current market price = (C / (1 + r) + C / (1 + r) ^2 + … + C / (1 + r) ^n) + (FV / (1 + r) ^n)
Dimana:
- C = Cash flow atau kupon yang diterima setiap tahun
- n = Jumlah tahun sampai jatuh tempo
- FV = Nilai nominal obligasi
- r = Yield to maturity
FAQ
Apa yang dimaksud dengan obligasi?
Obligasi adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam dana dari investor. Investor akan menerima bunga sebagai imbalan atas investasinya.
Bagaimana cara menghitung obligasi jatuh tempo?
Langkah pertama dalam menghitung obligasi jatuh tempo adalah dengan mengetahui jatuh tempo obligasi tersebut. Jatuh tempo adalah waktu di mana obligasi akan jatuh tempo dan investor akan menerima kembali dana investasinya dengan bunga yang telah disepakati. Setelah mengetahui jatuh tempo obligasi, langkah selanjutnya adalah menghitung sisa waktu jatuh tempo. Sisa waktu jatuh tempo adalah selisih antara masa jatuh tempo dengan tanggal hari ini.
Apa yang dimaksud dengan kupon obligasi?
Kupon adalah bunga yang diberikan oleh penerbit obligasi kepada investor setiap tahun. Kupon obligasi biasanya dibayarkan setiap bulan atau setiap tahun.
Apa yang dimaksud dengan yield to maturity?
Yield to maturity adalah suku bunga efektif yang akan diterima oleh investor jika obligasi dipegang sampai jatuh tempo. Yield to maturity adalah suatu pengukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo.
Contoh Perhitungan Obligasi Jatuh Tempo
Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, berikut ini kami berikan contoh perhitungan obligasi jatuh tempo:
Informasi Obligasi | Nominal | Kupon | Jatuh Tempo |
---|---|---|---|
Obligasi A | Rp. 1 miliar | 8% | 31 Desember 2025 |
- Sisa waktu jatuh tempo = 4 tahun
- Kupon per tahun = Rp. 80 juta (Rp. 1 miliar x 8%)
- Yield to maturity = 10%
Berdasarkan contoh di atas, obligasi A akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2025 dan memiliki kupon sebesar 8% per tahun. Jika investor memegang obligasi tersebut sampai jatuh tempo, maka yield to maturity yang akan diterima adalah 10%.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung obligasi jatuh tempo yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Dalam menghitung obligasi jatuh tempo, Sobat harus memperhatikan informasi tentang nilai nominal, harga jual, kupon, yield to maturity, dan jatuh tempo. Dengan memahami cara menghitung obligasi jatuh tempo, Sobat dapat membuat keputusan investasi yang tepat. Jangan sungkan untuk bertanya jika Sobat masih memiliki pertanyaan mengenai obligasi. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.