TEKNOBGT
Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan Bank
Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan Bank

Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan Bank

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung NPL dari laporan keuangan bank. Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita ketahui dahulu arti NPL. NPL merupakan akronim dari Non-Performing Loan yang dalam bahasa Indonesia artinya pinjaman yang tidak lancar atau macet. Jadi, menghitung NPL sangat penting bagi bank untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan. Yuk, kita simak cara menghitung NPL dari laporan keuangan bank berikut ini.

Pengertian NPL

Sebelum membahas tentang cara menghitung NPL, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan NPL. NPL adalah pinjaman yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman tepat waktu selama lebih dari 90 hari. Perusahaan bank harus melaporkan NPL pada laporan keuangan mereka sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam laporan keuangan bank, NPL merupakan salah satu indikator yang penting karena berhubungan langsung dengan risiko kredit. Semakin tinggi persentase NPL yang dimiliki oleh sebuah bank, risiko kredit yang dimiliki oleh bank tersebut semakin tinggi pula.

Apa yang Dimaksud dengan Kredit Macet?

Kredit Macet merupakan bagian dari NPL yang memiliki kemungkinan besar tidak dapat ditagih oleh bank. Kredit Macet terjadi ketika nasabah tidak mampu membayar angsuran kredit tepat waktu selama lebih dari 90 hari atau nasabah tidak mampu membayar kredit sama sekali.

Bank akan memberikan waktu 90 hari kepada nasabah untuk membayar kredit tepat waktu. Apabila nasabah melewati batas waktu tersebut, maka kredit tersebut dianggap macet atau NPL.

Apa yang Dimaksud dengan Kredit Bermasalah?

Kredit bermasalah adalah bagian dari NPL yang belum dikategorikan sebagai NPL atau kredit macet. Kredit bermasalah akan terjadi ketikanasabah belum membayar angsuran tepat waktu selama kurun waktu antara 1 hingga 90 hari. Pada bagian ini, bank masih mempunyai kemungkinan untuk memperbaiki kredit nasabah agar tidak menjadi NPL.

Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan Bank

Langkah Pertama: Menentukan Jumlah Kredit yang Tidak Lancar

Jumlah kredit yang tidak lancar dapat ditemukan dalam laporan keuangan bank. Terdapat tiga jenis kredit yang termasuk dalam kategori kredit yang tidak lancar, yaitu Kredit Bermasalah, Kredit Diragukan dan Kredit Macet. Ketiga jenis kredit tersebut biasanya terdapat dalam bagian Laporan Kinerja Bank atau Laporan Posisi Keuangan Bank.

Jumlah kredit tidak lancar juga dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah kredit yang tidak lancar pada tahun tertentu dengan tahun sebelumnya sehingga dapat diketahui apakah jumlah kredit tidak lancar mengalami peningkatan atau tidak.

Langkah Kedua: Menentukan Jumlah Total Kredit yang Dibagikan

Setelah mengetahui jumlah kredit yang tidak lancar, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah total kredit yang dibagikan oleh bank. Jumlah kredit yang dibagikan dapat ditemukan dalam Laporan Posisi Keuangan Bank.

Langkah Ketiga: Menghitung NPL Ratio

Setelah mengetahui jumlah kredit tidak lancar dan jumlah total kredit yang dibagikan oleh bank, selanjutnya kita dapat menghitung NPL Ratio. NPL Ratio adalah rasio antara jumlah kredit yang tidak lancar dengan jumlah total kredit yang dibagikan oleh bank.

Jenis KreditJumlah Pinjaman (Rp)
Kredit Bermasalah10.000.000.000
Kredit Diragukan5.000.000.000
Kredit Macet3.000.000.000
Total18.000.000.000

Dalam contoh tabel di atas, jumlah kredit yang tidak lancar adalah Rp 18.000.000.000. Sedangkan total kredit yang dibagikan oleh bank adalah Rp 200.000.000.000. Maka, NPL ratio dari bank tersebut adalah 9%.

FAQ

Q: Mengapa perhitungan NPL penting bagi bank?

A: Perhitungan NPL merupakan salah satu cara untuk memantau risiko kredit yang dimiliki oleh bank. Semakin tinggi NPL ratio yang dimiliki oleh bank, semakin tinggi risiko kredit yang dimiliki oleh bank tersebut.

Q: Apa yang dimaksud dengan Kredit Bermasalah?

A: Kredit bermasalah adalah bagian dari NPL yang belum dikategorikan sebagai NPL atau kredit macet. Kredit bermasalah akan terjadi ketika nasabah belum membayar angsuran tepat waktu selama kurun waktu antara 1 hingga 90 hari. Pada bagian ini, bank masih mempunyai kemungkinan untuk memperbaiki kredit nasabah agar tidak menjadi NPL.

Q: Bagaimana cara menemukan jumlah kredit tidak lancar dalam laporan keuangan bank?

A: Jumlah kredit yang tidak lancar dapat ditemukan dalam laporan keuangan bank. Terdapat tiga jenis kredit yang termasuk dalam kategori kredit yang tidak lancar, yaitu Kredit Bermasalah, Kredit Diragukan dan Kredit Macet. Ketiga jenis kredit tersebut biasanya terdapat dalam bagian Laporan Kinerja Bank atau Laporan Posisi Keuangan Bank.

Q: Bagaimana cara menghitung NPL Ratio?

A: NPL Ratio adalah rasio antara jumlah kredit yang tidak lancar dengan jumlah total kredit yang dibagikan oleh bank.

Kesimpulan

Jadi, NPL adalah pinjaman yang tidak mampu membayar bunga dan pokok pinjaman tepat waktu selama lebih dari 90 hari. Perhitungan NPL sangat penting bagi bank untuk memantau risiko kredit yang dimiliki oleh bank. Cara menghitung NPL dari laporan keuangan bank adalah dengan menentukan jumlah kredit yang tidak lancar, menentukan jumlah total kredit yang dibagikan oleh bank, dan menghitung NPL ratio.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu sobat TeknoBgt dalam memahami cara menghitung NPL dari laporan keuangan bank. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung NPL dari Laporan Keuangan Bank