Halo Sobat TeknoBgt! Artikel kali ini akan membahas mengenai cara menghitung obligasi dalam akuntansi. Obligasi adalah salah satu bentuk investasi yang cukup populer di Indonesia, di mana investor memberikan dana kepada penerbit obligasi dan akan mendapatkan bunga secara teratur hingga tanggal jatuh tempo. Untuk menghitung obligasi, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti nilai nominal, bunga, tanggal jatuh tempo, dan lain-lain. Namun, jangan khawatir karena dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail cara menghitung obligasi. Yuk, simak sampai habis!
1. Definisi Obligasi
Sebelum masuk ke cara menghitung obligasi, mari kita definisikan terlebih dahulu apa itu obligasi. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang dari masyarakat atau investor. Dalam hal ini, investor akan memberikan dana kepada penerbit obligasi dan akan mendapatkan bunga secara teratur hingga tanggal jatuh tempo. Penerbit obligasi akan membayar kembali dana yang dipinjam beserta bunga pada tanggal jatuh tempo.
Dalam dunia investasi, obligasi disebut juga sebagai fixed-income securities karena investor akan mendapatkan bunga secara tetap setiap tahun. Dalam prakteknya, obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal sehingga investor dapat menjual obligasi yang dimilikinya sebelum tanggal jatuh tempo dan mendapatkan keuntungan capital gain.
2. Nilai Nominal Obligasi
Nilai nominal obligasi adalah jumlah uang yang dipinjam oleh penerbit obligasi dari investor. Nilai nominal ini biasanya merupakan kelipatan dari Rp1.000.000, misalnya Rp10.000.000 atau Rp50.000.000. Nilai nominal obligasi ini juga menjadi dasar untuk menghitung bunga dan pembayaran pokok obligasi pada tanggal jatuh tempo.
Sebagai contoh, jika penerbit obligasi menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp10.000.000 dan bunga 10% per tahun, maka investor akan mendapatkan bunga sebesar Rp1.000.000 setiap tahun. Pada tanggal jatuh tempo, penerbit obligasi akan membayar kembali dana sebesar Rp10.000.000 beserta bunga yang sudah diberikan sebelumnya.
3. Bunga Obligasi
Bunga obligasi adalah imbal hasil yang diterima oleh investor dari penerbit obligasi. Besarnya bunga obligasi biasanya sudah ditetapkan sebelumnya dan dihitung berdasarkan nilai nominal obligasi. Bunga obligasi dapat dibayarkan setiap tahun atau setiap bulan tergantung dari perjanjian antara penerbit obligasi dan investor.
Sebagai contoh, jika penerbit obligasi menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp10.000.000 dan bunga 10% per tahun, maka investor akan mendapatkan bunga sebesar Rp1.000.000 setiap tahun. Jika penerbit obligasi membayar bunga setiap bulan, maka bunga yang diterima investor setiap bulan adalah sebesar Rp83.333,33.
4. Tanggal Jatuh Tempo Obligasi
Tanggal jatuh tempo obligasi adalah tanggal dimana penerbit obligasi akan membayar kembali dana yang dipinjam beserta bunga yang sudah diberikan sebelumnya kepada investor. Tanggal jatuh tempo biasanya sudah ditetapkan sebelumnya dan tercetak di dalam obligasi.
Sebagai contoh, jika penerbit obligasi menerbitkan obligasi dengan tanggal jatuh tempo 1 Januari 2025, maka pada tanggal tersebut penerbit obligasi harus membayar kembali dana yang dipinjam beserta bunga yang telah diberikan sebelumnya oleh investor.
5. Menghitung Harga Beli Obligasi
Harga beli obligasi adalah harga yang harus dibayar oleh investor untuk membeli obligasi dari penerbit obligasi. Harga beli obligasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Harga Beli Obligasi | = | Nilai Nominal Obligasi | + | Nilai Bunga yang Belum Dibayar |
Sebagai contoh, jika investor membeli obligasi dengan nilai nominal Rp10.000.000 dan bunga 10% per tahun, dan saat itu sudah berjalan 2 tahun sejak penerbitan obligasi, maka harga beli obligasi adalah sebagai berikut:
Harga Beli Obligasi | = | Nilai Nominal Obligasi | + | (Nilai Nominal Obligasi x Bunga x Jangka Waktu yang Belum Dibayar) |
= | Rp10.000.000 | + | (Rp10.000.000 x 10% x 2) | |
= | Rp11.000.000 |
Jadi, investor harus membayar sebesar Rp11.000.000 untuk membeli obligasi tersebut.
6. Menghitung Bunga Obligasi
Bunga obligasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Bunga Obligasi | = | Nilai Nominal Obligasi | x | Bunga Obligasi | x | Lama Waktu yang Diinvestasikan |
Sebagai contoh, jika investor membeli obligasi dengan nilai nominal Rp10.000.000 dan bunga 10% per tahun, dan saat itu sudah berjalan 2 tahun sejak penerbitan obligasi, maka bunga yang akan diterima investor adalah sebagai berikut:
Bunga Obligasi | = | Nilai Nominal Obligasi | x | Bunga Obligasi | x | Lama Waktu yang Diinvestasikan |
= | Rp10.000.000 | x | 10% | x | 2 tahun | |
= | Rp2.000.000 |
Jadi, investor akan mendapatkan bunga sebesar Rp2.000.000.
FAQ
1. Apa itu obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang dari masyarakat atau investor. Investor akan memberikan dana kepada penerbit obligasi dan akan mendapatkan bunga secara teratur hingga tanggal jatuh tempo.
2. Apa perbedaan antara obligasi dengan saham?
Perbedaan utama antara obligasi dan saham adalah bahwa obligasi merupakan surat utang sedangkan saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Investor yang membeli obligasi akan meminjamkan uang kepada perusahaan atau pemerintah dan akan menerima bunga secara teratur. Sedangkan investor yang membeli saham akan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan akan mendapatkan dividen jika perusahaan membagikan keuntungan.
3. Apakah obligasi bisa diperjualbelikan di pasar modal?
Ya, obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal sehingga investor dapat menjual obligasi yang dimilikinya sebelum tanggal jatuh tempo dan mendapatkan keuntungan capital gain.
4. Bagaimana cara menghitung nilai nominal obligasi?
Nilai nominal obligasi adalah jumlah uang yang dipinjam oleh penerbit obligasi dari investor. Nilai nominal ini biasanya merupakan kelipatan dari Rp1.000.000, misalnya Rp10.000.000 atau Rp50.000.000.
5. Apa itu tanggal jatuh tempo obligasi?
Tanggal jatuh tempo obligasi adalah tanggal dimana penerbit obligasi akan membayar kembali dana yang dipinjam beserta bunga yang sudah diberikan sebelumnya kepada investor.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!