TEKNOBGT
Cara Menghitung NPV IRR Payback Period – Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung NPV IRR Payback Period – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung NPV IRR Payback Period – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung NPV IRR Payback Period – Sobat TeknoBgt

Hallo Sobat TeknoBgt! Pernahkah Sobat mendengar mengenai NPV, IRR, dan Payback Period? Ketiga istilah tersebut sering digunakan dalam dunia keuangan dan pengambilan keputusan investasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung NPV, IRR, dan Payback Period dengan mudah dan sederhana.

Apa Itu NPV?

Net Present Value atau NPV adalah salah satu metode untuk mengukur keuntungan suatu investasi. NPV menghitung selisih antara nilai investasi dengan nilai pengembalian investasi yang diharapkan pada waktu yang sama. Jika hasilnya positif, maka investasi tersebut menguntungkan dan sebaliknya jika hasilnya negatif, maka investasi tersebut merugikan.

Rumus NPV adalah sebagai berikut:

RumusKeterangan
NPV = Σ CFt / (1+r)tCFt = Cash flow pada tahun ke-t, r = tingkat diskonto

Jadi, untuk menghitung NPV, kita perlu mengetahui cash flow dan tingkat diskonto dari investasi tersebut.

Cara Menghitung NPV

Langkah-langkah menghitung NPV adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan periode waktu investasi
  2. Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu
  3. Tentukan tingkat diskonto
  4. Hitung NPV dengan menggunakan rumus NPV

Contoh soal:

Suatu investasi memiliki cash flow sebagai berikut:

TahunCash Flow
0-Rp 1.000.000
1Rp 500.000
2Rp 700.000
3Rp 900.000

Diketahui tingkat diskonto sebesar 12%. Hitunglah NPV dari investasi tersebut.

Langkah 1: Tentukan periode waktu investasi

Investasi tersebut memiliki periode waktu selama 3 tahun (t = 1, 2, 3).

Langkah 2: Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu

Cash flow pada tahun ke-1 = Rp 500.000

Cash flow pada tahun ke-2 = Rp 700.000

Cash flow pada tahun ke-3 = Rp 900.000

Langkah 3: Tentukan tingkat diskonto

Tingkat diskonto yang digunakan adalah 12%.

Langkah 4: Hitung NPV dengan menggunakan rumus NPV

NPV = (-Rp 1.000.000) + (Rp 500.000 / (1+0,12)1) + (Rp 700.000 / (1+0,12)2) + (Rp 900.000 / (1+0,12)3)

NPV = -Rp 1.000.000 + Rp 442.477 + Rp 553.344 + Rp 661.127

NPV = Rp 656.948

Jadi, NPV dari investasi tersebut adalah Rp 656.948. Karena NPV bernilai positif, maka investasi tersebut menguntungkan.

Apa Itu IRR?

Internal Rate of Return atau IRR adalah tingkat diskonto yang membuat nilai NPV dari suatu investasi sama dengan nol. Dalam kata lain, IRR adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi. Semakin tinggi nilai IRR, maka semakin menguntungkan investasi tersebut.

Rumus IRR adalah sebagai berikut:

RumusKeterangan
NPV = Σ CFt / (1+IRR)t = 0CFt = Cash flow pada tahun ke-t, IRR = tingkat pengembalian

Jadi, untuk menghitung IRR, kita perlu mencari tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.

Cara Menghitung IRR

Langkah-langkah menghitung IRR adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan periode waktu investasi
  2. Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu
  3. Cari IRR dengan mencari nilai diskonto yang membuat NPV sama dengan nol

Contoh soal:

Suatu investasi memiliki cash flow sebagai berikut:

TahunCash Flow
0-Rp 1.000.000
1Rp 500.000
2Rp 700.000
3Rp 900.000

Hitunglah IRR dari investasi tersebut.

Langkah 1: Tentukan periode waktu investasi

Investasi tersebut memiliki periode waktu selama 3 tahun (t = 1, 2, 3).

Langkah 2: Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu

Cash flow pada tahun ke-1 = Rp 500.000

Cash flow pada tahun ke-2 = Rp 700.000

Cash flow pada tahun ke-3 = Rp 900.000

Langkah 3: Cari IRR dengan mencari nilai diskonto yang membuat NPV sama dengan nol

Tingkat diskonto yang digunakan untuk mencari IRR adalah sebesar 12%.

NPV = (-Rp 1.000.000) + (Rp 500.000 / (1+IRR)1) + (Rp 700.000 / (1+IRR)2) + (Rp 900.000 / (1+IRR)3) = 0

Dengan menggunakan metode trial and error, didapatkan nilai IRR sebesar 23,98%.

Jadi, IRR dari investasi tersebut adalah 23,98%. Dengan nilai IRR tersebut, investasi tersebut dapat dikatakan menguntungkan.

Apa Itu Payback Period?

Payback Period adalah metode untuk mengukur berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian investasi yang sama dengan nilai investasi awal. Semakin cepat Payback Period, maka semakin cepat investasi tersebut menghasilkan pengembalian modal.

Rumus Payback Period adalah sebagai berikut:

RumusKeterangan
Payback Period = Investasi Awal / Cash flow per tahunInvestasi Awal = nilai investasi awal, Cash flow per tahun = pengembalian modal per tahun

Jadi, untuk menghitung Payback Period, kita perlu mengetahui nilai investasi awal dan pengembalian modal per tahun.

Cara Menghitung Payback Period

Langkah-langkah menghitung Payback Period adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan periode waktu investasi
  2. Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu
  3. Tentukan investasi awal
  4. Hitung Payback Period dengan menggunakan rumus Payback Period

Contoh soal:

Suatu investasi memiliki cash flow sebagai berikut:

TahunCash Flow
0-Rp 1.000.000
1Rp 500.000
2Rp 700.000
3Rp 900.000

Hitunglah Payback Period dari investasi tersebut.

Langkah 1: Tentukan periode waktu investasi

Investasi tersebut memiliki periode waktu selama 3 tahun (t = 1, 2, 3).

Langkah 2: Hitung cash flow dari investasi pada setiap periode waktu

Cash flow pada tahun ke-1 = Rp 500.000

Cash flow pada tahun ke-2 = Rp 700.000

Cash flow pada tahun ke-3 = Rp 900.000

Langkah 3: Tentukan investasi awal

Investasi awal adalah sebesar Rp 1.000.000.

Langkah 4: Hitung Payback Period dengan menggunakan rumus Payback Period

Payback Period = Rp 1.000.000 / Rp 700.000

Payback Period = 1,43 tahun

Jadi, Payback Period dari investasi tersebut adalah 1,43 tahun.

FAQ

1. Apa perbedaan antara NPV, IRR, dan Payback Period?

NPV dan IRR adalah metode untuk mengukur keuntungan suatu investasi dengan menggunakan tingkat diskonto. NPV menghitung selisih antara nilai investasi dengan nilai pengembalian investasi yang diharapkan pada waktu yang sama. Jika hasilnya positif, maka investasi tersebut menguntungkan dan sebaliknya jika hasilnya negatif, maka investasi tersebut merugikan. Sedangkan IRR adalah tingkat diskonto yang membuat nilai NPV dari suatu investasi sama dengan nol. Dalam kata lain, IRR adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi. Semakin tinggi nilai IRR, maka semakin menguntungkan investasi tersebut.

Sedangkan Payback Period adalah metode untuk mengukur berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian investasi yang sama dengan nilai investasi awal. Semakin cepat Payback Period, maka semakin cepat investasi tersebut menghasilkan pengembalian modal.

2. Apa pengaruh jika tingkat diskonto dinaikkan atau diturunkan pada NPV dan IRR?

Jika tingkat diskonto dinaikkan, maka nilai NPV dan IRR akan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat diskonto yang digunakan, semakin rendah keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi.

Sedangkan jika tingkat diskonto diturunkan, maka nilai NPV dan IRR akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat diskonto yang digunakan, semakin tinggi keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi.

3. Apa kelemahan dari metode Payback Period?

Kelemahan dari metode Payback Period adalah tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Metode ini hanya mengukur berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian investasi yang sama dengan nilai investasi awal tanpa memperhitungkan nilai uang pada masa depan. Sehingga, metode ini tidak cukup akurat untuk mengukur keuntungan suatu investasi dalam jangka panjang.

Itulah pembahasan mengenai cara menghitung NPV, IRR, dan Payback Period. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang tengah mempertimbangkan untuk melakukan investasi. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung NPV IRR Payback Period – Sobat TeknoBgt